Jakarta, 19 April 2011. Keberadaan RemajaTenis kelihatannya ada yang tidak puas. Bagi saya ketidak puasan oranglain tentunya tidak bisa sepenuhnya bisa dipenuhi. Tetapi gagasan ini muncul karena saya melihat ada kebutuhan atlet tenis terhadap pembinaannya. Begitu banyak pengorbanan orangtua itu yang harus kita terima dan kalau bisa disalurkan. Sudah saya coba berbagai permasalahan turnamen yang membuat sulit berkembang. Sudah banyak turnamen yang sudah bertahun tahun berjalan akhirnya patah juga. Apakah nasib RemajaTenis akan seperti itu juga? Saya tidak bisa garansi karena yang menentukan adalah Tuhan juga. Jika diperkenankan akan berjalan terus. Awal tahun 2011 sebenarnya saya sudah putus asa untuk meneruskan tetapi justru dorongan dari rekan2 di RemajaTenis membuat saya pasrah. Bahkan istri saya sendiri pernah bertanya. "Apa yang kamu dapat dari RemajaTenis. Rugi terus!!" dan saya hanya menjawab yaitu KEPUASAAN.
Tetpi saya juga ingat dengan adanya RemajaTenis, berapa tenaga yang sangat tertolong karena mendapatkan income rutin setiap bulannya disaat sulit seperti. Banyak tenaga yang hidup dari tenis sehingga keberadaan RemajaTenis itu sangat menolongnya.Bagi saya yang memiliki idea saja sudah cukup senang bisa membahagiakan oranglain secara tidak langsung. Ini bukan hanya di Jakarta saja tetapi jika kedaerah lainnyapun.
Disaat krisis ekonomi berdampak kesulitan sponsor saya mulai menjalankan turnamen Persami (pertandingan Sabtu Minggu) yang bisa berkembang sejak tahun 2006 dan belakangan ini menjadi Piala Ferry Raturandang yang telah mencapai ke 69 kalinya.
Setelah itu saya coba konsep turnamen nasional dengan judul RemajaTenis. Konsep hampir sama tetapi karena masuk dalam kategori TDP maka harus ikuti ketentuan TDP seperti harus ada Referee, Wasit dll. Nah sepengetahuan saya beaya turnamen yang cukup besar adalah SDM seperti wasit, referee , dokter. Nah gimana caranya disaat situasi seperti ini dimana sulit cari sponsor tetapi turnamen harus berjalan. Perjalanan saya menjalani turnamen banyak rekan2 kita tidak terlalu mendukung konsep ini. Yang jadi pertanyaan saya apakah tidak mendukung karena tidak suka sama saya atau lainnya, itu pertanyaan besar. Memang saya ini termasuk orang sombong (maklum Manado tidak mau kalah aksi). Makin ditentang makin menjadi dan saya tunjukkan dengan lakukan terus turnamen ini apapun jadinya.
Memang saya perhatikan ada yang aneh belakangan ini. Dan saya agar tidak pusing maka management saya serahkan saja kepada orang lain, biar saya dibelakang layar. Tetapi dikatakan pula kalau saya yang punya atau RemajaTenis itu identik dengan saya (AFR). Bisa dibayangkan, berita tenis di RemajaTenis dipermasalahkan. Ya sudah saya hapus saja jika ada berita tentang induk organisasi. Tetapi oleh rekan rekan di RemajaTenis katakan kalau berita itu dikutip dari situs Pelti atau ada press release yang diterima itu tidak bisa dilarang. Betul juga ya.
Terlihat ada perubahan didalam penanganan RemajaTenis membuat ada kepuasan tertentu dari masyarakat tenis atas pelayanannya kepada peserta turnamen. Memang saya katakan RemajaTenis itu harus memberi contoh yang baik kepada masyarakat tenis. Kalau bisa kenapa tidak?
Selama ini RemajaTenis tidak keluar dari aturan yang dikeluarkan oleh induk organisasi tenis. Termasuk kategori turnamennya pun ditentukan oleh induk organisasi bahkan angka didalamnyapun yang menentukan bukan oleh RemajaTenis.
Tetapi anehnya sudah ada beberapa turnamen sejenis RemajaTenis tidak dipermasalahkan dan jadi buat saya naik darah. Saya sendiri sedikit bingung belakangan ini kalau dilecehkan didalam induk organisasi saya sedikit marah. Kalau dihina orang luar bagi saya cuek saja. Ini betul2 sudah dua kali saya alami. Akibatnya yang pertama kali saya marah dan pulang bisa tubruk motor dijalan, kemarin kedua kalinya saya sampai muntah muntah dikamar mandi dan sampai dipanggil meneruskan rapat. Karena sudah MUAK.
Diinduk organisasi ada bidang bidang yang sudah jelas tugas dan tanggung jawabnya. Saya akan memasuki lahan mereka jika mereka minta bantuan atau tidak menjalankannya. Selama mereka menjalankannya saya harus menghormatinya. Saya juga sudah muak kalau dikatakan merecokin bidang lainnya padahal selama ini bdang tersebut saya bantu tanpa keluhan keluhan. Tetapi jika bidang bidang tersebut sudah keluar dari aturannya maka saya berkewajiban menegurnya sesuai jabatan saya diinduk organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar