Kota Kinabalu, 17 September 2010. Pagi ini masalah muncul adalah tidak disediakan makan pagi, harus cari sendiri. Pesanlah kepada rekan rekan yang lebih dulu datang yaitu dari Filipina yang juga tidur dalam asrama tersebut. Rombongan Thailand menginap dihotel lainnya diluar asrama tersebut. Karena acara pembukaan mulai pkl. 09.00 maka bungkusan makanan dibawa ke lapangan karena pemainnya mau pemanasan dulu.
Pembukaan dilakukan dilapangan utama karenaada tribun penonton, dan dibuka oleh Deputy Menteri Olahraga Malaysia dan sambutanpuna datang dari Presdient Sabah Tennis Association Johnson Koh Yong Siang. Parade peserta terdiri dari Malaysia, Thailand, Filipina dan Indonesia.
Setelah pembukaan dilakukan foto session peserta dengan Menetrri dan ofisial lainnya.
Acara hari ini adalah pertandingan ganda putra. Berbeda dengan tenis, di Soft Tennis pertandingan dimainkan mulai dari ganda bukan tunggal, karena lebih dominant ganda dibandingkan dengan tunggal.
Ternyata hari pertama ini Indonesia bisa mengambil medali emas dengan keluarnya Hendri SoesiloPramono/Edy Kusdaryanto sebagai juara. Sedangkan Prima Simpatiaji/Ferly Montolalu gagal di semifinal karena tumbang dari pasangan Filipina.
Pengalaman baru di masyarakat soft tennis Asia Tenggara. Ini kejuaraan Asia Tenggara tetapi minim fasilitas. Tidak ada tempat istrahat peserta, terpaksa duduklah dibawah pohon dimana duduk diakar akarnya, so pasti pantat tidak betah berlama lama.
Panitia kerja dibawah tenda sedangkan peserta tidak disiapkan tempatnya. Panasnya udara Kota Kinabalu cukup menyengat kulit. Perkiraan saya saat itu diatas 30 derajat C.
Dalam hati saya lihat kerja panitia yang diturunkan dari Filipina termasuk tenaga medis didatangkan dari Filipina. Ini seperti kalau saya jalankan Persami di Jakarta. Ada Referee dari Thailand, dan direktur turnamennya dari Filipina yang akan jadi Technical Delegate SEA Games mendatang. Tidak a\disediakan sound system cukup gunakan speaker TOA (mobile) seperti yang saya punya juga. Model Order of Playnya agak aneh tidak seefisien di Tenis. Pemain yang mau main disamping sudah dipanggil dengan TOA tetapi masih dicari oeh Referee ataupun Direktur Turnamen. Ini baru lucu deh.
Kelihatannya Direktur Turnamenya rada segan sama saya. Pertama kali ketemu semalam di asrama tersebut, dia katakan kalau nama saya cukup dikenal di Manila. Wow, sombong juga. Ini moment yang tepat agar tidak digertak sama orang asing, maka keluarlah sombong saya (biasa saya lakukan dengan orang asing ditenis.Kita harus so tahu, jangan dianggap enteng.). Sayaoun cerita sama dia kalau saya sudah hampir 300 turnamen Persami saya laksanakan tanpa sponsor, diapun kaget karena dia hanya 20an selaa ini di Manila dalam beberapa 10 tahun saja. Sehingga kadang kadang kalau dia merubah suatu keputusan maka dia tanya dulu kepada saya. "Kena deh"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar