Jakarta, 18 Desember 2013. Saya amati ternyata turnamen FIKS TELKOM XX yang berlangsung sejak 16-22 Desember 2013 di Bandung ada kemajuan didalam manajemen turnamennya. Karena sudah seperti yang dlakukan oleh RemajaTenis yaitu pendaftaran melalui IT begitu juga pembayaran melalui Bank. Kalau sudah melunasi maka dianggap sudah sign-in begitulah ceritanya. Dan undian telah dilakukan sehari sebelumnya. Dan bagi yang terlambat sudah tertutup namanya ikut serta walaupun nanti ada yang gagal ikut. Ini disipln turnamen mulai diterapkan. Bagus sekali kalau bisa terlaksana sempunra.
Dengan sistem baru ini maka kesimpulan saya sudah tidak ada lagi kasus w.o karena semua sudah terdaftar. Sistem boleh bagus yang suka terjadi manusia yang menangani sistem itu yang masih belum sempurna.
Ada satu petenis asal DKI karena terlambat mencoba dengan hadir dilapangan sehari sebelumnya dengan asumsi ada sign-in yang biasanya sehari sebelumnya. Itu kebiasaan lama selama ini di berbagai TDP, dengan maksud tidak ada w.o karena sudah membayar.
Namanya saja masyarakat tenis Indonesia masih belum bisa menerima setiap perubahan karena entah apa sebabnya sehingga saya belum mau beri komentar. Saya coba beri nasehat agar orangtua petenis tersebut menghubungi Refereenya saja apakah ada kemungkinan bisa diterima kalau ada yang batal sehingga bisa masuk atau dikenal dengan Lucky Looser. Tetapi oleh Referee dikatakan tidak menggunakan sistem tersebut. Ya, apa boleh buat. Tetapi saya salut juga orangtua ini masih menunggu sampai besoknya dengan harapan bisa bermain klau ada yang batal. Ternyata saya lihat dari bagan pertandingan (draw) ada satu atlet terdaftar dengan dua nama yang berbeda asal kotanya saja. Nah bagi penyelenggara yang kurang familier dengan nama atlet tenis tidak bisa melihat kejanggalan tersebut. Dan setelah satu nama di w.o kan maka sebenarnya atlet yang terlambat ini bsa dimainkan karena jadwalnya juga sudah ada . Beda kalau pengisian melalui bye yang tidak ada orangnya akan mengganggu sistem penjadwalan keseluruhannya.
Manajemen turnamen FIKS TELKOM saya lihat banyak kemajuan tetapi seperti yang saya sebutkan jika tidak dikontrol kerjanya maka dampaknya masih seperti sistem lama. Lihat saja banyak sekali yang w.o padahal namanya ada Dimana salahnya ya, so pasti manusia yang menanganinya.
Ya, kalau kita tidak lihat langsung ke lapangan maka kekurangannya setiap turnamen nasional yang besar seperti ini walaupun sudah diselenggarakan 20 tahun tetap masih banyak kekurangan kekurangannya. Karena apa, karena setiap selesai turnamen tidak ada evaluasi pelaksanaannya. Tidak mau belajar dari pengalaman. That's all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar