Jakarta, 22 Juni 2020. Putri pelatnas Indonesia kelihatannya lebih tanggap dalam mempersiapkan diri mereka dalam hal menjaga kondisi fisik maupun mental akibat pandemo Covid-19. Bisa dilihat sejak pelatnas dibubarkan atau atletnya dipulangkan kerumah masing masing, ternyata latihan bersama atas inisiatip petenis sehingga pelatihpun cukup tanggap menghadapi keinginan tim putri.
Terlihat Aldila Sutjiadi, Beatrice Gumulya, Jessy Rompies, Priska Madelyn Nugoro dan Janice Tjen tetap latihan bersama pelatihnya dengan mencari lapangan tenis yang dibuka. Ini akibat hampir seluruh lapangan tenis ditutup.
Bahkan saat untuk tetap menjaga nuasa turnamen alias haus akan turnamen bagi atlet, diperlihatkan dengan diadakan kompetisi antar mereka ditambah lagi atau petenis yang sekolah dari USA Rifanty Dwi K asal Bandung
Dan semua ini direstui oleh PP Pelti sehingga semuanya berjalan lancar, bahkan anggota pengurus termasuk Ketua Umum PP Pelti hadir menyaksikan atlet tenis putri bertanding.
Hanya sayangnya nasib berbeda dengan tim putra Pelatnas . Karena sudah dipulangkan kerumah masing masing maka kontrol terhadap tim Pelatnas kurang memadai.
" Kapan tim putra juga dilakukan kompetisi seperti ini? " tanya AFR kepada Ketua Umum PP Pelti Rildo Anwar distadion tenis GBK saat melihat langsung pertandingan internal. " Nanti setelah ini " jawab Ketua Umum PP Pelti
Turnamen internal disaksikan beberapa penonton juga karena terbuka bagi umum.
Persiapan tim putra Pelatnas tenis dipertanyakan juga, karena berbeda cara penanganan nya . Hanya Christopher Rumgkat latihan di Jakarta atas inisiatif sendiri, sedangkan yang lainnya karena tinggal diluar Jakarta telah kembali ke rumah masing masing.
Jikalau turnamen internal ditambah unsur perebutkan prize money selain untuk memotivasi pemain profesional kita juga , maka akan lain hasilnya. Kemungkinan selama turnamen internal ini perlawanan atlet seadanya saja seperti latihan belaka hanya beda judulnya.. Lain hal nya jika ditambah perebutkan prize money. PP Pelti bisa berikan prize money waktu pertandingan persahabatan antar utusan Pengrov Pelti dalam Rakernas 2020 sebanyak Rp 50 juta kenapa turnamen yang jelas untuk pemain profesional tidak dilakukannya. Ini sekedar bertanya saja.
Jadi kesimpulannya bisa jadi persiapan tim putri lebih prma dibandingkan tim putra. Entah sampai kapan pandemi Covid-19 akan berlalu sedangkan Pekan Olahraga Nasional (PON ) XX diencanakan pada akhir November 2020 telah menanti.
Kesiapan putri ini dalam rangka mereka untuk tetap ikut serta turnamen luar negeri sudah terbuka, sedangkan putra masih bisa mengatasi untuk turnamen dalam negeri.
Dari hasil turnamen internal ini AFR memprediksi tim PON XX nanti tuan rumah akan menggondol 1 ( satu ) medali emas. Disamping itu pula AFR mengingatkan standar ITF dalam menghadapi pandemi Covid-19 tetap dijaga . Jangan sampai terjadi seperti Novak Djokovic sampai positive Covid-19 , Ingat kesehatan lebih utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar