Jakarta. 8 April 2014. Tertarik juga dalam satu tulisan kecil di facebook rekan pelatih tenis di Jakarta, yang mengingatkan akan klausul keikut sertaan petenis dalam suatu turnamen. Yaitu petenis tidak diperkenankan ikuti 2 turnamen dalam minggu yang sama, apalagi dalam waktu yang sama.
Memang ini sudah tercantum dalam ketentuan pertandingan baik internasional maupun nasional. Nah, sekarang apakah sudah dilaksanakan dengan baik di Indoneia. Kita telusuri saja setiap turnamen yang ada sekarang. Kecenderungan so pasti ada.
Teringat saya waktu itu ada peserta Nugra Sanatan Challlenger di Jakarta. Petenis asal Malaysia Adam Malik ditolak ikuti NS Challenger tersebut karena ikut 2 turnamen. Yaitu ikut babak kualifikasi Wimbledon dan sudah kalah kemudian nekat sign-in babak kualifikasi NS Challenger di hotel Hilton waktu itu, ternyata ditolak. Alasan Referee jelas sekali, karena ikut satu turnamen dihitung mulai kualifikasi sampai final babak utama. Waktu itu sign-in Jumat malam, dan hari Jumat itu masih berlangsung Wimbledon tersebut babak kuarter final. Padahal dia udah kalah dikualifikasi dua minggu lalu. Tetap ditolak.Nah apakah pengetahuan seperti ini diketahui oleh petenis kita yang mau go internasional ? Ini pertanyaan besar termasuk pengetahuan seperti i ni perlu diketahui oleh pelatih juga.
1 komentar:
Halo Pak. Boleh saya minta contact bapak?
Ada yang ingin saya tanyakan. Terima kasih sebelumnya, salam olahraga.
Posting Komentar