Selasa, 21 Agustus 2012
Banyak Pertanyaan
Jakarta, 21 Agustus 2012. Ketidak puasan atas suatu keputusan dilakukan oleh pimpinan sering kali tidak mengenakkan bagi atlet maupun orangtua tanpa melihat latar belakang dari suatu keputusannya tersebut. Hal ini terjadi juga sewaktu muncul suatu tawaran program Prima Pratama tersebut. Saya sering diajak diskusi ketika dibutuhkan oleh pimpronya. Prima Pratama tahun pertama sudah berlangsung dan tahun keduapun sudah berlangsung. Sewaktu mau masuk ke program tahun kedua saya diminta bantuan pemikiran. Memang yang paling utama dalam bahan evaluasi adalah prestasi. Karena kalau dalam satu tahun tidak ada kemajuan prestasinya maka kenapa harus dipertahankan.
Setelah itu dilakukan seleksi dengan datangkan pelatih ITF sebagai pihak yang bebas dari subjektivitas pimpronya.
Memang dalam diskusi itu saya terima masukan kalau ada salah satu orangtua yang bertingkah selama setahun ini. Mulai dari dalam keikut sertaan turnamen diluar Jakarta membuat ulah yang menurutnya memalukan, padahal prestasi putranya cukup baik Ditambahkan pula orangtuanya pernah sedikit emosi atau "sombong" menyampaikan kepada Pimpro tersebut kalau dia siap atau bukan masalah kalau putranya dikeluarkan karena dia sudah punya sponsor. Ya, begitulah suasana pertenisan kita. Ketika saya diminta pandangan keinginan keluarkan atlet tersebut, saya hanya mengiyakan saja kalau alasan tersebut benar adanya.
Dengan kehadiran pelatih ITF diharapkan pemilihan melalui seleksi didepannya akan menghasilkan pemain lebih baik. Memang sewaktu nominasi anak2 yang akan diseleksi , saya terima telpon salah satu orangtua yang menanyakan masalah putranya tidak dipanggil ikut seleksi. Dan memang atlet tersebut pernah masuk dalam 4 besar turnamen. Sehingga saya mau usulkan ke Pimpronya. Karena seleksi itu sebagai kebanggaan bagi atlet yunior. Dan keinginan orangtua tersbut saya tampung dan bisa ikut seleksi tersebut walaupun gagal lolos. Yang penting ikut dulu sehingga bisa memacu atlet yunior tersebut meingkatkan latihannya sehari hari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar