Palembang,7 Oktober 2010. Keberadaan saya di Palembang sejak tanggal 1 Oktober 2010 karena sebagai Technical Delegate Pekan Olahraga Pelajar Wilayah II yang diikuti oleh Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Ada kejadian kejadian yang tidak bisa saya lupakan waktu itu seperti juga sewaktu POPWIL tahun 2008 di Ternate.
Tiba sore dan malamnya ada acara technical meeting dimana sebenarnya saya sudah harus berada di Palembang tanggal30 September 200, tetapi tidak bisa saya tinggalkan Jakarta karena sedang mempersiapkan Pekan Olahraga Tenis Nasional ( 23-31 Okt).
Saya sendiri kirimkan SMS tentang rencana kedatangan kepada salah satu naa didalam undangan tersebut, karena contact personnya dia itu tetapi tidak dibalas ataupun kalau ditilpon tidak pernah diangkat. Sedangkan nomor telpon selulernya tercantum didalam surat undangan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatra Selatan.
Kebetulan punya teman wasit di Palembang yang saya tidak tahu kalau dia itu juga Wakil Koordinator cabang olahraga Tenis untuk POPWIl ini.
Sebelum technical meeting yang dijadwalkan pukul 19.00 saya tidak tahu mau dinner dimana karena tidak ada pemberitahuan sama sekali. Ya, dijalankan saja tugas sambl perut kosong. Bukan masalah karena sudah biasa makan belakangan saja yang penting tugas dijalankan dulu.
Tiba ditempat technical meeting di Asrama Haji berumpul dengan seluruh cabang olahraga lainnya. Tanya soal buku aturan POPWIL ternyata jawabannya ada sedang difoto copy oleh " S " yang juga nama itu tercantum didalam undangan Ka Dispora tersebut. Bisa dibayangkan peserta tehnical meeting tidak dibekali dengan buku pedoman pertandingannya.
Karena saya tidak rewelmaka technical meeting bisa berjalan dengan baik karena sebelumnya saya sudah menghimbau mereka.
Besok pagi saya ingin melihat lokasinya di lapangan tenis PUSRI, saya tunggu jemputan karena dapat informasi kalau Technical Delegate distur oleh Dispora sedangkan panitia pelaksana dari Diknas setempat. Rekan panpel sedang sibuk menjemut wasit dari Jakarta. Di lobi hotel ketemu dengan rekan rekan Technical Delagate, muncullah berbagai keluhan atas kinerja panitia di Palembang. Sayapun teringat sewaktu jadi Technical Delegate PON 2004 di Palembang juga dimana saya kurang sreg dengan cara kerja panitia lokal.
Sayapun coba tilpon kepada " S " yang dimasukkan dalam undangan tersebut. Tidak diangkat, di sms tidak di respons. Lihat ada rekan Tech.Deleate dari cabang bola voli, masih tunggu jemputan sampai pukul 09.50 belum ada yang datang sedangkan pertandingannya jam 10.00 .
Langsung saja saya lampiaskan ketidak puasan melalui SMS yang saya tujukan kepada siapa saja yang ada dalam nomor telpon seluler saya di Palembang temasuk rekan Peltis setempat. Akhirnya saya terima juga balasan dari rekan dari Dispora. Langsung saya kemukakan kalau begini cara kerja Panpel (saya tidak mau tahu apakah itu dari Diknas atau Dispora) maka sya kemukakan kalau saya sudah memikirkan mencari esawat tercepat untuk kembali ke Jakarta. "Saya lagi mencati nomor telpon dari yang namanya Alex Nurdin. Kalau Andi Malarangeng saya sudah punya, tapi saya belum mau laporkesana cukup ke rekan rekan di Kantor Menpora saja." ujar saya dalam pembicaran telpon tersebut.
Ternyata dampak dari sms tersebut, langsung berita ini sampai kepada Kepala Dinas baik Diknas maupun Disporanya karena lansgung bawahannya dipanggil rapat sore itu. Memang saya kemukana kalau Palembang mau jadi tuan rumah SEA Games 2011 tetapi jadi tuan rumah POPWIL saja begitu maburadulnya, tidak ada koordinasi antar instansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar