Jakarta, 15 Desember 2914, Ketika menerima laporan kalau babak final PON Remaja-1 di lapangan tenis Brawijaya surabaya ada kejadian yang sangat menyedihkan dan bahkan belum pernah terjadi di multi event.
Saat final terjadi dua kejadian yang sama yaitu tunggal putra antara Jawa Barat melawan Jawa Tengah. Memang difinal kali ini terjadi antara Jawa tengah meawan Jawa Barat bak di tunggal putra, tunggal putri dan ganda campuran.
Tunggal putra baru berlangsung set pertama dan diset kedua terjadi petenis Jawa Tengah Iswandaru Kusumo Putro menyerah karena muntah muntah dan cidera engkelnya seperti yang disampaikan oleh Referee Sony Irawan kepada saya. Kemudian hal yang sama ditunggal putri Arrum Damarsari Jawa Tengah mundur diset kedua melawan Rifanty Dwi Kahfiani.
Otomatis jika terjadi retired maka dihari yang sama tidak diperkenankan ikuti pertandingan ganda. Nah, karena PON Remaja menggunakan hanya 2 atlet saja maka ganda campuran dengan materi pemain yang sama maka pasangan Jawa Timur tidak bisa bertanding.
Nah, ini yang perlu dievaluasi . Memang belum lama ini juga ditenis professional pernah terjadi difinal Roger Federer memberikan kemenangan kepada lawannya karena cidera. Kalau cidera bisa saja terjadi disemua atlet tenis. Tapi yang saya pertanyakan adalah apakah cidera saja karena menurut Referee Iswandaru terjadi juga muntah muntah dan cidera engkel.
Nah, kalau sampai muntah muntah berarti persiapan fisiknya belum maksimal. Sebaiknya sudah waktunya dievaluasi kondisi fisik atlet tenis yang masih masuk dalam kategori Yunior.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar