Jakarta, 24 Februari 2012. Sekarang disibukkan dengan rencana pelaksanaan sikuti nasional tenis yang dicanangkan untuk 10 kota yaitu Jakarta, Bandung, Samarinda, Balikpapan, Singaraja, Surabaya, Solo , Jogja , Palembang dan Pekanbaru.
Teringat saya di Palembang setelah Pra-PON dilaksanakan, sempat berbincang bincang dengan Ketua Umum PP Pelti yang saya tahu sangat anthusias terhadap pertenisan nasional kita. "Apa yang akan dilakukan setelah Pra_PON dimana terpilih 4 daerah putra dan 4 daerah putri lolos ke PON XVIII 2012 di Pekanbaru, Riau." Hal yang sama say lakukan kepada Pelti Provinsi yang lolos ke PON tersebut.
Kemudian saya ajukan kepada Ketua Umum PP Pelti untuk meningkatkan kualitas petenis yang lolos ke PON dengan adakan turnamen turnamen nasional didaerahnya sendiri. Tujuannya untuk peningkatan PNP mereka dengan sendirinya akan meningkatkan prestasi mereka. Idea ini diterima dengan baik. Kemudian ditanyakan berapa besar beayanya turnamen tersebut. Disni saya melihat ada peluang maka dalam benak saya tentunya tidak mau besar besar beayanya. Maka saya kemukakan kalau cukup dengan Rp 20 juta saja. Beliaupun kaget betapa ringannya. Dan saya kemukakan kalau prize moneynya cukup Rp. 20 juta untuk putra sedangkan putri cukup Rp. 10 juta.
Kemudian saya kemukakan cukup di 5 kota saja. Berarti budget cukup 250 juta.
Setelah beberapa bulan di tahun 2012, ditunjuknya kepanitiaan terdiri 4 orang saja yaitu Susan Soebakti, Christian Budiman, Hudani Fajri dan a=saya sendiri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar