Jakarta, 19 Februari 2012. Hari Minggu 19 Februari 2012 saya janjian ketemu salah satu rekan anggota pengurus Pelti dari salah satu provinsi. Kenapa saya janjian dengan dia, karena sebelumnya kira2 minggu lalu saya sempat kirimkan SMS kepadanya kalau saya ada rencana mau adakan turnamen nasional tenis atau TDP Nasional diwilayahnya. Saya sering mendengar cara dia memimpin daerahnya agak berbeda yang saya masih penasaran atas sikap yang tidak mendukung pertenisan didaerah tersebut. Saya sering degar cerita negatip tentang dirinya, tetapi saya masih menghormati dan tidak mau ikut campur masalahnya. Bisa dibayangkan ketika saya kirimkan SMS kesalah satu pelatih di daerahnya memberikan informasi ada turnamen RemajaTenis di Jakarta. Dia merasa tersinggu , karena SMS itu tidak ditujukan kepadanya. Anehkan sikap seperti ini. Tapi begitulah dia.
Sewaktu saya kirim SMS kepadanya maka saya mendapatkan tanggapan yang sudah saya duga sebelumnya. Beberapa kali SMS sama dia , justru dia ingin bertemu sebelum niat saya terwujud dan itu diungkapkannya. Kesannya cukup banyak birokrasi yang harus saya temui. Tetapi sayapun sadar karena beliau itu mantan petinggi di provinsi tersebut, sehingga gaya nya masih seperti menjabat didaerah tersebut. Semua keinginan harus melalui dianya. Bahkan dalam pesan singkatnya kalau urusan sponsor didaerahnya serahkan sama dia, dan saya seolah olah mencari sponsor dari luar daerah tersebut. Kalau memang dia bisa cari sponsor didaerahnya kenapa tidak pernah adakan turnamen nasional.
Karena jawaban ini membuat saya ingin sekali bertemu dan mewujudkan keinginan agar daerah tersebut harus ada turnamen nasional. Apalagi tahun 2012 masa kepengurusan saya duduk di PP Pelti akan berakhir maka saya berkeinginan ada turnamen nasional didaerah tersebut. Saya harus kerja keras supaya pertemuan ini menghasilkan demi kebaikan tenis didaerah tersebut.
Saya segera sampaikan kalau selama 10 tahun duduk di PP Pelti maka saya ingin ada turnamen didaerah tersebut. Saya kemukakan dari 10 provinsi dipulau besar ternyata 1 daerah tidak punya Turnamen nasional. Jadi saya kemukakan kalau saya terobsesi agar didaerahnya ada turnamen nasional. Langsung dia kemukakan masalah klasik menurut saya, yaitu tidak ada dukungan dari pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi sampai kotamadya.
Kemudian saya minta izin jika saya bisa cari sponsor dari daerahya seperti yang sudah pernah saya lakukan didaerah lainnya. Kita harus bisa ciptakan sponsor daerah sendiri. Dan saya katakan kalau saya akan bawa crew turnamen sendiri tanpa gunakan tenaga setemat karena dia menyebutkan 3 nama insial D untuk tidak boleh dilibatkan dalam turnamen tersebut. Dan juga jika ada sponsor lokal agar beritahu dia dulu karena kuatir saya dibohongin. Ya gitulah saya terima permintaannya untuk sementara waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar