Bandung, 13 Mei 2010. Datang ke lapangan tenis Caringin mempunyai memori yang cukup berkesan bagi saya sendiri. Saya sangat tertarik adakan kegiatan turnamen tenis karena ada 4 lapangan outdoor dan satu stadion dengan 2 lapangan outdoor juga. Bisa dibayangkan keberadaan lapangan tenis Caringin yang masuk dalam Kotamadya Bandung tetapi sangat tidak diminati oleh pelaku pelaku tenis dikota Bandung. Selama ini kalau bicara tenis di Bandung maka akan selalu terpusat di lapangan tenis Taman Maluku ( 4 lapangan) dan Siliwangi ( 8 lapangan ), sehingga Caringin itu diabaikan.
Saya sempat dikatakan sudah jadi penduduk Bandung karena saya lebih tahu akses jalan ke Caringin dibandingkan mereka. Hal ini terungkap sewaktu saya ikut bersama sama rekan rekan mempersiapkan turnamen Oneject Indonesia di bandung beberapa tahun silam.
Saya memasuki Caringin kurang lebih 4-5 tahun silam dengan menggelar turnamen Persami Piala Ferry Raturandang. Dari saat lapangan ini kosong kurang pelanggan sampai suatu saat saya pernah diminta pengelola buat sekolah tenis di lapangan Caringin. Tetapi saya menolaknya karena belum punya pelatih dan sulit untuk kontrolnya. Akhirnya muncullah klub yang didirikan oleh para pecinta tenis di Bandung.
Suatu saat saya sempat konflik dengan klub tersebut, sehingga sayapun meninggalkan lapangan tenis Caringin tersebut. Ini sudah berlangsung 3 tahun silam.
Kali ini saya kembali ke lapangan Caringin, dan disambut oleh pengelola lapangan tersebut yang sudah saya kenal. Sekarang membawa Turnamen Nasional RemajaTenis, dan puji syukur bisa terselenggarakan di Caringin.
Bertemu dengan orangtua asal Bandung yang sangat gembira saya bisa menggelar di Bandung. Ini untuk kedua kalinya menggelar RemajaTenis. Yang pertama kali saya tidak sempat hadir dan sekarang saya sempat hadir dihari pertama saja karena kembali lagi ke Jakarta. Dan rencana kembali ke Bandung hari Sabtu 15 Mei 2010.
Tak disangka saya bertemu salah satu orangtua petenis Bandung Hoediono, yang menginginkan saya juga bisa menggelar RemajaTenis di kota Cimahi , tetangga kota Bandung. Sayapun diajak melihat kondisi lapangan yang berada di Pusat pendidikan Angkatan Darat seperti Pusdikpom, PuspenjasAD dan lain lainnya. Memang satu lokasi ada 2 lapangan , berarti saya harus menggelar di 4-5 lokasi yang berdekatan. Sayapun menyetujuinya dan akan mencari waktu yang tepat saja.
Disamping itu saya bertemu dengan salah satu orangtua asal Bogor, namanya Agus, yang bertaya kapan saya bisa gelar turnamen di Bogor. "Intinya adalah NIAT kalau mau berhasil selenggarakan turnamen. Dan kota Bogor salah satu keinginan saya adakan turnamen mendatang. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar