Jakarta, 25 Februari 2013. Dalam perjalanan kembali ke Jakarta dari Kotabumi melalui Bandar Lampung ternyata jalan ini disebut Lintas Tengah penuh kendaraan lalu lalang baik bis maupun kendaraan pribadi . Antrean macet cukup panjang terjadi sebelum tikungan kearah Metro. Terpaksa harus pandai pandai karena kalau ikut antre bisa berjam jam menunggu dijalan. Mana lihat bensin sudah menipis, maka sepanjang jalan dari Tanjung Enim ternyata semua SPB (pom bensin) tidak jual PREMIUM.. Lebih berabe lagi. Untungnya ketika memasuki wilayah Lampung yaitu Way Kanan baru ketemu Pom Bensin. Mulailah manuver melewati panjangnya natrean dengan konsekuensi kalau ada mobil dari arah berlawanan maka cepat cepat menelusup ke anteran mobil yang ada, untungnya kendaraan lain memberikan celah tersebut sehingga bisa masuk.
Ketika memasuki Bandar Lampung ke Bakuhuni saya coba cek ke sekretariat Pelti untuk menanyakan SK TDP RemajaTenis Sumsel-1 yang sudah berlangsung. Ternyata jawabannya mengecewakan sekali, alias beum turun dan tidak jelas. Betul kerja gila namanya. Dijanjikan oleh Ketua Bidang akan segera turun dan akan dikirimkan melalui Fax ke Palembang. Bisa bayangkan turnamen sudah selesai belum turun SKnya. Sayapun tidak tinggal diam sambil nyetir langsung BBM saja kepetinggi Pelti langsung. Ternyata mereka ada di Bangkok untuk rapat perjuangan tenis masuk SEA Games. Ini lebih penting..Biasanya pimpinan tertinggi langsung menjawab tapi kali ini masuk tilp dari Ketua Bidang Pertandingan. Karena saya lagi nyetir dan tilpon di silent sehingga tidak diangkat telponnya. Harap maklum karena sedang ngebut ke pelabuhan.
Apa mau dikata, nasib oh nasib. Beginilah cara kerja mereka. Apa dosa RemajaTenis ya ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar