Kamis, 03 Maret 2016

Nasehat Yang cukup Masuk dalam Hati

Jakarta, 3 Maret 2016. Baru kali ini saya mendapatkan nasehat yang cukup masuk dalam hati saya dilapangan tenis Rawamangun Jakarta Timur disiang hari.

Sebagai kelanjutan pembicaraan mengenai induk organisasi tenis di Indonesia oleh kolega lama EG dimana saya mendapatkan nasehat seharusnya merendahkan diri sebagai orang Kristen, ketika cerita bagaimana saya pernah disidang oleh PP Pelti dan bagaimana saya hadapi mereka, belum lagi cobaan cobaan dilakukan oleh petinggi Pelti terhadap RemajaTenis selama ini.

PP Pelti tidak punya program

Jakarta, 3 Maret 2016. Hari ini saya bertemu kolega lama dilapangan tenis Rawamangun. Kebetulan saya sedang membawa spanduk dan backdrop untuk persiapan Kejurnas AFR RemajaTenis Jakarta-51 yang diselenggarakan tanggal 4-6 Maret 2016. Kolega ini sudah lama saya kenal sebelum duduk dalam kepengurusan PP Pelti. Bahkan pernah kerjasama dalam kejuaraan dunia tenis di Bali

Yang menarik dalam pertemuan dengan kolega lama saya yang baru selesai main tenis yaitu BM dan EG.


Terakhir kali saya ketemu dengan EG yang juga adalah salah satu anggota Pengurus Pusat Pelti kira kira Desember 2012 sebelum pembentukan pengurus baru PP Pelti dikantor Ketua Umum PP Pelti MW.

Diundang ke Kota Bungo, Jambi

Jakarta, 29 Februari 2016.  Tanggal 17 Februari 2016 mendapatkan undangan dari kota Bungo Provinsi Jambi, sayapun segera terbang kekota Jambi. Provinsi Jambi sudah pernah sya datang saat Musyawarah Nasional Pelti tahun 2007. Ini unjungan kedua dan datang untuk ketemu dengan Pengcab Pelti Bungo yang saya beum kenal. Hanya karena rekomendasi rekan lainnya maka saya bisa berkomunikasi dengan salah satu pengurus Ibu Leonita yang Bendahara Pengcab Pelti Bungo. Rupanya dukugan dari salah satu wakil Ketua Pengcab Pelti Bungo sehingga saya diundang ke kota Bungo. Ternyata kota Bungo ini dari kota Jambi jalan darat sekitar 4-5 jam perjalanan.