Senin, 29 Juli 2013

PNP perlu ditertibkan lagi

Jakarta, 29 Juli 2013. Setelah membaca PNP yang dikenal sebagai Peringkat Nasional Pelti, saya sedikit prihatin sekali. Dulu saya masih bisa koreksi langsung ke sekretariat yang menangani PNP tersebut. Dan bisa dilakukan perbaikan.
Sekarang saya ingin berikan masukan kepada PB Pelti untuk memperbaiki demi kemajuan tenis Indonesia kedepan. Memang sulit sekali dari tahun ketahun untuk memperbaiki diri apalagi kalau sudah menyangkut policy dari induk organisasi tersebut.
Tetapi saya masih tetap mau berikan masukan jika itu untuk perbaikan kedepan seperti keinginan semua pihak yang berkecimpung dalam pertenisan Indonesia.

Minggu, 28 Juli 2013

Yang jadi permasalahan sekarang adalah maukah kita berbuat untuk Tenis.

Jakarta, 28 Juli 2013. Kalau melihat perkembangan tenis di Tanah Air baik mulai dari tingkat pusat dan daerah maupun cabang, naka banyak sekali muka muka baru didalam organisasi tersebut. Yang saya mau ceitakan disini masalah ditingkat provinsi dan kotamadya dan kabupaten. Dibenak mereka adalah membentuk tim tenis daerahnya yang dinomor satukan. Hal yang sama ketika saya bertanya kepada Ketua Umum PB Pelti saat ini dibulan Desember 2012 dalam pertemuan 4 mata. Yang saya tanyakan adalah mana yang akan dipilih menciptaan juara dunia atau memperkuat grass-root develompment. Diakui pula kalau berbicara grass-root development itu butuh dana besar waktu lama  maka kecenderungan ke yang pertama. Ya, beda pandangan bisa saja karena saya lebih cenderung ke pilihan kedua.

Beda usia beda bolanya

Jakarta, 28 Juli 2013. Saya coba membahas masalah bola khusus yang digunakan dalam pertandingan RemajaTenis. Yang mau dibicarakan masalah pertandingan untuk kelompok umut 8 tahun dan 10 tahun yang berbeda dengan bola dikelompok diatssnya yang sudah sama dengan dewasa.
Waktu pertama kali saya perkenalkan ditahun 2011 dikota Pontianak khusus kelompok umur 10 tahun menggunakan bola dengan pressure 75 % dibandingkan ang normal, maka hasilnya cukup memuaskan. Hanya saja saya katakan secara guyon, kalau penyelenggara rugo. Ini hanya guyon saja,

Sabtu, 27 Juli 2013

Perlu Kerja cepat agar Tenis Di Daerah bisa cepat berkembang

Jakarta, 27 Juli 2013. Suatu kebiasaan lama belum tentu bisa diterapkan dikebiasaan baru.Saya mencoba membahas suatu kebiasaan lama selama kepengurusan induk organisasi setelah terbentuk kepengurusan baru. Kemungkinan sekarang pengurus baru mau menerapkan cara mereka sendiri sehingga menganggap kebiasaan lama  sudah tidak perlu diterapkan lagi. Bagi saya itu bukan masalah karena saya sudah tidak dilibatkan sehingga sudah sebagai orang yang bebas dari beban dan tanggung jawab terhadap pertenisan Indonesia.
Tetapi mau dibilang bebas ternyata tifak juga apalagi saya masih terlibat disalah satu kegiatan pertenisan melalui RemajaTenis.

Jumat, 26 Juli 2013

Protes kepada PB Pelti

Jakarta, 27 Juli 2013. Yang menarik lagi dalam pembicaraaan pertelpon hari ini dengan Sunoto Ketua Harian / Wakil Ketua Pengda Pelti Jawa Tengah. Disampaikan kalau saya (AFR) sekarang sebagai "pengacara" alias pengangguran banyak acara itu juga sebagai "wartawan". Maka mulailah dia mengoceh  setelah keluarkan uneg unegnya tentang Pelti Jawa Tengah, kemudian disinggung masalah PB Pelti saat ini yang saya sudah dengar lemahnya komunikasi antara daerah dan pusat.
"Saya sudah kirim surat keras (protes) kepada PB Pelti sekarang. Begitu juga SMS langsung dan telpon langsung ke Manam Wirjawan (Ketua Umum)." ujarnya dengan nada tinggi. Tetapi dapat tanggapan  kalau tidak sopan apa yang saya lakukan. 

Ada keanehan di Pelti Jawa Tengah

Jakarta, 27 Juli 2013. Kaget juga hari ini Sabtu, 27 Juli 2013 pukul 08.30 saya terima telpon dari salah satu rekan pengurus Pelti Jawa Tengah yang terkenal cukup vokal, yaitu Sunoto sebagai wakil ketua Pengda Pelti Jawa Tengah. Dalam pembicaraan tersebut terungkap keluhannya terhadap kepengurusan Pelti Pusat saat ini dan juga Jawa Tengah. Sebelumnya diceritakan masalah pemilihan ketua Pengda Pelti Jawa Tengah. Dikatakan kalau sebenarnya dia itu yang jadi Ketua Pengfa Pelti Jawa Tengah dalam Musda Pelti Jawa Tengah yang lalu. Dia mendapatkan 14 suara sedangkan yag lainnya dikalahkannya. Tetapi kenapa yang jadi ketua yang baru orang lain yaitu Teguh.

Rabu, 24 Juli 2013

Memilih Turnamen

Jakarta, 25 Juli 2013. Ada keinginan ikuti turnamen sebagai bentuk peningkatan prestasi so pasti ada dalam diri pembina tenis termasuk petenis sendiri. Tetapi muncul masalah adalah minimnya kegiatan turnamen yang terjadi. Bagi petenis di Jawa masih bernasib lebih baik dibandingkan dengan petenis diluar Jawa. Kenapa demikian, karena diluar Jawa sangat minim kegiatan turnamen sebagai penyebabnya.
Untuk itu sangat berbahagia bagi masyarakat tenis jika didaerahnya ada turnamen. Amat menguntungkan dari segi finansial, karena lebih murah atau lebih kecil pengeluarannya dibandingkan jika harus keluar kotanya apalagi keluar daerah/provinsinya. Bisa dibayangkan harus siapkan beaya transportasi, akomodasi disamping konsumsinya.

Benahi dulu sekretariat

Jakarta, 23 Juli 2013. Hari ini saya kirimkan SMS ke Pengda Pelti disalah satu daerah. Ada 3 alamat yang saya kirimkan yaitu ke Ketua, Sekretaris dan Wakil Ketua. Karena kepengurusan Pelti ini masih baru dilantik di tahun 2013. Kebetulan Ketua dan Sekretaris orang baru sedangkan wakil ketuanya orang lama yang saya sudah kenal.
Apa yang saya dapatan jawaban mereka. Maka dapatlah 3 alamat yang berbeda. Karena masing masing berikan alamat rumah mereka sendiri, jadi bukan alamat sekretariat sebenarnya. Saya belum cek ke sekretariat PB Pelti mana alamat resmi dari Pengda Peli tersebut.

Cari berita disitus resmi Pelti out of date

Jakarta, 23 Juli 2013. Hari ini saya terima pertanyaan dari masyarakat tensi di Semarang maupun Jakarta. Pertanyaan tentang tenis tetunya selalu menjadi langganan saya untuk tempat bertanya.
Yaitu masalah keinginan tahu mereka mendapatkan data Peringkat Nasional Pelti (PNP) yang selama ini selalu melalui situs resmi Pelti yaitu www.pelti.or.id. Tetapi sejak tahun 2013, praktis situs Pelti tidak pernah di update beritanya maupun lainnya. Ada yang membandingkan masa Pelti lalu dan sekarang khususnya pemberitaan disitus resmi tersebut. Nah, siapa yag jarus bertangggung jawab situs tersebut.

Lapangan Tenis Jakabaring harus di cat ulang

Jakarta, 23 Juli 2013. Begitu diputuskan pemindahan tempat Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 dari Palembang ke Jakarta kemudan terakhir dipindahkan lagi ke Palembang, saya teringat masalah lapanga tenis Bukit Asam Jakabaring di Palembang. Karena lapangan ini ditahun 2013 merupakan tempat langganan pelaksanaan Turnamen RemajaTenisy ang saya kerjakan selama ini.
Apa yag perlu mendapatkan perhatian karena setelah ditinggal oleh SEA Games 2011 maka kompleks ini minim kegiatan. Boleh dikatakan kegiatan RemajaTenis lebih banyak dibandingkan turnamen tenis lainnya dilaksanakan oleh penyelenggara tuan rumah. Semua lapangan banyak bercak2 putih ataupun hitam karena jamur akibat sewaktu hujan tidak dikeringkan sehingga air tergenang dilapangan. Begitu juga dinding stadion cat nya luntur.

Minggu, 21 Juli 2013

Permintaan ada Turnamen RemajaTenis di Daerah

Jakarta, 21 Juli 2013. Hari Minggu saya sempat berkomunikasi dengan rekan tenis di Batam dalam bentuk saling ber BBM ria. Memang sudah lama saya ingin berkomunikasi dengannya tetapi selalu lupa terus apalagi beberapa bulan lalu saya terima keluhan dari salah satu orangtua di Batam melalui FB. Minta agar di Batam ada turnamen RemajaTenis. Memang awal tahun 2013  sebenarnya saya ingin berkomunikasi dengan Kapolda KEPRI yang sudah lama saya kenal. Ingin bantuannya agar di Batam ada turnamen nasional, tetapi sekarang sudah diganti pekabat lain. Pupus sudah harapan saya.

Jumat, 19 Juli 2013

Kaget juga Penyanyi ditest olahraga

Jakarta, 19 Juli 2013. Saya cukup kaget juga dengan apa yang telah dilakukan oleh putra saya Dino Raturandang (nama lenglap Albert Ferdinand Raturandang atau bisa disingkat  AFR juga) yang sewaktu muda pemain tenis, aktig ikut turnamen Thamrin Cup (Jakarta),Tugu Muda di Semarang, Batik Keris (Solo), Piala Gajayana (Malang), FIKS (Bandung), termasuk Piala Walikota di Jakarta di eranya.
Sewaktu dia kuliah di UNPAR Bandung saya dikejutkan sewaktu dia datang bersama rombongan kerumah untuk istrahat karena mau rekaman di RCTI. Ternyata dia bukan bawa grup tenis tetapi grup musik cewek2 SHE yang semat naik daun. Salah satu pemainnya adalah putri dari Grup BIMBO salah satu grup favorit saya, Setelah berhasil beberapa tahun kemudian saya fengar grup tersebut " dijual" ke manajemn lainnya. Setelah itu gak kedengaran kegiatan musiknya dan dia sibuk aja di Jakarta.

Beralih Profesi

Jakarta, 19 Juli 2013. Sebenarnya keinginan anak laki laki saya Dino Raturandang untuk mengorbitkan grup musik baru ditawarkan kepada saya. Ini usulan cukup menarik, awalnya ditawatkan adalah grup Dangdut baru. Tapi kemudian berubah menjadi grup musik anak2 yang baru satu yang ada. Sebenarnya saya sudah lama melihat peluang disektor musik anak anak cukup besar. Karena selama ini yang jadi masalah penyanyi anak anak taoi lagunya lagu lagu CINTA milik orang dewasa.

" Fit and Proper test "

Jakarta, 19 Juli 2013.  Dalam pembicaraan pertelpon dengan rekan saya Johannes Susanto , ada satu masukan cukup berharfa bagi saya masalah kondite dari salah satu rekan lainnya. Memang saya sudah lama mendengar tetapi tidak tahu siapa korbannya., karena sayapun pernah mendapatkan SMS sewaktu sedang sibuk sibuknya Ketua Umum PB Pelti menyusun kabinetnya.
Usulan itu masuk akal dan belum pernah dilakukan dalam kepengurusan induk organisasi karena sudah menyangkut privacy. Yang dimaksud ada usaha lakukan " fit and proper test ".

Dijelaskan masalah berita di internet

Jakarta, 19 Juli 2013. Siang hari ini saya dalam perjalanan ke Bandung dengan mengendarai mobil di jalan tol, terima telpon dari rekan lama saya yaitu Johannes Susanto. Sambil nyetir mobil sejak Pondok Gede sampai toll Cikarang saya bertilpon ria yang sebenarnya berbahaya kalau kurang hati hati, apalagi kalau sampai ken apergot Polisi maka nasib ditilang so pasti akan terjadi. Tetapi karena telpon dari rekan satu ini pasti menarik karena menyangkut induk organisasi tenis yaitu Pelti.
Diceritakan masalah berita yang muncul di internet di Tenis COI dengan judulnya kira kira  Ketua Bidang Pertandingan kemana ? Karena dikaitkan dengan pelaksanaan turnamen ITF WC di kota Solo.

Rabu, 17 Juli 2013

Masalah Pembatasan Usia di PON XIX Jawa Barat

Jakarta, 17 Juli 2013. Ada pertanyaan datang kepada saya datang dari rekan Pengda Pelti didaerah daerah. Masalahnya mereka sedang mempersiapkan diri mnghadapi Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV).  Saya perlu menjelaskan masalah PORPROV maupun PON sebagai ajang lebih besat dimana peranan PELTI Daerah. 
Intinya kedua kegiatan tersebut milik dari KONI Daerah atau JONI Pusat, bukan milik induk organisasi cabang olahraga anggota KONI.. Jadi yang buat aturan atau ketentuan pertandingan adalah kedua badan tersebut. Dimana peranan dari cabang olahraga. Peranan induk organisasi adalah mengatur ketentuan pertandingan.

Selasa, 16 Juli 2013

Setiap Era Pelti selalu ada saja masalahnya

Jakarta, 16 Juli 2013. Semua pihak harus berlapang dada dan saling dukung terhadap kegiatan pertenisan di Tanah Air kita. Karena jika sampai ada ketidak harmonisan antar rekan2 sendiri maka seharusnya memakai kaca mata yang sama, bukan dengan kaca mata sendiri sendiri. Kita harus akui masyarakat tenis termasuk pelaku pelaku tenis itu multi ragam datangnya sehingga bisa terjadi perbedaan persepsi. Tetapi seharusnya tidak bolah terjadi didalam kepengurusan induk organisasi mulai tingkat Pusat sampai tingakt Cabang di Kabupaten ataupun Kotamadya. Yang lebih menyedihkan ego nya lebih menonjol dibandingkan kepentingan nasional.
Ini terjadi bukan hanya diolahraga tenis tetapi juga di cabang olahraga lainnya, sehingga lebih seru polemiknya dibandingkan prestasinya. Ini yang harus disadari kalau mau memajukan tenis Indonesia.

Tenis di Bengkulu Mati Suri

Jakarta, 16 Juli 2013. Suatu kebiasaan saya selalu pro aktip berkomunikasi denga petinggi Pelti didaerah baik semasa duduk dalam kepengurusan lalu ataupum tidak. Kali ini saya mencari tahu siapa Ketua Pengda Pelti Bengkulu yang baru dilantik. Langsung saya dapat, kontak melalui telpon seluler, tidak perlu malu malu memperkenalkan diri karena belum kenal. Ada sedikit kekuatiran kalau tidak dikenal atau tidak mau kenal. Untungnya yang bersangkutan sudah mendengar nama saya karena beberapa bulan lalu Pelti Bengkulu kirimkan beberapa atlet yuniornya ikuti turnamen RemajaTenis Sulmsel-2 di Palembang.

Menjadi VIP diturnamen WTA

Jakarta, 16 Juli 2013. Kalau teringat maslah kehadiran saya diturnamen turnamen nasional maupun internasional maka saya teringat akan turnamen WTA Wismilak di Bali. Beberapa tahun saya selalu hadir dihari Sabtu dan Minggu atau babak semifinal dan final.
Acara Wismilak Champs ini sebagai Pengurus Pusat Pelti diundang dengan disediakan tiket masuknya baik dibabak pertama sampai final. Dan seluruh tiket masuk dikirimkannya ke sekretariat Pelti. Tetapi hanya tiket nonton saja bukan akomodasinya alias harus tanggung sendiri. Ada sekitar 20 tiket disediakan dan saya langsung bagikan ke rekan2 yang mau hadir. Tetapi saya disediakan tiket Jakarta Denpasar pp termasuk akompodasi dihotel tempat pelaksanaannya. Ini bukan sebagai petinggi Pelti tetapi karena saya memenangi lomba tenis sebelumnya di Surabaya yang dikenal sebagai Wismilak Nostalgia. Kebetulan saya berhasil menerima hadiah pemenang sehingga berhak mendapatkan tiket , akomodasi dan sekedar prize money untuk nonton WTA Wismilak Champs.

Bukan Keharusan Petinggi Pelti hadir ke Turnamen ?

Jakarta, 16 Juli 2013. Ketika membaca salah satu tulisan di dunia maya tentang ketidak hadiran petinggi Pelti Pusat saya tergelitik juga berikan tanggapan, Yang dipermasalahkan ketidak hadiran Ketua Bidang Pertandingan selama kegiatan tersbut, tetapi yang menarik disebutkan sudah ada 3 petinggi lainnya sudah muncul juga diawal turnamen baik itu Ketua Umum, maupun wakil Ketua Bidang Pertandingan dan wakil Sekjen. Tetapi kehadiran ketiganya diawal turnamen masih dianggap kurang karena ketidak hadiran Ketua Bidang Pertandingan dan juga minta diperhatikan adalah sewaktu acara final dimana ada acara penyerahan hadiah kepada pemenang tentunya disaksikan oleh sponsornya.

Rabu, 10 Juli 2013

Pelaku Turnamen Belum memahami Ketentuan TDP

Jakarta, 10 Juli 2013. Sewaktu saya mensosialisasikan turnamen adalah kebutuhan atlet dibeberapa pertemuan dengan pembina tenis daerah saya mempunyai kesan kalau mereka juga belum memahami masalah aturan aturan turnamen yunior. Karena selalu mereka bertanya berapa prize money ketika saya sampaikan kalau konsep RemajaTenis adalah konsep minim beaya jika dibandingkan turnamen lainnya.
Mereka ini ada yang sudah lama berkecimpung dalam turnamen karena keterlibatab mereka selaku pelatih ataupu orangtua petenis yunior. Dan sering selenggarakan turnamen yunior didaerah masing masing dengan bendera pelaksana Pelti setempat baik tingkat cabang ataupun daerah. Mungkin ada yang tahu aturan prize money tidak boleh diberikan tetapi diam diam saja karena kedudukannya hanya ditingkat komite bukan pengurus harian.

Masalah Prize money di Turnamen Nasional Yunior

Jakarta, 10 Juli 2013. Pemahaman aturan tenis yang sudah baku kelihatannya belum bisa diterima oleh rekan rekan tenis. Saya sendiri selalu beri komentar "miring" jika ada aturan turnamen dilanggar oleh penyelenggara turnamen. Saya pernah terima semacam komentar seolah olah saya ini sirik terhadap penyelenggara turnamen lain yang jelas jelas melanggar aturan tersebut. Memang saya juga ekarang selaku pelaksana turnamen yunior yang saya galakkan dengan bendera RemajaTenis. Bagi saya RemajaTenis tidak akan melakukan pelanggaran tersebut.

Bulan lalu ada turnamen nasional yunior di Senayan, sewaktu memasuki beberapa hari pelaksanaan saya mendengar dari orangtua maupun pelatih peserta turnamen kalau babak kuarter final sudah diberi "uang pembinaan" sebesar Rp. 200 ribu. Langsung hal ini saya informasikan kepada petinggi Pelti yang  berhak mengawasi pelaksanaan Turnamen Nasional tersebut. Ternyata salah satu petiggi tersebut, Seperti tidak senang dengan informasi yang saya berikan dan langsung ngoceh keteman temannya, kebetulan salah satu teman mendengar masalah ini. Langsung diberitahu oleh teman saya kalau saya itu benar karena sudah jelas melanggar aturan nasional (dibuat oleh PB Pelti dalam Ketentuan TDP) dan Internasional (dibuat oleh ITF).

Masalah Internal PB Pelti Belum Terselesaikan

Jakarta, 10 Juli 2013. Permasalahan internal merupakan salah satu kendala falam menjalankan roda organisasi. Ini terjadi disetiap organisasi olahraga sehingga bisa mengganggu jalannya roda organisasi. Hal seperti ini dari dulu sering terjadi diinduk organisasi tenis kita ini. 
Jadi sekarang sebagai pimpinan tertinggi sudah harus menyadari karena memimpin organisasi olahraga bukan seperti memimpin perusahaan, karena anggota pengurus sendiri itu adalah volunter bukan digaji sehingga penanganannya berbeda.
Kepengurusan Pelti tingkat Pusat sudah memasuki bulan ketujuh atau kalau dihitung sejak dikukuhkan oleh Ketua Umum KONI Pusat tgl 18 Februari 2013, maka baru berjalan 6 bulan.

Ada permintaan datang dari Jayapura

Jakarta, 11 Juli 2013. Keinginan kehadiran Turnamen RemajaTensi sudah datang dari ujung Timur Indonesia. Tepatnya datang dari Jayapura. Hari ini komunikasi dengan salah satu pembina Tenis di Jayapura, dan ada ketertarikan akan aktifitas RemajaTenis yang belum dikenalnya dengan baik. Untuk itu saya anjutkan ikuti saja blogger dari RemajaTenis maupun website lainnya.
Diharapkan ada kemajuan dalam bernegosiasi dengan pembina dari Papua ini. Sebelumnya saya dapat laporan kalau RemajaTenis mau diselenggarakan dikota Blora Jawa Tengah, Tepatnya tanggal 30 Agustus - 1 September 2013. Semoha saja apa yang sudah dirintis tim RemajaTenis dengan pelaksana didaerah akan terwujud dengan secepatnya karena terus terang petenis didaerah itu haus akan pertandingan