Jakarta, 21 Januari 2016. Dari pertemuan hari Rabu 20 Januari 2016 di kantor PP Pelti timbul suatu kesimpulan kalau petinggi Pelti kurang berkomunikasi dengan petinggi Pelti didaerah. Kenapa sampai muncul suatu kesimpulan tersebut. Ketika disebutkan calon calon daerah yang akan diselenggarakan Liga Tenis Junior Nasional (LTJN) terungkap kalau mereka tidak tahu harus berkomunikasi dengan siapa didaerah bahkan meminta AFR saja yang lakukan komunikasi. Bahkan dianjurkan sebaiknya semua itu dilakukan secara tertulis pemberitahuan kedaerah daerah tersebut.. AFR menolak berkomunikasi langsung dengan Daerah disamping ini program Pelti , maka dengan maksud agar komunikasi mereka dengan daerah bisa terjalin lebih baik.
Rabu, 20 Januari 2016
Tidak Ada Kesepakatan dengan Pelti
Jakarta, 20 Januari 2016. Sesuai undangan hari ini , bertemu dengan Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti SS didampingi oleh Wakil Ketua Bidang Pertandingan CB dan satu staf administrator pertandingan PP Pelti SW.
Dalam pembicaraan awal, ada keinginan membantu AFR didalam pelaksanaan turnamen RemajaTenis yang sudah saya gelar di 18 provinsi.
Sebelum berbicara soal MOU, maka saya kemukakan dulu, kalau sebagai induk organisasi tenis (PP Pelti) seharusnya bertugas mengangkat pertenian didaerah daerah. Karena selama ini diakuinya pula kalau Pengda Pelti ada yang kurang aktip, khususnya diluar pulau Jawa.
Senin, 18 Januari 2016
Apakah Jebakan ?
Jakarta, 18 Januari 2016. Minggu lalu saya ditilpon oleh rekan tenis didaerah. Disampaikan kalau dia ditawarkan sebagai pelaksana Liga Tenis Junior Nasional oleh PP Pelti. Padahal daerah tersebut sudah ada RemajaTenis dan satu turnamen diselenggarakannya.
Dia sedikit bertanya tanya kenapa tawarkan konsep seperti RemajaTenis kedaerahnya. Sayapun sampaikan kalau tawaran tersebut janganlah ditolak tetapi disanggupkan saja. Karena bagi petenis didaerahnya Kabupaten akan tertolong sekali karena akan mendapat 3 turnamen nasional dalam setahun. Jarang ada daerah yang bisa lakukan karena ditingkat Provins aja tidak ada turnamen nasional tersebut.
Saya katakan kalau saya berpikiran positip saja walaupun dikatakan olehnya kalau ada dugaan mau saingi RemajaTenis. Yang menurut rekan saya itu seharusnya ditingkat Pusat bisa berpikiran lebih luas.
Tetapi sayapun memberikan support kepadanya agar bisa diterima tawaran tersebut. Saya juga sedikit heran kok berkonsultasi dengan saya. Kemungkinan saya lebih dipercaya mereka.
Bagi saya bukan masalah secara pribadi tetapi yang lebih penting adalah kepentingan nasional didahulukan.
Bagi saya bukan masalah secara pribadi tetapi yang lebih penting adalah kepentingan nasional didahulukan.
Penawaran oleh PP Pelti
Jakarta, 18 Januari 2016. Bulan lalu saya terima telpon dari rekan tenis yang duduk dikepengurusan PP Pelti masa kini. Dia yang bertanggung jawab masalah turnamen. Dalam percakapan telpon tersbut saya ditawarkan untuk sebagai pelaksanan turnamen dimana mereka akan bantu saya dengan berikan dana sebesar Rp 5 juta saja. Karena ini hanya percakapan telpon sayapun tidak mau menerima seperti itu karena sebelumnya tahun 2014 mereka menapatkan sponsor cukup besar minimal Rp 400 juta kemudian saya mau ditawarkan sebesar Rp 5 juta maka dalam hati saya tertawa saja.
Langganan:
Postingan (Atom)