Jakarta, 21 Desember 2019. Setelah berhasil SEA Games 2019 di Filipina maka harus bisa dievaluasi kenapa yang berhasil membawa pulang medali emas adalah pemain diatas 20 tahun kecualia Priska Nugroho masih 16 tahun, Yang berhasil adalah Aldila Sutjiadi , Christopher Rungkat /Aldila Sitjiadi, Beatrice Gumulya/Jessy Rompies dan Priska Nugroho( medali perunggu), David Agung Susanto / Beatrice Gumulya (medali perungu).
Disni terlihat jelas bagi atlet yng lebih sering bermain di luar negeri menung=jukkan prestasi tersebut. Kenapa petenis muda yang masuk dalam pelatnas tidak membawa hasil karena minimnya try out sebagai jawabannya.
Sepengetahuan selama ini dalam persiapan SEA Games ada yang disebut budget try out, tapi menurut salah satu orang tua pemain budget tersebut tidak ada. Apa sudah berubah sistemnya
Menurut atlet putri tersebut mereka menggunakan dana dari Pengprov Pelti yang dipersiapkan untuk Pekan Oalah Rega Nasional ( PON XX) Papua.
Bagi atlet putra, yang masuk dalam tim PON dari daerah tentunya menerima nasib yang sama. Apakah atlet putra tidak menyiapkan program seperti itu , ini juga merupakan tanda tanya besar.
Akibatnya selama persiapan dalam Pelatnas SEA Games ada atlit putra memanfaatkan turnamen TARKAM. Kok bisa ya, apakah tidak dikonptrol selama Pelatnas.
Tetapi akar permasalahanya adalah sistem recruitment nya, Tanpa seleksi membawa damapk tidak ada tanggung jawab atlet yang terpilih seperti itu khususnya yang muda muda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar