Jakarta, 5 Maret 2017. Tidak mudah untuk meyakini rekan rekan asal Sulawesi Utara di Jakarta jika rencana bangkitkan tenis di Sulawesi Utara bisa terealiser. Awalnya sambutan sudah terjadi dan langsunglah dilakukan rapat rapat persiapan yang belum pernah lengkap kehadiran rekan rekan ini. Maklum ini di Jakarta.
Awalnya disepekati judul kegiatan di Manado adalah Kejurnas Yunior; Veteran Kawanua Tennis Club ; Pengda Pelti Sulut. Sebenarnya menurut saya judul ini terlalu panjang sehingga akan alami kesulitan dalam publikasinya. Tapi karena keputusan rapat yang hadir rekan rekan tenis Kawanua ini sudah menyetujuinya maka sampai saat itu judul ditetapkan.
Tetapi melihat perkembangan selanjutnya maka timbul keinginan merubah judul turnamen tersebut karena persyaratan peserta telah berubah khusus untuk veterannya yang awalnya harus ada unsur Sulawesi Utara ( sebenarnya dalam rapat2 sebelumnya sudah diingatkan karena persyaratan yang diberikan oleh penanggung jawab tersebut BN agak ribet dalam pelaksanaannya). Tapi sebelumnya begitu meyakinkan karena merasa sudah lebih berpengalaman sehingga saya yang selama ini hanya mengkhususkan yunior tidak banyak komentar. Jadi agar bisa mengakomodir semua keinginannya yang juga merupakan gagasannya maka saya bisa terima.
Memang kalau dalam adu bicara saya lebih banyak diam saja walaupun ada yang janggal dengan alasan menghormati saja yang muda muda punya keinginan walaupun tahu banyak kelemahannya. Saya lebih baik banyak menulis dari pada berbicara karena kuatir darah tinggi bisa naik..
Melihat kondisi masyarakat Sulawesi Utara di Jakarta ini sudah kurang menyenangkan akibat ketidak cocokan dalam membina organisasi kemayarakatannya. Untungnya saya hanya terlibat di dunia olahraga yang banyak dikenal dikalangan Sulawesi Utara yaitu Maesa. Bulan lalu saya sudah melepaskan jabatan di Kerukunan Ratumbuysang yang dijabat selama setahun saja. Harus diakui akhir akhir ini kegiatan ataupun gaung Maesa sudah menurun akibat sudah apatisnya rekan rekan atas kegiatan PB POR Maesa sendiri. Sebenarnya tahun lalu saya coba membuat Grup Maesa Paskah di WA sehingga mudah berkomunikasi. Ada yang pro dan kontra mengunakan nama Maesa Paskah. Katanya harus minta ijin ke POR Maesa. Padahal tujuan saya buat ini untuk menggugah kepada masyarakat Sulut di Jakarta ataupun diperantauan agar bangkitkan lagi Maesa Paskah yanh dikenal sejak 1921
Satu satunya organisasi olahraga yang masih eksis di dunia olahraga dengan turnamen turnamen khususnya tenis tidak pernah absen setiap tahun. Hanya gaungnya sudah hilang karena pelaksanaannya diluar Jakarta.
Dalam situasi dimana rekan rekan dalam kepanitiaan ini ada unsur alergi terhadap Maesa dan Pelti Sulut, maka tugas berat agar semua itu dieliminer. Bahkan ketika saya bertanya apakah Kawanua TC ini anggota Maesa. Kejutan muncul karena dengan lantang mengatakan TIDAK.
Ya, ada benarnya karena OICO Tenis POR Maesa sendiri tidak aktip sehingga secara administrasi klub klub yang awalnya ada seperti Maesa Jaya, Maesa Jakarta Timur, Maesa Jakarta Selatan dan Maesa Sparta sudah tidak terdengar lagi keudian muncul Maesa Rasuna yang kegiatannya di klub Rasuna.
Tapi saya melihat ada unsur emosional yang muncul untuk membenarkan keinginannya akibat sudah tidak respek terhadap Maesa sendiri. Sehingga saya katakan kalau kita ditingkat nasional tentunya punya wawasan lebih luas dari pada rekan rekan diluar maka sebaiknya kita tidak perlu alergi terhadap organisasi baik itu Maesa maupun Pelti. Sehingga sayapun kemukakan kalau pernah kecewa dengan Pengda Pelti Sulut pada tahun 2012. Sedangkan saat ini yang kita hadapi adalah Pengda Pelti Sulut 2017-2021. Jadi berbeda. Barulah agak tenang situasi rapat internal ini. Tidak mudah kalau ketemu jago jago bicara. Resepnya harus diangkat angkat dulu dan jangan ditentang langsung maka bisa meledak ledak jadinya.
Ada yang bertahan dengan judul Kawanua TC tetapi akhirnya bisa diatasi dengan berbagai argumentasi yang meyakinkan dimana tujuan kita untuk mengangkat Manado dan Sulut melalui kegiatan ini, dan berikan 2 pilihan yaitu Sulut Open ( usul saya) dan Manado Open (usul mereka) Karena saat terakhir selaku pembina Kawanua TC ini Yolanda Soemarno sudah pulang ada acara lain maka dilemparkan kepada Yolanda untuk memutuskan diantara kedua pilihan, Maka jatuh ke Manado Open. Selesai sudah
Sekarang harus segera dilakukan prosos administrasinya agar lakukan pemberitahuan ke Pengda Pelti Sulut dan Pengda Baveti Sulut dimana kedua organiasasi ini baru terbentuk kepengurusannya.
1 komentar:
Maju terus tenis indonesia.
teknik dasar bola basket
Posting Komentar