Jakarta, 19 Januari 2014. Pagi ini saya terima telpon dari salah satu orangtua dan juga pelatih dari salah satu kota diluar Jakarta. Saya belum pernah terima telpon dari yang bersangkutan sehingga waktu ada misscall dari nomer yang saya belum kenal maka saya tanya dari siapa, dan akhirnya dia telpon langsung.
Ingin bertanya saja karena sedikit galau akibat anaknya tidak diperhatikan oleh Pelti didaerahnya.n
"Apakah anak saya boleh pindah kedaerah lain?" ujarnya. Tentunya saya sudah tahu maksud dan tujuannya pertanyaan tersebut. Sayapun bertanya kenapa hubungi saya, dan dapat jawabannya. Dia katakan karena saya udah tidak duduk di Pelti maka berani bertanya dan tentunya akan mendapatkan jawaban yang jujur.
Masalah mau pindah ketempat lainnya maka sayapun balik bertanya kepadanya. " Siapa yang bisa melarang Anda untuk pindah tinggal kekota lainnya.?" ujar saya tanya balik. Tentunya tidak ada yang bisa melarangnya.
Nah, kalau mau pindah tentunya ada prosedurnya. Mulai dari lapor ke RT/RW kemudian Kelurahan untuk dapat surat pindah dan setelah ditempat baru tentunya harus lapor juga mulai dari RT kemudian RW dstnya.
Hal yang sama bisa dilakukan oleh petenis kita. Bukan masalah. Silahkan saja karena untuk meningkatkan prestasi atau sekolah bisa saja lakukan hal tersebut. Begitulah sedikit diskusi per telpon hari ini untuk melayani masyarakat tenis yang masih awam masalah organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar