Persoalan Prize Money dan Wasit
Jakarta , 13 Desember 2019. Dalam pembicaraan dengan salah satu rekan tenis mengenai kejadian kejadian yang perlu dicatat.
Pertama laporan yang masuk masalah prize money peserta Kejuaraan tenis Bank BNI 2019 bulan November 2019. Cukup heboh kejuaraan Bank BNI menyediakan prze money Rp 250 juta. Info datang dari orangtua peserta Yaitu sudah sekitar 3 minggu prize money tidak keluar atau belum masuk rekening peserta. Kemudian AFR lemparkan masalah ini langsung ke Petinggi Pelti dan dapat tanggapan dari sekitar 3 petinggi Pelti. Ini masalah sebenarnya tidak perlu terjadi kalau negosiasi Pelti dengan Bank BNI lebih baik. Hal ini sangat tidak lazim di pturnamen tens nasional dan internasional.
Karena sekitar tahun 1990 pernah ada juga Kejuraan Bank BNI dan prize money telah tersedia dan diserahkan ditempat Jadi kesimpulannya, kok mau disetir oleh sponsor karena ini masalah tehnis. Tidak tahu bagaimana bentuk Proposal yang ditawarkan. Maklumi saja karena PP Pelti menggunakan rekening yang aktip adalah Bank bukan BNI padahal rekening Bank BNI masih ada.
Ternyata masih diurus oleh Bank BNI tehnis administrasi.
Persoalan Kedua , masalah wasit sewaktu kejuaraan nasinal Veteran di Bali. Ternyata wasit over rule berdasarkan request yang datangya dari penonton. Kok bisa demikian. Ini persoalan yang sama sudah lama juga terjadi tetapi karena kesadaran tugasnya sudah mulai berubah, Persoalan sekarang bagaiamana kualitas SDM wasit didaerah daerah, Bisa terjadi karena pengetahuan perwasitan sangat mini atau tenaga wasit tersebut kurang sehingga panitia mencari wasit yang bisa dipakai,
Bagaimana caranya mengatasi permasalahan wasit. Disini peranan Referee sangat penting. Setiap pemulaan turnamen dan akhir pertaningan setiap hari seharusnya dilakukan briefing. Mengingatkan kembali tugas tugasnya, begitu juga saat selesai pertaningan dievaluasi kerja wasit, Dengan sering lakukan hal ini tentunya mengurangi kesalahan kesalahan yang terjadi. Human error
Tidak ada komentar:
Posting Komentar