Jakarta, 17 Desember 2013. Saat bertemu dengan rekan rekan dari Jawa Tengah khususnya dari Kudus, sempat muncul satu kasus yang diceritakan langsung kepada saya maupun petinggi Pelti yang hadir yang menurut pendapat saya tidak bisa berbuat apa apa walaupun banyak berikan janjinya.
Disebutkan sewaktu ada turnamen nasiional yunior di Bali ternayata ada kasus yang agak aneh menurut pendapat saya, tetapi yang cerita adalah salah satu orangtua petenis sendiri maka timbullah berbagai dugaan. Kecurigaan muncul karena Referee yang bertugas itu adalah wasit senior atau referee senior juga dikancah pertenisan nasional. Apakah benar Referee yang salah tetapi munkin saja, karena Referee juga manusia yang tidak luput dari kesalahan.
Masalah yang terjadi putrinya itu dipertandingan tunggal disebutkan tidak punya PNP tetapi disaat pertandingan ganda disebutkan ada peringkatnya. Ini tidak mungkin erjadi dikelompok yunor kecuali kelompok umum yang ada PNP Tunggal dan PNP Ganda yang terpisah. Akibatnya putrinya bertemu langsung dengan unggulan.
Kok bisa begitu ya. Dan saya lihat mereka mengadu kepada petinggi Pelti Pusat yang hadir dan saya tidak mau ikut campur masalah ini dan tidak berikan komentar apa apa dan tidak mau tahu apakah petingi Pelti tersbut bisa menjawabnya karena baru terbentuk..
Nah, saya hanya bisa menduga dga saja apa yang terjadi. Yaitu mungkin dia tdak punya PNP dsektor tungal, sedangkan sewaktu bermain ganda mungkn rekan pasangannya yang memilik PNP sehingga jumlah keduanya yang dihitung sehingga muncul kesan dia juga punya PNP. Begitulah kia2 jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar