Jakarta, 29 Januari 2020, Saat berada di Palembang ketemu rekan dari Lahat , pertemuan itu hal yang biasa tetapi saat ini luar biasa karena melemparkan satu gagasan yang jarang AFR dengar datang dari masyarakat tenis. Belum tentu kalau ada gagasan tersebut datang dari Pelti Daerah sebagai penanggung jawab tenis di daerah, Gagsan apa kiranya yang diungkapkan.
Gagasan itu sebenarrya merupakan salah satu program dari ITF ( International Tennis Federation) yaitu bagaimana menciptakan minat masyarakat terhadap tenis
.
Diceritakan kalau ada rencana road show ke sekolah sekolah di Lahat, khususnya sekolah swasta. Ideanya betul sekali dalam pemilihan sekolah sekolah swasta karena selama ini kenyataan jika kesekolah sekolah negeri tidak ada kelanjutan karena kemampuan dari para orangtuanya. Road show dengan melibatkan petenis lokal
Rencana sudah begitu matang dengan peralatan nya baik bola raket dan keranjang bola. Sudah siap baik dana untuk pelaksanaannya direncanakan bulan Februari 2020
Kemudian bertemu dengan salah satu orang tua petenis dari Prabumulih yang ternyata muka baru di pertenisan Indonesia. Bukan termasuk pengurus Pelti kabupaten. Dia sepertinya belum mengetahui mau start dari mana sehingga menghubungi AFR untuk melakukan kegiatan di kota Prabumulih.
Sebenarnya bisa meniru apa yang dilakukan di Lahat untuk menarik minat masyarakat.
Sebenarnya bisa meniru apa yang dilakukan di Lahat untuk menarik minat masyarakat.
Kedua keinginan ini seharusnta ditampung oleh PP Pelti yang memiliki pelatih kualified, disamping sekarang PP Pelti sedang menggalakkan salah satu grass-root develoment programme nya
Sebenarnya bisa dilakukan program seperti ini yaitu menarik minat bermain tenis, karena apa yang dilakukan selama ini dalam TOT (Trainning of Trainners) lebih banyak gagalnya karena peminat jadi pelatih kecil sekali kalau yang bermain tenis sendiri tidak ada.Disamping itu selama ini pelatih pelath yang ikuti penataran ini lebih cenderung mencai sertifikat dibanding kan ilmunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar