Sabtu, 21 Juli 2012
Kasusnya Berbeda
Jakarta, 21 Juli 2012. Ada satu pendapat yang berbeda datang kepada saya disampaikan oleh orangtua pemain. Pendapat yang berbeda sah sah saja. Dan mungkin saya benar tapi bisa saja saya salah. Masalah tidak boleh Provinsi ganti atlet yang justru menolong Provisni tersebut karena Peringkatnya sehingga Provinsi tersebut bisa lolos langsung ke PON tanpa melalui Pra-PON.
Waktu itu saya berikan perumpamaan. Yaitu Davis Cup. Babak penyisihan tim nasional turun dengan 4 pemain. Kemudian setelah itu masuk babak kedua karena menang sebelumnya yang jarak waktunya bisa dua atau 3 bulan kemudian. Maka tim nasional bisa diganti seluruh anggota timnya dengan pemain baru yang tidak ikut dibabak penyisihan tersebut. Hal yang sama untuk Fed Cup ataupun Junior Davis Cup dan Junior Fed Cup. Contoh ini kemudian disanggah karena contoh Davis Cup itu karena sudah bertanding, tetapi pemilihan PON itu berdasarkan PNPnya. Jadi kasusnya berbeda. Betul sekali kasusnya berbeda, karena yang satu internasional dan yang satu lagi nasional.
Ya, setiap orang punya argumentasi bisa tidak sama. Ya sudah kalau begitu ajukan saja surat kepada Arbitrase Olahraga saja. Silahkan coba itu anjuran saya kepadanya. Dan saya tidak mau pusing masalah ini. Namanya hanya mau bantu pemikiran saja, walaupun saya punya pendapat yang belum mau saya ungkapkan.
Masalah Provinsi mau coret nama nama yang kelebihan kuota itu haknya Provinsi yang tentunya ada yang berat mencoretnya. Bagi pembina tentunya tidak ada pilihan lain karena setiap atlet tentunya berjiwa sportip walaupun pembinanya tidak sportip. Atlet akan terima masalah dicoret atau tidaknya. Namanya juga kompetisi. Maka dari itu jadiah THE BEST sehingga akan jadi pilihan utama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar