Jakarta, 9 Januari 2017. Bulan Desember lalu sempat muncul pertanyaan dari rekan rekan tenis masalah seleknas Tim Davis Cup Indonesia. Ikuti berita kalau PP Pelti lakukan seleknas anggota tim Davis Cup yang dipersiapkan melawan Filipina bulan Februar 2018 mendatang di Jakarta. Sempat jadi perbincangna baik orangtua maupun pelatih pelatih yang sedang membawa atletnya diacara RemajaTenis Jakarta-67 di lapangan tenis Marinir Jakarta.
Saya katakan kalau idea seleknas itu bagus, Hanya saja tidak diumumkan kriteria atlet yang dipanggil sehingga muncul kesan asal comot sesuai kehendaknya sendiri. Taht's all kesan saya sampaikan kepada mereka yang tidak puas.
Kemudian semua bertanya tanya jika untuk kelompok senior ada seleksi maka bagaimana dengan Tim Fed cup yang juga waktunya bulan Februaru 2018. Begitu juga masalah seleknas KU 14 tahun dan 16 tahun yang akan seru jika kriteria kurang jelas.
Kalau melihat kegelisahan para pelaku tenis, maka sayapun tidaklah heran, Biasanya Pelti umumkan kepada masyarakat kriteria atlet yang dipanggil seleksnas . Dulu sepengetahuan saya berdasarkan peringkat dunianya kemudian diambil PNPnya.
Tetapi ada juga merupakan hak PP Pelti untuk menunjuk atket yang dianggap berhak, atau dikenal dengan wild card karena ini hak penyelenggara sebagaiman lazimnya turnamen tenis.
Nasib yang sama juga muncul ketika diumumkan seleknas kelompok 14 tahun dan 16 tahun. Hal yang wajar saja ada ketidak puasan masyarakat tenis khususnya para orangtua yang menghendaki kebijakan PP Pelti itu juga memikirkan dampak fisiologi atlet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar