Selasa, 28 Mei 2013

Kinerja RemajaTenis perlu dapat perhatian serius

Jakarta, 28 Mei 2013. Kalau dipikir pikir masih banyak hal yang harus dibenahi dalam managemen pelaksanaan Turnamen RemajaTenis. Ini semua untuk memuluskan semua idea yang pernah saya berikan karena melihat beberapa kelemahan pelaksana turnamen yunior selama ini yang kurang mendapatkan perhatian dari pelaksana turnamen. Mulai dari sistem pendaftarannya termasuk juga dalam pelaksanaannya. Saya sendiri harus kontrol ketat didalamnya karena sepertinya tim yang saya buat belum semua bisa memahaminya. Bagi mereka yang penting turnamen berjalan dengan lancar. Tetapi sebenarnya saya lihat masih banyak kekurangannya. Ya, saya maklum juga karena tim pelaksana kalau sedang laksanakan tidak melihat kekurangan kekurangan didalamnya.

Tidak ada Nyali

Jakarta, 28 Mei 2013. Setelah saya menanyakan masalah pelaksanaan TDP Nasional tanpa kehadiran Referee selama turnamen berlangsung, ternyata pelaksanan TDP hanya mendapatkan teguran saja. Yang jadi pertanyaan masih terima PNP.Padahal sudah jelas aturannya yang dibuat oleh PB Pelti sendiri. Tetapi herannya kalau ada pelanggaran TDP Nasional dilakukan penyelenggara langsung ditindak. Sebagai contoh pelanggaran dilakukan oleh pelaksana TDP beberapa tahun silam dengan memberikan hadiah uang setelah menerima laporan dengan bukti bukti dari beberapa laporan yang masuk dan bahkan kepada salah satu pelaksana turnamen maka langsung dicabut TDPnya. Tapi

Sabtu, 25 Mei 2013

AFR RemajaTenis sebagai Players Agent

Jakarta 26 Mei 2013. Sudah waktunya sekarang berbicara masalah bisnis, apalagi setelah mempunyai AFR RemajaTenis yang selama ini dikenal sebagai penyelenggara turnamen RemajaTenis. AFR RemajaTenis sudah waktunya mengembangkan sayapnya bukan hanya menjadi penyelenggara turamen. Bisa juga sebagai Players agent, baik mencarikan sposnor untuk atlet tenis tetapi juga bisa sebagai penasehat kepada Penfda Pelti yang membutuhkan atlet untuk Pekan Olahraga Nasional yang selama ini selalu menjadi ajang jual beli atlet. Kalau dulu saya sangat anti karena dilarang oleh PB Pelti sendiri sebagai petinggi walaupaun ada juga petinggi lainnya tidak mengerti masalah ini. Tetapi sekarag saya

Abunawas semua

Jakarta, 26 Mei 2013. Ketemu dengan salah satu rekan yang  mantan atlet dan sudah berganti profesi sebagai pelatih dan penyelenggara turnamen, ada dua hal yag menarik dalam pembicaraan tersebut. Yang pertama adalah sekarag petenis apalagi yunior sudah tidak ada respek dengan seniornya. Dan yang satu lagi adalah masalah prize money di TDP NasionalYunior. Masalah tidak ada respek atau hormat dari petenis kepada seniornya ada beberapa kemungkinan adalah tidak mengenal seniornya, dan yang kedua tidak diajarkan dari dalam rumah sendiri masalah etika. Sayapun cerita kalau ada beberapa atlet yang saya pantau dari beberapa klub yang dibina oleh pelatih pelatih kondang di Jakarta. Pemantauan saya lakukan selama duduk di Senayan, setiap hari ada saja atlet yuniordatang ke kantor sekretariat. Ada satu

"RemajaTenis harus jalan terus ya!"

Jakarta, 25 Mei 2013. Beberapa hari lalu saya dipanggil oleh Martina Widjaja kekantornya. Karena saya sudah beberapa hari ini ada keinginan ketemu tapi tertunda tunda terus maka kali ini saya datang langsung disore hari. Saat ketemu, saya ditanya masalah RemajaTenis. "Saya dengar RemajaTenis buat orangtua kecewa, karena lama tunggu anaknya bertanding." ujarnya dan langsung saya bantah kalau sekarang saya bisa awasi langsung dan semua berita itu tidak benar karena justru Order of Play RemajaTenis itu bisa dibaca sehari sebelumnya, termasuk jam mainpun sudah dicantumkan. Setelah mendengar penjelasan tersebut langsung Martina katakan. "Kalau gitu provokasi saja ya." ujarnya. Sayapun setelah mendengar masalah ini ternyata ada juga pihak2 tertentu memprovokasi masalah pelaksanaan RemajaTenis. "RemajaTenis harus

Ada duri dalam daging

Jakarta, 25 Mei 2013. Selama ini masih ada saja pertanyaan kepada saya masalah induk organisasi tenis kita oleh rekan rekan Pengda Pelti didaerah daerah. Pertanyaan melalui SMS maupun ada yang tilpon langsung ke saya. Pernah seaktu saya sedang dalam perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta saya terima telpon dari rekan di salah satu provinsi di Sumatra. Bertanya masalah kegiatan Pelti di Jakarta. Saya sendiri bertanya tanya kenapa pertanyaan itu diarahkan kepada saya sedangkan saya sendiri tidak duduk dikepengurusan baru ini. Timbullah dugaan saya yaitu ada yang tidak beres situasi di Senayan sebagai markas kegiatan. Saya sendiri sudah lama tifak ke sekretariat di Senayan. Hanya ke Senayan kalau mau main tenis bersama rekan rekan lainnya seperti Soebronto Laras, Christian Budiman dan lain lain.
Apakah sudah tidak ada

Senin, 20 Mei 2013

"Jadikan Persami saja , pasti beres "

Jakarta, 20 Mei 2013. Setelah saya pikir pikir masalah kesalahan terjadi dibuat oleh penyelenggara TDP Nasional yunior dengan tidak hadirnya Referee didalam pelaksanaannya, maka saya juga berpikir nasib dari pesertanya. Berbeda jika turnamen tersebut salah dengan berikan hadiah prize money itu sudah fatal karena si peserta sendiri mau menerima uangnya, sehingga wajar sekali kalau turnamen tersebut di vonis batal sebagai TDP.

Kagak Ngerti Masalah Consolations

Jakarta, 20 Mei 2013. Saya kaget juga ketika didalam percakapan saya dengan salah satu rekan tenis tentang pelaksanaan turnamen yang melanggar ketentuan turnamen nasional yunior,  ternyata  mendapatkan jawaban yang menurut saya agak aneh. Alasan pelaksana turnamen 3 hari ini katanya, kalau mereka laksanakan TUNGGAL dan GANDA walaupun itu menyalahi aturan TDP Nasional dengan maksud menggantikan pertandingan consolations karena jarang yang mau ikut sehingga sayang sekali kalau tidak dipertandingkan. Tapi saya tahu ini trik saja ikuti kemauan petinggi induk organisaisi yang bertanggung jawab atas bidang ini, supaya naik kategorinya. Kemudian saya telusuri ternyata dipenyelenggara itu tidak memiliki latar belakang wasit.Tetapi bidang

Ada turnamen nasional tanpa Referee selama 2 hari pertama

Jakarta, 20 Mei 2013. Suatu sore kira kira hari Sabtu tanggal 19 Mei 2013 saya menerima tilpon dari salah satu pelatih tenis di Bantul. Komunikasi dengan masyarakat tenis bagi saya walaupun sudah tidak sebagai pejabat Pelti lagi masih tetap ada. Ada yang ingin bertukar pikiran dan ada yang minta pendapat atau bertanya atas ketidak tahuan atas aturan aturan di pertenisan.Tapi kali ini berita telpon itu berbeda dengan kasus2 diatas. Tetapi bertanya atau beritahu kalau saat itu di Bantul sedang berlangsung turnamen sejenis dengan tirnamen yang saya punya yaitu turnamen 3 hari. Apa yang aneh

Senin, 13 Mei 2013

RemajaTenis menjawab semua kendala di Turnamen nasional yunior

Jakarta, 13 Mei 2013. Coba kita perhatikan selama ini didalam pelaksanaan turnamen nasional kelompok yunior. Banyak keluhan dihari pertama selalu timbul dan dari tahun ketahun tidak ada perbaikan. Saya perhatikan ada satu dua turnamen yang mulai memperbaiki kinerjanya. Saya mau coba buka kelemahan dilakukan pelaksana turnamen nasional yunior ini. Mulai dari tata cara pendaftaran melalui pengisian entry form yang dikirim melalui pos atau fax dan email sekalipun. Setelah itu oleh penyelenggara dicatat dan peserta tidak diberitahu statusnya diterima atau tidak. Bagaimana nasibnya

Minta disosialisasikan Remaja Tenis melalui dunia maya

Jakarta, 13 Mei 2013. Sewaktu berada di Surabaya saya sempat berbincang bincang dengan rekan pelatih dan orangtua petenis yunior dari kota Malang yang dikenal sebagai kot pendidikan. Dalam pembicaraan tersebut terungkap kalau masyarakat tenis di Jawa Timur belum begitu mengenal tentang RemajaTenis tersebut, sehingga banyak isu negatip melanda orangtua petenis.
Sayapun diminta agar disosialisasikan

Minggu, 12 Mei 2013

Muncul laporan TDP Yunior berikan hadiah Uang

Surabaya, 12 Mei 2013. Sewaktu acara poenyeraan hadah kepada pemenang saya dikejutkan dengan pertanyaan dari salah satu orangtua yang putranya ikut KU 8 tahun. " Apakah ada hadiah uang selain Piala dan Piagam?" ujarnya didampingi istrnya. Saya langsung katakan kalau uang tidak diperkenankan oleh ketentuan TDP. Apa yang saya buat kaget adalah ketika disampaikan kalau belum lama ini anaknya sebagai semifinalis KU 8 tahun

Kekecewaan di Surabaya

Surabaya,12 Mei 2013. Setelah berhasil gelar kembali RemajaTenis di Surabaya tanggal 9-11 Mei 2013 dilapangan tenis Brawijaya, ternyata banyak hal yag harus dibenahi. Ini karena ada sedikit hambatan datang dari pelaku tenis di Surabaya sendiri. Selesai pertandingan sempat muncul dibenak tim sendiri kalau ini terakhir kali selenggarakan RemajaTenis di Surabaya. Jika ada sponsor maka akan masuk kembali ke Surabaya.

Mau galakkan tenis di Sulawesi

Makassar, 10 Mei 2013. Dari hasil pantauan kekuatan pertenisan yunior di Sulawesi maka saya terobsesi kemabli agar pertenisan di Suilawesi marak kembali. Memang selama ini selalu terbentur dengan masalah klasik yaitu dana dan disamping itu pula ada daerah daerah yag pembinanya dalam wadah induk organisasi sangat cuek padahal kegiatan tidak ada. Saya cukup sedih sekali waktu datang ke Makassar ada turnamen Maesa Paskah

Coba membina atlet langsung

Makassar, 10 Mei 2013. Bertandang ke Makassar sempat berbincang bincang dengan Menteri Perhubugan RI yang juga Ketua Umum PB POR Maesa E.E. Mangindaan dalam acara Pelantikan Pengda POR Maesa Sulawesi Selatan. Keinginan beliau agar bisa membina langsung atlet atlet termasuk tenis sendiri. Memang ada satu atlet tenis yang sempat didapatkan sponsor oleh POR Maesa. Tetapi yag jadi masalah sekarang

Kamis, 09 Mei 2013

RemajaTenis diminta agar diselenggarakan di Jayapura PAPUA

Makassar, 9 Mei 2013. Keberadaan di Makasar dimanfatkan betul bagi masyarakat tenis diluar Jawa untuk bicarakan masalah kemungkinan diadakan turnamen nasional atau TDP didaerahnya. Hari ini saya sempat berbincang bncang dengan salah satu pelatih dari Jayapura Papua. Keinginan diselenggarakan turnamen skala nasional di kota Jayapura cukup besar sehingga pelatih ersbut dengan semangat ngobrol banyak untuk mencari solusi bagi

Rabu, 08 Mei 2013

Pembinaan didaerah harus diperhatikan

Makassar, 8 Mei 2013. Setiba dilapangan tenis Karebosi di Makassar saya bertemu dengan rekan rekan tenis daerah  yang sangat saya kenal selama ini. Banyak keingintahuan mereka tentang perkembangan induk organisasi Pelti setelah terpilihnya ketua umum baru. Kenapa merka bertanya begitu. Karena tidak ada gaungnya kedaerah daerah. Begitu anthusiasnya mereka sehingga saya beritahuan kalau saya tidak tahu akibat saya sekarang sudah diluar

Siapkan tenaga wasit nasional

Makassar, 8 Mei 2013. Saya kaget juga mendengar ada aksi mogok petugas wasit di turnamen yang sedang berlangsung di Makassar. Kenapa bisa terjadi demikian?
Saya langsung menangkap penyebab dari aksi mogok yang sempat segera diatasi panitia. Yaitu masalah honor sebaga petugas. Ini yang harus dimengerti bagi petugas wasit dimana mana, jika belum mempunyai sertikat wasit nasional

Kasus baru di Turnamen yunior

Makassar, 8 Mei 2013. Di Makassar sedang berlangsung turnamen nasional Maesa Paskah 2013 yang mengkhususkan kelompk yunior muali KU 12,14 dan 16 tahun. Ketika berbincang bincang dengan salah satu petugas panitia asal Makassar, saya agak terkejut juga bahwa baru besok diselenggarakan KU 12 tahun, padahal pertandingan mulai hari Senin. Sekarang hari Rabu, an hari Kamis dipertandingkan KU12 tahun.
Saya langsung katakan kenapa

Pelayanan kepada peserta nomor satu

Makassar, 8 Mei 2013. Walaupun brada di Makassar saya masih bisa memonitor ksiapan pelaksanaan RemajaTenis di Surabaya yang direncanakan mulai 9-12 Mei 2013 dilapangan tenis Brawijaya Surabaya.
Dari animo peserta walaupun belum mencapai target tetapi saya cukup senang melihat animo yang sekarang sudah ditunjukkan di Surabaya. Peserta ada yang datang dari Jateng, DIY, dan Jatim sebagai tuan rumah.
"Saya harapkan di Surabaya

Keingiman agar ada TDP di Sulawesi

Makassar, 8 Mei 2013. Kalau melihat kekuatan tenis di Indonesia Timur dari tahun ketahun, ternyata sekarang tenis di Sulawesi sepertinya tidak berkembang. Berbeda dengan beberapa puluh tahu silam. Apakah sarana venue atau materi petenisnya tidak ada atau sudah berkurang. Hal ini menjadi pekerjaan rumah induk organisasi tenis (PELTI) diwilayah Sulawesi sendiri.
Coba kita flashback kebeberapa tahun silam. Saya sore

Keinginan menggelar RemajaTenis di Makassar

Makassar, 8 Mei 2013. Makassar telah memiliki fasilitas lapangan tenis yang sangat memadai sekali , bisa digunakan sebagai tempat turnamen nasional maupun internasional. Sekarang bagi induk organisasi tenis atau PELTI baik ditingkat Daerah maupun Pusat harus jeli dengan kehadiran lapangan tenis ini. Sayapun pernah menyampaikan kepada Ketua Umum PB Pelti kalau yang harus menjadi perhatian pembinaan tenis diluar Jawa adalah di Makassar, Balikpapan, Pontianak, Palembang, Pekanbaru, Padang dam Medan.
Sayapun tertarik untuk menggelar Turnamen RemajaTenis yang sangat dibutuhkan petenis yunior di Sulawesi dari Utara sampai Selatan. Keberadaan saya di Makassar akan saya manfaatkan melihat atau mencari peluang agar bisa menggelar RemajaTenis dikota kelahiran saya ini. Lebih baik memikirkan pertandingan tenis sebagai sarana evaluasi pembinaan atlet dari pada merongrong keinginan masyarakat tenis aga ada turnamen. Apalagi ada niat mau mematikan turnamen yang sudah berjalan dan didambakan oleh masyarakat tenis.

Sayang tidak dijadikan TDP

Makassar, 8 Mei 2013. Saat ini sedang berlangsung turnamen Maesa Paskah 2013 dilapangan tenis Karebosi. Khususnya untuk kategori nasional yunior. Dan juga ada turnamen kelompok umum. Tapi saya sayangkan kategori umum ini tidak masuk menjadi TDP (Turnamen Diakui Pelti). Banyak keuntungan didapat bagi atlet pesertanya, disamping mendapatkan prize money maka akan dapat  angka PNP.
Beaya sudah keluar tetapi disayangkan

Lapangan tenis Karebosi telah direnovasi

Makassar, 8 Mei 2013. Hari ini berkunjung ke kota kelahiran yaitu kota Makassar di Sulawsi selatan. Menyempatkan diri melihat lapangan kebanggaan masyarakat tenis Sulawesi Selatan yaitu lapangan tenis Karebosi. Dulu ada 6 lapangan sekarang menjadi 7 lapangan. Hasil renovasi berat bantuan Menpora Andi Malaranggeng semasa menjabat Menteri. Baru diresmikan oleh Menpora baru Roy Suryo.
Tampak cukup bagus d

Selasa, 07 Mei 2013

Siapkah Pelti sediakan SDM turnamen ?

Jakarta, 7 Mei 2013. Saya perhatikan banyak hal yang bisa kita berikan masukan kepada induk organisasi tentang pertenisan Indonesia yang saya ketahui. Padahal teman saya katakan kalau saya tidak perlu beritahu ilmu apa yang saya ketahui. Bahkan saya dikatakan sangat bodoh dan lihat apa hasilnya yang mereka perlakukan kepada saya bersama RemajaTenis.Tetapi saya kemukakan kalau saya tidak mau ikuti anjuran teman teman, karena saya dulu juga belajar dari Pelti maka sudah sewajarnya apa yang saya ketahui untuk disebarluaskan agar mereka bisa bekerja dengan baik dalam memajukan tenis Indonesia Harus bisa ditularkan apalagi saya sudah tua. .Ketika diminta peta pertenisan saya langsung kemukakan saja

Kejutan hari ini

Jakarta, 7 Mei 2013. Pagi ini saya dikejutkan dengan masuknya BBM dari Ketua Umum PB Pelti yang ingin saya datang kekantornya. Tidak dijelaskan maksud dari permintaan untuk datang kekantornya, bukan ke kantor PB Pelti sehingga muncullah multi tafsir. Karena saya yang paling getol kirim keluhan kepada Ketua Umum langsung sehubungan perlakuan tidak adil diberikan oleh Ketua Bidang Petandingan kepada RemajaTenis maupun kepada diri saya sendiri. Apakah mau minta klarifikasi atau apapun saya juga sudah sedikit apatis terhadapnya. Kemudian saya bertanya acaranya , dan daoat jawaban kalau mau diskusikan masalah turnamen 3 hari yang saya jalankan yaitu RemajaTenis. Padahal saya ada acara ke

Senin, 06 Mei 2013

RemajaTenis Back to Surabaya

Jakarta, 6 Mei 2013. Setelah absen beberapa bulan dan hamoir setahun rasanya, sekarang RemajaTenis akan kembali ke Surabaya. Tepatnya tanggal 9-12 Mei 2013 dilapangan tenis Brawijaya Surabaya. Kenapa sampai hiang tidak seperti kota Solo dan Jakarta bahkan Palembang masih tetap berlangsung. Ketika awal tahun 2013 saya bertemu dengans alah satu orangtua pemain asal Surabaya yang kali ini duduk dalam kepengurusan Pelti

Pelanggaran makin marak

Jakarta, 6 Mei 2013. Sejak dilantiknya kepengurusan PB Pelti sampai sekarang banyak rekan bertanya tanya apa saja kegiatan mereka , terutama bagi masyarakat tenis didaerah daerah. Yang terdengar hanyalah pembatalan turnamen internasional sehingga kena denda sekitar US$ 25,000. Angka ini saya belum tanyakan ke sekretariat PB Pelti tetapi kemungkinan sebesar itu bisa saja benar. Ada yang katakan mereka sedang lobi ke ITF , tetapi saya berpikir dalam hal kena denda ITF tidak ada kompromi.
Sekarang saya melihat terbuka peluang terhadap pelanggaran 

" Apa Maunya ? "

Jakarta, 5 Mei 2013. Disela sela turnamen RemajaTenis Jakarta-4 yang berlangsung di Kemayoran Jakarta, saya sempat bertemu dengan salah satu pelatih tenis di Jakarta. Hal yang biasa bertemu rekan rekan pelatih ataupun orangtua petenis yunior didalam turnamen. Tapi kali ini saya agak terkejut juga sewaktu pelatih tersebut bertanya dengan saya. " Ada apa Anda dengan si....?" ujarnya sangat ingin tahu masalahnya. Diceritakan kalau si...ini (yang juga petinggi induk organisasi di Indonesia) itu sangat tidak senang dengan turnamen RemajaTenis. Tapi

Kamis, 02 Mei 2013

Merekomen ISG tidak di Pekanbaru

Jakarta, 2 Mei 2013. Ketika baca berita di media massa soal dipindahkannya Islamic Solidarity (ISG) 2013 dari Pekanbaru ke Jakarta, saya sudah tidak heran lagi. Kenapa demikian. Sebenarnya sewaktu Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Pekanbaru saya dengan beberapa teman selaku Technical Delegate sudah wanti wanti sampaikan kepada Djoko Pramono salah satu Deputy Charman Panpel. Menjelang PON, saya sering ke Pekanbaru dalam rangka persiapan PON. Saya tidaklupa waktu itu bersama sama dengan Mimi dari

Benci Tapi Rindu

Jakarta, 2 Mei 2013. Ketika saya bermimpi  membaca berita disalah satu media massa masalah tidak adanya sponsor membuat langkah dibatalkannya kegiatan internasional sudah merupakan tamparan baru bagi teman teman yang punya hajatan tersebut. Membaca alasannya cukup "keren" bagi orang awam tetapi bagi saya itu menertawakan sekali. Karena saya tahu isi perutnya maupun kronologisnya. Semua pihak tentunya sudah mengerti kalau tidak ada sponsor berarti tidak ada kegiatan. Jadi dalam hal ini saya cuma bisa mesem mesem saja membaca alasan yang dikemukakan dalam media massa tersebut. Begitulah mimpi yang datang semalam dalam tidur yang enak. Kemudian dalam mimpi tersebut saya mendengar dari teman teman lainnya kalau dianggarkan begitu besar untuk satu kegiatan yang sebenarnya sudah tidak relevan karena menurut saya yang mengajukan anggaran itu tidak mengerti sama sekali membuat anggaran tersebut.Maklum lah saya juga sangat mengerti sekali masalah ini. Karena anatomi kegiatan itu sudah merupakan makanan sehari hari. . Saya hanya bisa tertawa dan katakan kalau tidak heran ditolak. Yang lebih hebat yang bertanggung jawab masalah ini lepas tangan alias tidak mau bertanggung jawab. Dalam mimpi juga terungkap saya bertemu dengan rekan rekan lainnya yang sama usianya dengan saya karena dulu sama sama main tenis diturnamen nasional dimasa yunior. Terungkap sudah kalau saya paling banyak dipojokkan oleh rekan saya yang selama ini saya back up didalam menjalankan tugasnya. Tapi keadaan berbalik 180 derajat dimana muncullah kebencian kepada diri saya yang selalu menghantuinya. Kalaupun bertemu sebenarnya tidak ada masalah yang menjadi masalah justru dibelakan justru memojokkan diri saya. Ya, begitulah ketika saya ingin tertawa terbahak bahak, saya terbangun juga dari tidur nyenyak saya. " Untung hanya mimpi"