Blora, 1 September 2013. Kalau selama ini kita mendengar banyak petenis yunior dari daerah hijrah ke Ibukota (Jakarta) untuk meningkatkan prestasinya. Ada yang dengan beaya sendiri tetapi ada juga ingin menikmati program Pemerintah. Tetapi dengan munculnya beberapa daerah mempunyai program baru dibidang olahraga dengan membentuk sekolah olahraga didaerah tersebut yang bertujuan untuk mengangkat prestasi petenis daerah tersebut ketingkat nasional, maka tujua awal terbalik. Pemantauan saya ada beberapa daerah yang lakukan itu dengan menanggung akomodasi selama sekolah didaerah tersebut termasuk beaya sekolah gratis.
Program Pemerintah ini sangat baik sekali kalau dalam pelaksanaannya dilakukan dengan benar. Tetapi apa yang terjadi, yaitu bukannya mengundang petenis daerah tersbut tetapi ada kecendrungan mengundang petenis daerah di Jawa untuk masuk skuad sekolah tersebit. Lho kok jadi terbalik, seharusnya membina atlet daerah sendiri bukan dengan cara menarik petenis yang sudah berprestasi di Jawa untuk kedaerah tersebut. Keberulan yang saya pantau ini di provinsi diluar Jawa.
Ketika kita coba melihat pelatih yang menanganinya, maka saya bisa mereka reka berdasarkan kesimpulan saya sendiri. Mungkin benar pendapat saya tetapi bisa juga salah. Karena pelatih yang menanganinya itu bukanlah pelatih yang menurut saya berkualitas karena belum ernah mengorbitkan atlet berprestasi ke tingkat nasional dikelasnya.
Ini yang sering terjadi pelatih dari Jawa dibyong ke daerah dan agar secepatnya berhasil maka diundanglah petenis yang sudah berprestasi nasional agar secepat terlihat hasil kerjanya. Ii sih sah saha saja tetapi menurut saya agak keliru karena tujuannya untuk keentingan pribadi pelatih agar cepat dkenal oleh pimpinannya. Dan cara seerti ini sudah terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar