Sabtu, 31 Mei 2008

Panduan Pelaksanaan Turnamen Nasional yunior

31 Mei 2008. Pelaksanaan Turnamen tenis nasional kelompok yunior paling ribet karena banyaknya jenis pertandingan sehingga membutuhkan jumlah lapangan yang cukup banyak sehingga bisa terlaksana. Lebih mudah selenggarakan turnamen kelompok umum dibandingkan kelompok yunior. Kalau kelompok umum hanya mempertandingkan tunggal dan ganda sedangkan kelompok yunior mempertandingkan tunggal dan ganda dari setiap kelompok umur seperti KU 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun, 16 tahun dan 18 tahun.
Khususnya diluar Jakarta karena kesulitan lapangan tenis yang berada dalam satu lokasi sehingga bisa dilaksanakan di 2-7 lokasi. Bisa dibayangkan tingkat kesulitannya baik sebagai penyelenggara maupun peserta apalagi orangtua yang mengantarkannya.

Oleh induk organisasi tenis yaitu PELTI dibuatkanlah panduan pelaksanaannya sbb

1. Sebagai pelaksana TDP Nasional Yunior adalah Klub, Badan Usaha maupun PELTI:

2. Setiap Pelaksana bertanggung jawab atas pengadaan tenaga pelaksana ( Panpel ) :
- Direktur Turnamen
- Sekretaris
- Bendahara
- Asisten Referee ( Chief of Umpires )
- Humas
- Tournament officials seperti petugas meja ( 4 ) , court sensus atau perlengkapan ( 4-5 ) , hospitality (1-2) , dokter (1)
- Referee sejumlah 2 (dua ) orang jika mempertandingkan KU 10,12 th dan 14,16, dan 18 tahun.
- Wasit , Linesmen
- Ballboys ( 2 setiap lapangan)

3. Setiap Pelaksana akan menanggung beban biaya dari honor 1 (satu) Referee Dan juga menanggung beban biaya 1 (satu) orang Assisten Referee . Transportasi dari tempat asal Referee ke kota tempat pertandingan akan dibebankan kepada pelaksana pertandingan..

4. Setiap Pelaksana akan menyediakan dana penyelenggaraan dengan mencari sponsor dengan imbalan penempatan iklan ditempat pertandingan , misalnya :
- Spanduk/ prisma didalam lapangan
- Judul turnamen, bisa ditempatkan di scoreboard, printed materials
- Umbul-Umbul
- Giant Banner etc

5. Setiap pelaksana akan menyediakan akomodasi dari petugas Referee dan Assisten Referee yang ditunjuk oleh PP PELTI.

6. Setiap pelaksana akan menyediakan hadiah kepada pemenang yang terdiri dari Juara, Runner Up dan Semifinalis dalam bentuk barang yang nilainya tidak boleh lebih dari Rp. 5.000.000. Tidak diperkenankan memberikan UANG kepada pemenang.


7. JENIS PERTANDINGAN
Turnamen mempertandingkan TUNGGAL dan GANDA Putra dan Putri
Untuk Kelompok Umur 14 tahun, 16 tahun dan 18 tahun. Bisa juga ditambah dengan Kelompok Umur 10 tahun dan 12 tahun.

8. DRAWS
Singles - 32 - 64 peserta Babak Utama.
- max. 32-64 peserta Babak Kualifikasi
Doubles - 16 - 32 pasang peserta Babak Utama
- max. 16-32 pasang peserta Babak Kualifikasi.
9. WAKTU
a. Babak Kualifikasi mulai Minggu dan Senin

b. Untuk Babak Utama Singles maupun Doubles events mulai Selasa – Minggu.

c. Pembukaan bisa dimulai hari Minggu pukul 09.00 waktu setempat atau Senin malam dalam acara welcome party (kalau diadakan).

d. Babak Kualifikasi hanya 2 (dua) hari, sedangkan Babak Utama untuk Draw 32 adalah minimal 5 hari

10. LAPANGAN

Fasilitas disetiap tempat pertandingan, mempunyai jumlah lapangan untuk setiap kelompok umur adalah 2-4 dengan permukaan yang sama untuk seluruh waktu pertandingan. Jumlah ini tergantung dari jumlah peserta yang mendaftarkan.

11. PETUGAS LAPANGAN

a. Referee dan Assisten Referee ditunjuk oleh PP PELTI
b. Wasit dibutuhkan sejumlah 1,5-2 kali jumlah lapangan.
c. Sebelum kegiatan bisa dilakukan penataran wasit oleh PP PELTI dengan mengundang calon calon wasit yang akan bertugas di TDP tersebut.
d. Wasit yang bertugas adalah Wasit hasil penataran wasit sebelumnya.
e. Wasit Garis yang dibutuhkan diprioritaskan untuk Wasit Daerah.
f. Pemungut Bola ( Ball Kids ), paling sedikit 2 (dua) pemungut bola disediakan disetiap pertandingan.

12. ORGANISASI PENYELENGGARA

a. Direktur Turnamen
Selaku penyelenggara menunjuk seorang Direktur Turnamen yang akan bertanggung jawab penyelenggaraan turnamen kecuali persoalan tehnis yang merupakan tanggung jawab Referee.

Direktur Turnamen bukan seorang Referee maupun Assisten Referee dan diharuskan berada ditempat pertandingan selama turnamen berlangsung dan siap untuk menanggulangi segala persoalan yang berhubungan dengan pemain, petugas lapangan dan media massa.

Direktur Turnamen yang bertanggung jawab pula mengenai publikasi turnamen melalui media massa. Publikasi melalui media elektronika (TV) yang diharapkan sebagai berikut :
- Liputan pertandingan setiap hari untuk acara Warta Berita
- Rekaman atau siaran langsung Babak Final.
Direktur Turnamen menyiapkan semua informasi yang dibutuhkan oleh
Peserta dalam satu map dan diserahkan saat pemain check in di hotel :
- fact sheet
- nomer tilpon panpel seperti direktur turnamen, referee, dokter,
petugas hospitality
- alamat rumah sakit, super market
- tempat2 wisata
- nomer tilpon taxi

b. Hospitality
Setiap penyelenggara memilih Official Hotel dengan harga khusus dan petugas Referee akan menginap di official hotel tersebut.. Seorang petugas hospitality akan bertugas membantu pemain dalam hubungan dengan pemesanan pesawat terbang dalam rencana penerbangan selanjutnya, transportasi dll.
Untuk TDP Kelompok Yunior bisa saja menggunakan beberapa hotel yang murah sehingga memudahkan peserta dari luar kota.

c. Transportasi (bukan keharusan)
Panpel bisa menyediakan transportasi dari Hotel ke lapangan , dapat berupa Shuttle Bus untuk pemain dan petugas pertandingan. Untuk meringankan penyelenggara bisa kerjasama dengan Official Hotel agar menyediakan transportasi ke lapangan dan juga ke dan atau ke airport.

d. Dokter , Masseur
Kewajiban pelaksana menyediakan seorang tenaga medis bisa Dokter di tempat pertandingan


e. Publikasi
1. Direktur Turnamen menunjuk petugas Humas akan mengatur pertemuan (Press conference) dengan Mass Media sebelum dan selama dan sesudah pertandingan.
2. Promosi melalui mass media sangat penting demi kemajuan dunia tenis dimasa mendatang sehingga mudah mendapat sponsor sponsor untuk kegiatan yang akan datang.
3. Petugas Humas akan membantu Direktur Turnamen dalam rangka Public Relations campaign dari turnamen. Kliping pemberitaan melalui media massa dikumpulkan untuk dikirimkan dalam laporan ke PP Pelti, ITF.
4. Petugas Humas akan mengumpulkan pula hasil foto sebagai dokumentasi turnamen untuk dikirimkan ke PP Pelti, maupun rekaman video Televisi.
5. Direktur Turnamen akan memberitahukan ke Media Massa (media cetak dan elektronik) tentang rencana pertandingan sehingga turnamen ini bisa diliput oleh media massa.

f. Pemasangan Senar Raket
1. Ditempat pertandingan disediakan tenaga beserta mesin pemasangan senar raket.
2. Alat pemasangan senar raket ini bisa dicarikan kepada sponsor alat olahraga atau toko olahraga. Biasanya pemain membawa sendiri senarnya sehingga setiap pemain bisa dikenakan beaya pemasangan senar ( Rp. 10.000 – 20.000)

g. Air Minum, Handuk Pemain
1. Air minum untuk pemain harus tersedia didalam lapangan selama pertandingan. Bisa dalam bentuk penempatan disepenser dengan glas plastik atau dalam bentuk dalam kemasan botol 600 ml disimpan dalam cool box yg disediakan disetiap lapangan.
2. Bukan suatu keharusan untuk menyediakan Handuk untuk pemain tetapi jikalau bisa disediakan Handuk untuk pemain yang harus dikembalikan, akan lebih baik lagi. Bisa kerjasama dengan Official hotel dasn bisa dipertanggung jawabkan oleh Panpel .

h. Kantor Panpel
Setiap Panpel memiliki kantor tempat bekerja . Demikian pula untuk Referee , disediakan ruangan khusus (kalau bisa dengan AC) di tempat pertandingan. Fasilitas diruangan kerja tsb tersedia jaringan tilpon, internet, foto copy. Referee akan menggunakan internet untuk laporan setiap harinya ke PP Pelti.
Ditempat pertandingan juga disediakan ruangan untuk pemain yang dekat dengan toilet untuk pemain. Untuk pemain bisa disediakan juga fasilitas telpon, dimana bisa dibebankan kepada peserta. Alangkah baiknya bekerjasama dengan TELKOM

i. Petugas Perlengkapan ( Court Sensus )
Ditunjuk seorang koordinator Petugas Perlengkapan lapangan yang akan bertanggung jawab tentang perlengkapan lapangan ( net, single stick, dispenser air minum, air minum ) dan peragaan peragaan advertensi sponsor didalam lapangan. Petugas court sensus sebelum pertandingan dimulai setiap harinya sudah menyiapkan perlengkapan minum didalam lapangan dan kelengkapan dari iklan sponsor didalam lapangan.

j. Staff Turnamen
Pelaksana pertandingan menyediakan staf (1-2 tournament desk) untuk membantu Referee. Staff turnamen tersebut akan menyiapkan hasil hasil pertandingan, order of play yang akan diberikan kepada media massa, official hotel untuk ditempatkan dalam papan pengumuman ditempat pertandingan dan official hotel. Staf turnamen ini akan menyiapkan nama nama pemain yang akan ditempatkan di scoring board dilapangan pertandingan Demikian pula peminjaman bola untuk latihan pemain. Bola latihan (practice) mulai disediakan sehari sebelum kualifikasi dalam bentuk bola bekas.

k. Laporan :
Referee akan membuat laporan ke PP PELTI setiap hari melalui internet sampai selesai pertandingan.
Direktur Turnamen akan membuat laporan ke PP Pelti secara keseluruhan dan dilengkapi dengan hasil hasil pertandingan , klipping Koran maupun rekaman video liputan TV.

Dengan adanya pedoman pelaksanaan ini maka diharapkan setiap pelaksana TDP sudah harus mengerti cara mengorganiser kegiatan turnamen nasional.

Tetapi yang menjadi pertanyaan sekarang besarnya beaya pelaksana TDP Yunior seperti selama ini setelah ditelusuri budget yang dikeluarkan mayoritas itu di hadiah. Pengamatan selama ini karena memberikan hadiah dalam bentuk hadiah UANG yang sebenarnya dilarang membuat beaya TDP yunior sangat besar sekali. Bahkan ada yang membuat budget disektor hadiah sampai dengan Rp. 100 juta. Sebenarnya kalau lebih teliti dengan dana sebesar Rp. 50 juta sudah cukup bisa menggelat turnamen nasional yunior. Begitu pula dengan beaya tenaga pelaksana seperti Wasit, Linesmen, Ballboys bahkan Panpel sekalipun. Jika ini semua pihak menyadari kepentingan atlet maka sebenarnya bisa dilakukan penguranagn beaya dari sektor2 yang tidak penting.

Jumat, 30 Mei 2008

Evaluasi Coaching Clinic di Pekanbaru

30 Mei 2008. Ikuti salah satu program coaching clinic di Pekanbaru selama 2 hari, sehingga merasa perlu dievaluasi agar kedepan bisa lebih bermanfaat bagi tenis Indonesia. Hanya saja kebetulan pelatih yang membawakannya masih keluarga sendiri yaitu adik, Alfred Henry Raturandang sehingga anggapan semua pihak kurang tepat, tetapi demi kepentingan semua pihak , maka tetap dicoba untuk mengevaluasi sehingga bisa berguna kedepan. Tetapi terlepas dari hubungan kekeluargaan, tidak segan segan untuk mendiskusikan permasalahan selama melaksanakan coaching clinic tersebut. Dan Alfred sendiri setelah selesai memberikan coaching clinic disaat akhir berdiskusi mengenai tehnis pelaksanaannya.
Selama ini sudah beberapa kali melihat acara coaching clinic dilakukan didaerah daerah oleh pelatih pelatih lainnya sehingga dianggap perlu juga memberikan evaluasi terhadap pelaksanaannya.

Hal yang positif dilihat sewaktu di Pekanbaru adalah diawal pelaksanaan selalu memperkenalkan dirinya karena banyak peserta coaching clinic yang terdiri dari petenis , pelatih dan juga orangtua yang ingin mendengar tetapi diberi kesempatan untuk bertanya. Hal ini dilakukan oleh Alfred Henry Raturandang selama dua hari.
Setelah itu diberikan penjelasan didepan papan tulis masalah yang akan dibahas atau dilatih. Kelihatan disini, Alfred mau mencoba agar setiap petenis dalam melakukan tugasnya dalam latihan maupun pertandingan adalah daya pikir atau menggunakan otaknya sebelum bertindak.

Ditekankan kalau sebelum memukul bola datang maka sudah harus memutuskan apa yang akan dilakukan. Jadi disini bukannya dilatih tehnik pukulannya. Apakah mau pukulan attack (menyerang) atau mau defence (bertahan) atau mau adu rally. Demikian pula diterangkan 3 timing bola yang akan dipukul yaitu baru mantul (on the rise) atau bola posisi diatas ( top) atau posisi bola sudah dibawah. Begitu juga apa yang dilakukan kalau bola berada dalam posisi-posisi tersebut. Apa yang harus dilakukan jika on the rise, begitu juga on the top maupun bola dibawah. Intinya tergantung datangnya bola ( on coming ball) sehingga langsung memutuskan apa yang harus dilakukan kedepan.

Setelah itu langsung diterapkan didalam lapangan. Mulai dilatih cara berpikir. Latihan berpikir seperti ini sangat bermanfaat bagi atlet sendiri, karena kalau sudah dilapangan , pelatih tidak bisa ikut campur bahkan bisa kena penalty oleh wasit atau Referee. Setiap pemain diminta berteriak dulu sewaktu bola datang, apa yang akan dilakukan, apakah itu mau attck atau defence dan rally.

Awalnya petenis masih ada keragu raguan terhadap cara demikian tetapi lama lama bisa berubah dan kelihatan semua peserta cukup tertarik dan puas, walaupun hanya dua hari yang masih terasa kurang waktunya.

Hasil pengamatan August Ferry Raturandang terhadap pelaksanaan coaching clinic tersebut langsung disampaikan kepada Alfred Henry Raturandang adalah sering sekali menggunakan istilah Inggris (kuatir kurang familiar bagi peserta). Maksud dari Alfred sendiri kalau sering menggunakan bahasa asing ada alasannya yaitu karena tenis ini sudah internasional maka setiap petenis sudah harus mengerti istilah asing dipertenisan. Dalam presentasi boleh gunakan bahasa Inggris tetapi sewaktu menerangkan cukup gunakan bahasa Indonesia. Sebagai contoh dikatakan bounce, cukup katakan memantul. Memang harus diakui kalau di tenis banyak istilah yang sulit diterjemahkan dan lebih mudah dimengerti atlet dalam bahasa Inggris, seperti alley, approcah shot, pukulan down the line, backhand, forehand dll.

Disamping itu peserta coaching clinic dalam 2 hari tidak tetap, ada yang ikuti hanya dihari pertama atau kedua saja. Disamping itu butuh asisten pelatih mendampingi Alfred Henry Raturandang sewaktu menerapkan teori tersebut. Memang ada pelatih lokal yang ikut tetapi tentunya kualitasnya berbeda. Bisa dilihat sewaktu melempar bola sudah banyak yang salah karena terlalu dekat ataupun terlalu jauh.

Hasil yang lain yang pasti adalah suara Alfred Henry Raturandang hampir hilang karena seringnya berteriak teriak didalam lapangan walaupun sudah dibantu dengan mikrofon yang suka hilang hilang suaranya.

Diakhir coaching clinic diberi kesempatan bertanya kepada orangtua yang ikut mendengarkan dan August Ferry Raturandang membantu menjawab soal soal diluar kepelatihan seperti mengenai kekurangan turnamen didaerah, peringkat nasional ataupun masalah tidak adanya petenis nasional yang bisa menembus 100 besar dunia (senior). Langsung hal ini dimanfaatkan agar daerah lebih sering selenggarakan turnamen Persami (Pertandingan Santu Minggu). Selaku pelaku pelaku tenis dimanapun sebaiknya lepaskan diri ketergantungan terhadap induk organisasi (Pelti). " Apa yang Anda bisa Berikan kepada Tenis, itu yang lebih penting, karena Pelti selaku fasilitator, regulator bukannya eksekutor."

Upaya Pengprov Pelti Riau mengundang pelatih pelatih dari berbagai Pengkot atau Pengkab Pelti se Riau kelihatannya masih kurang dapat respons. Hal ini terlihat dari peserta pelatih yang datang mengikuti undangan Pengprov Pelti Riau. Hal ini ditanggapi oleh August Ferry Raturandang agar tidak terlalu pesimis. Tetap konsisten dengan mengundang setiap kegiatan kegiatan tenis dilakukan oleh PengProv Pelti Riau dengan melibatkan Pengkot/Pengkab Pelti maupun klub klub tenis yang banyak berada dibumi Lancang Kuning yang cukup kaya. Momen yang tepat digunakan agar tenis di Riau bisa bangkit karena menghadapi Pekan Olahraga Nasional XVIII 2012, Riau sebagai tuan rumah.
Ada kekeliruan kecil yang tidak disadari dalam penulisan di spanduk yang terpasang dilapangan. Yaitu coaching clinic tertulis cauching clinic, begitu juga PON XXIII seharusnya PON XVIII. Tidak semua pihak yang membacanya, hanya kebetulan keisengan August Ferry Raturandang yang membacanya. Yang penting tidak mengganggu pelaksanaan program secara keseluruhan.

Bagaimana Caranya Dapat KTA PELTI

30 Mei 2008 Diacara coaching clinic dilapangan tenis De Es Ka Pekanbaru muncul pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu pelatih atau orangtua maupu petenis Riau. Salah satunya mengenai adanya Kartu Tanda Anggota (KTA) Pelti yang akan diberlakukan dipendaftaran turnamen nasional atau TDP (Turnamen Diakui Pelti).

August Ferry Raturandang langsung menjelaskan kalau diketentuan TDP disebutkan salah satu persyaratan untuk bisa diterima ikut serta di TDP adalah Kartu Tanda Anggota Pelti. Bagaimana caranya mendapatkan KTA tersebut.? Caranya, mengisi formulir KTA yang disediakan oleh PELTI melalui Pengprov Pelti dan Penkot/Pengkab Pelti. Diisi dengan melampirkan copy Akte Kelahiran dan 2 foto 2x3. Formulir tersebut bisa diminta ke PengProv Pelti Riau, yang saat ini belum menerimanya dari PP Pelti.
Tahun 2008 dilakukan pendaftaran KTA disetiap TDP sehingga untuk tahun 2009 sudah bisa diberlakukan dengan ketat. Saat ini belum dipungut bayaran, tetapi tahun 2009 akan dipungut bayaran.

Kenapa Petenis Indonesia tidak bisa menembus peringkat dunia 100 besar ?

Oleh August Ferry Raturandang dijelaskan kalau mau mempunyai peringkat baik nasional maupun dunia, maka caranya nomer satu adalah mengikuti turnamen nasional (PNP) atau internasional. Jika tidak pernah ikuti turnamen , tidak akan memiliki peringkat.
Jadi kalau petenis Indonesia belum bisa menembus peringkat 100 besar dunia, maka disebebkan karena tidak mengikuti turnamen internasional. Makin banyak ikuti turnamen maka kemungkinan mendapatkan peringkat lebih besar dibandingkan tidak sama sekali. Tetapi harus diakui kalau kualitas petenis Indonesia masih belum bisa mengalahkan petenis luar. Buktinya saat ini disetiap turnamen internasional belum ada petenis tuan rumah keluar sebagai juara. Tapi tentunya dimasa mendatang diharapkan bisa muncul kembali, asalkan petenis tuan rumah tetap berlatih dengan tekun.

Kamis, 29 Mei 2008

Hidup Yang Dapat Dijelaskan Dalam Satu Kalimat

29 Mei 2008 . Seluruh petenis didunia akan mengenal nama petenis kulit hitam asal Amerika Serikat. Petenis tersebut bernama Arthur Ashe, adalah pemain legendaris Tenis Wimbledon, yang meninggal karena AIDS akibat transfusi darah yang diterima saat operasi jantung pada 1983.

Pada suatu kali, ia menerima sebuah surat dari penggemarnya yang bertanya,
"Mengapa Allah memilih Anda untuk menerima penyakit buruk itu."
Arthur menjawab...
Ada 50 puluh juta anak yang memulai untuk bermain tenis di seluruh dunia...
namun... hanya 5 juta saja yang telah belajar untuk bermain tenis...
Ada 500,000 orang yang belajar bermain tenis secara profesional. ..
di antara mereka, terdapat 50,000 yang siap mengikuti turnamen
yang diadakan setiap waktu...
Ada 5000 petenis yang berhasil mengikuti turnamen grand slam...
Ada 50 petenis mengikuti turnamen Wimbledon...
tapi... hanya 4 petenis yang berhasil mencapai semi final...
lalu 2 petenis berhasil bertanding final...
Namun... hanya saya yang berhasil memenangkan piala...
Ketika memegang piala di tangan...
saya tidak bertanya kepada Allah
"Mengapa Saya?"...
Hari ini...
saya tidak bertanya kepada Allah saat saya sakit,
"Mengapa Saya?"

Kebahagiaan. .. hanya akan menjaga Anda bersikap manis...
Tantangan... menjaga Anda tetap kuat...
Dukacita... menjaga Anda tetap manusiawi...
Kegagalan... membuat Anda rendah hati...
Kesuksesan.. . membuat Anda bersemangat. .
tetapi hanya sikap dan kesetiaan akan menjaga Anda untuk tetap maju...

Rabu, 28 Mei 2008

Kata Kata Negatif dan Kata Kata Positif

28 Mei 2008. Didunia pertenisan Indonesia sering sekali keluar kata2 negatif baik dilapangan tenis ataupun diluar. Begitu juga setelah baca komentar yang dikeluarkan oleh masyarakat tenis yang kelihatannya elit tetapi terwujudkan dengan kata2 negatif, maka perlu juga dicermati dalam tulisan dibawah ini.
Sebaiknya kita semua mulai mengendalikan Kata-kata yang keluar dari mulut kita dengan Kata-Kata yang Positif dan Baik. Setelah mendengarkan info tentang pengaruh Kata-Kata Negatif terhadap Airy ang ditulis dalam buku " The Hidden Messages in Water " karya Masaru Emotodan pada halaman 31 buku tersebut disebutkan tentang banyaknya orang yg melakukan percobaan, maka coba lakukan percobaan sbb:

1. Tempatkan Nasi sisa yg sdh didiamkan semalaman kedalam 2 toplesdgn jumlah yg sama, kemudian ditutup rapat.

2. Masing-masing toples di tempelin label yg berisi kata2 sbb:
Toples A : " Kamu Pintar, Cerdas, Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, ILOVE YOU, Terima Kasih.
Toples B : " Kamu Bodoh, Goblok, Jelek, Jahat, Malas, Pemarah, Aku Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak mau dekat dekat kamu "

Botol 2 ini diletakkan terpisah dan pada tempat yg sering dilihat, pesan pada istri atau suami, anak, dan pembantu untuk membaca label pada botol tersebut setiap kali melihat botol2 tersebut.

Dan inilah yang terjadi pada nasi tersebut setelah 1 minggu kemudian :

Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Negatif ternyata cepat sekali berubah menjadi busuk dan berwarna hitam dgn bau yg tidak sedap. Sedangkan Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Positif masih berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi.

Nah Silahkan teman-teman mencobanya sendiri. Kalau di buku di katakan ada yg mencoba dgn tiga botol dimana botol ketiga tidak di beri label apa2 alias diabaikan / tidak diperdulikan, dan ternyata beras dlm botol yg diabaikan membusuk jauh lebih cepat dibandingkan botol yg dipapar kata " Kamu Bodoh".

Bayangkan apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita, pasangan hidup kita, rekan-rekan kerja kita, dan orang-orang disekeliling kita, bahkan binatang dan tumbuhan disekeliling kita pun akan merasakan efek yang ditimbulkan dari getaran-getaran yg berasal dari pikiran, dan ucapan yang kitalontarkan setiap saat kepada mereka.Maka sebaiknya selalulah sadar dan bijaksana dalam memillih kata-kata ygakan keluar dari mulut kita, demikian juga kendalikanlah pikiran-pikiran ygtimbul dalam batin kita. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.

Riau Akan Bangkit

28 Mei 2008. Memasuki kota Pekanbaru hari ini diiringi dengan sepenuh harapan. Begitulah kiranya keinginan August Ferry Raturandang dalam memenuhi undangan Pengprov Pelti Riau dalam rangka pelantikan Pengprov Pelti Riau 2080-2013.
Beberapa tahun silam kedatangan terakhir kekota Pekanbaru dalam rangka peresmian lapangan indoor di Pekanbaru yang bentuknya cukup unik dan tidak pernah ada diseluruh dunia. Kenapa dikatakan unik, karena tingginya atap yang melengkung itu sangat tinggi yatu 19 meter .
Kenapa bisa demikian. Ternyata keinginan sponsor yang mempunyai kebiasaan bermain tenis dengan bola bola lob yang tinggi.

Sewaktu peresmian itu August Ferry Raturandang sempat menyampaikan kepada rekan di Pekanbaru kalau atapnya ini tidak akan bertahan lama. Karenasangat tinggi maka akan jadi makanan empuk angina yang cukup kencang. Memang benar ternyata dugaan itu terjadi. Atapnya mulai rudak. Awalnya tali penahannya putus, kemudian sekarang terlihat mulai banyak robek2 sehingga kalau hujan akan bocor.

Melihat cukup banyak anggota kepengurusan Pengprov Pelti Riau maka diharapkan sekali Riau bisa memanfaatkan momen penting karena Riau akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional XVIII tahun 2012.
Diawali dengan pengiriman tim tenis ke PON XVII 2008 di Kaltim dengan petenis yunior dan hari ini acara coaching clinic dilakukan oleh Alfred Raturandang terhadap tim PON XVII, kemudian dengan semangat tinggi anggota kepengurusan mendatang maka sikap optimis ini sudah harus diterima. Begitu pula keinginan Riau sebagai tempat sentra pembinaan tenis di Sumatra akan membuka peluang kemajuan tenis didaratan Riau yang tidak terlihat kena dampak kenaikan BBM
Undangan dari Temanggung.
Keinginan pelatih Edi Wibowo untuk menghadirkan August Ferry Raturandang ke Temanggung masih belum bisa terealiser. Keinginan ini sudah disampaikan bulan lalu. Edi Wibowo berkeinginan agar August Ferry Raturandnag bisa bertemu dengan anggota Pengkab Pelti Temanggung sehingga dimasa mendatang dikota Temanggung ada TDP Yunior.
Belum bisa hadirnya disebabkan padatnya acara August Ferry Raturandang.

Tenis berasal dari Keluarga

28 Mei 2008. Petenis berasal dari keluarga tenis bukan hal yang aneh. Baik diluar negeri mauoun di Indonesia. Terlihat juga disetiap turnamen adanya kakak beradik aktip bertanding, bahkan ada yang kembar.
Disamping itu banyak mantan petenis yang bisa meneruskan putra atau putrinya meneruskan prestasi yang dilakukan oleh orangtuanya.
Teringat rekan rekan kakak beradik semasa remaja aktip berlaga disetiap turnamen nasional yang sekarang disebut TDP atau Turnamen Diakui Pelti. Sebagai contoh kakak beradik dari Semarang Meiske Handayani, Siem Hwie Liang (Adrian), Siem Djing San (Adrianto alm). Kemudian dari Medan ada Ronny Paslah dan Johnny Paslah, dari Jakarta Diko Moerdono dan Yonto Moerdono (Soebronto Laras). Dari Surabaya, Danny Walla, Emric Walla dan Willy Walla, Johnny Wullur dan Jacky Wullur, dari Bandung Sie Nie Sie dan Sie Hok Bing.
Aga Soemarno dan Tanya Soemarno dari Jakarta bersama Irawati Moerid, Solihati Moerid dan Lamsriati Moerid
Setelah berakhir masa remaja, ternyata banyak juga yang meneruskan kepada putra dan putrinya yang akhirnya bisa menembus level nasional. Seperti Jolanda Soemarno dengan putra dan putrinya yaitu Aga Soemarno dan Tanya Soemarno. Kemudian Alfred Raturandang jeoada Andrian Raturandang
Ada yang unik yaitu kedudukan dalam kepengurusan Pelti baik ditingkat cabang, daerah mauoun pusat ternyata banyak juga yang duduk dalam kepengurusan Pelti yaitu suami istri, kaka beradik, ayah/ibu dan anak.
Dalam catatan tenis, dimasa kepengurusan PB Pelti periode Ketua Umum Sekjen dan Diko Moerdono Wakil Ketua Bidang Pembinaan Senior, August Ferry Raturandang Wakil Sekjen dan Alfred Raturandang Komite Kepelatihan. Kemudian Suami istri adalah Shinta Widjaja Kamdani dan Irwan Kamdani, dan Ibu dan Anak adalah Martina Widjaja dengan Shinta Widjaja Kamdani, Jolanda Soemarno Komite Veteran dan Aga Soemarno.

Bagaimana dengan PP Pelti 2007-2012 ?
Masih ada Soebronto Laras dan Diko Moerdono, kemudian August Ferry Raturandang dengan Alfred Henry Raturandang. Diono Nurjadin selaku Bendahara dan I Nurjadin di Komite Promosi. Ibu dan Anak yaitu Martina Widjaja dengan Shinta Widjaja Kamdani. Begitu juga suami istri Tintus Arianto Wibowo dengan Suzanna Anggakusuma didalam kepengurusan.
Ini ciri ciri khas dari setiap kepengurusan yang masing masing sangat peduli atas tenis.

Senin, 26 Mei 2008

Melatih MENTAL Petenis Pemula

26 Mei 2008. MENTAL, yang sering didengar disampaikan baik orangtua maupun pelatih melihat hasil permainan putra/putri maupun anak didiknya. Tetapi tanpa disadari bagaimana harus melatihnya. Bukan hanya disaat mempersiapkan diri atlet mengahadpi suatu turnamen. Harus diketahui kalau masalah Mental itu itu sangat penting sekali. Didalam suatu pertandingan tingkat profesional masalah mental peranannya 95 %, sudah bukan tehnik lagi. Apalagi jika sudah menghadapi pemain yang mempunyai kemampuan se level. Hasil pertandingan sering kali ditentukan oleh faktor mental seperti konsentrasi, kepercayaan diri, semangat bersaing. Atlet atlet dunia dapat bermain dengan menggunakan seluruh atau hampir semau kemampuannya secara konsisten, apalagi mengahadpi tekanan dalam pertandingan yang penting, memiliki kemampuan yang dikenal sebagai "mental toughness " atau ketangguhan mental atau mental yang tak mudah digoyahkan.

Dibutuhkan waktu bertahun tahun mengembangkan kekuatan mental sehingga bisa menghadapi tantangan dan tuntutan dalam tenis kelas dunia. Latihan ketrampilan/kekuatan mental sama halnya dengan belajar ketrampilan/kekuatan fisik dan teknik. Proses mengembangkan dengan ketangguhan mental sangat penting dan sebaiknya dimulai saat dimana anak anak mulai mengenal tenis.
Perilaku orang dewasa ( pelatih, orangtua) memegang peranan utama yang dapat mempengaruhi watak psikologi positif yang diserap diusia dini.

Perans erta dapat mempengaruhi perkembangan psikologi petenis muda secara positif maupun negatif tergantung pada kualitas dari programnya. Tugas pelatih untuk menyusun , mengembangkan dan mengimplementasikan beberapa strategi pelatihan yang spesifik untuk perkembangan psikologi positip.

Di tingkat pemula, penekanan seharusnya ditempatkan pada dimulainya membentuk petenis anak anak agar memiliki kepercayaan diri, keahlian memimpin dan semangat bersaing, disamping meningkatkan deidkasi/leseriusan bermain tenis.

Dedikiasi
Dedikasi atau keseriusan dapat didefinisikan sebagai tingkat motivasi dan usaha yang ditujukan terhadap aktivitas tenis. Setelah beberpa tahun kemudian ada kemungkinan akan memasuki tahap berlatih dan berkompetisi kebih dari 20 jam perminggu, atau kemungkinan dedikasi penuh sebagai karir dalam tenis. Tujuan dari dedikasi pada awalnya diarahkan agar melibatkan anak anak dan mudah mudahan menyukai tenis dan olahraga.

Semangat bersaing
Ciri cirinya dapat diartikan sebagai kemauan untuk bersaing dan menunjukan kemampuannya pada saat menghadapi situasi bersaing. alaupun hasil pertandingan resmi tingkat usia dibawah 11 tahun tidak seharusnya ditekankan, bagaimana anak anak menghadapi kompetisi dikemudian hari sering kali ditentukan pada perkembangannya ditingkat ini.

Kepercayaan diri
Cara anak anak melihat dan melakukan evaluasi terhadap diri sendiri adalah salah satu faktor paling penting yang akan menentukan pilihan aktivitas mereka dan tingkat motivasi untuk berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Tingkat kepercayaan diri anak anak dalam olahraga akan menentukan seberapa besar kemauan/usaha dan ketekunan yang mereka usahakan pada saat menghadapi kesulitan. Kepercayaan diri yang tinggi dalam tenis akan berpengaruh pada harga diri anak secara menyeluruh. Mak dari itu melakukan penekanan mengembangkan pemain tenis sebagai atlet dan manusia sangat penting.

Perilaku kepercayaan diri yang rendah , termasuk:
- menjauhi aktivitas
- mudah menyerah saat mempelajari hal hal baru
- saat berlatih dan bertanding usahanya sangat minim
- membuat tujuan/sasaran yang tidak masuk akal karena terlalu tinggi
- menghubungkan sukses dengankeberuntungan dan kegagalan dengan kurang mahir
- menggunakan siasat/strategi agar tidak kalah/gagal ( membuat alasan, tidak enak badan dll)

Kepemimpinan
Sebagai pelatih sangat penting memberikan tanggung jawab secara rutin (contoh memimpin grup pada saat pemanasan, memberikan contoh kepada grup). Dengan memberikan mereka melakukan tugas memimpin , pemain akan merasa mandiri dan bertanggung jawab yang akan meningkatkan kepercayaan dirinya.

Rekomendasi untuk pelatih tenis
Berdasarkan penelitian dari berbagai macam strategi melatih yang dapat diterapkan oleh pelatih agar menjamin perkembangan atletnya kedepan atas dedikasi, semangat bersaing, kepercayaan diri dan kepemimpian adalah sebagai berikut :


1. Meningkatkan kepercayaan diri
2. Memberikan tantangan yang optimal
3. Memastikan sukses
4. Meningkatkan perasaan bahwa dirinya yang mengendalikan
5. Memberikan masukan positif
6. Tingkatkan motivasi atas kemauan sendiri
7. Tingkatkan kesenangan dan kurangi kecemasan atau rasa takut
8. Bertanya secara efektif
9. Mengatasi kelakuan buruk dengan benar

Filsafat mengembangkan Persaingan yang sehat
Pelatih dan Orangtua disarankan mencoba untuk mengambil langkah langkah yang masuk akal (sensible) terhadap kompetisi, mengingat dua kata kunci : Pandangan/Perspektif dan Keseimbangan.
Pandangan positif yang berhubungan dengan kompetisi, dimana seharusnya orangtua dan pelatih melakukan penekanan agar dapat memelihara keseimbangan sifat terhadap kompetisi pada petenis muda.
Kompetisi bukan dinilai dari menang atau kalah, sedangkan menang atau kalah adalah hasil dari kompetisi. Dalam tenis, pertandingan adalah acara yang dirancang untuk membandingkan kemampuan. Junior tenis adalah saatnya untuk belajar dan berkembang. Saat bertanding jangan pikirkan hasilnya.

Minggu, 25 Mei 2008

KTA Pelti sudah Keluar

25 Mei 2008. Kartu Tanda Anggota (KTA) PELTI telah siap didistribusikan untuk tahap pertama tercatat 249 nama petenis yunior, pelatih, wasit maupun pengurus. Hanya dari data petenis yunior tercatat 3 petenis yang belum sesuai dengan data base Pelti. Ketiag petenis yunior tersebut adalah Desy Ratnasari asal Indramayu, Dwi Arief Alfianto asal tegal dan Rudy haryo Pamungkas asal Kudus.

Desy mengajukan diri tahun kelahiran 1996 sedangkan data base yang berdasarkan akte kelahiran tercatat 2 tahun kelahiran berbeda yaitu tahun 1995 dan 1996. Begitu juga Dwi Arif Alfianto mengajukan tahun 1998 sedangkan dalam data base tercatat tahun 1996 dan 1998. Sedangkan Rudy Haryo Pamungkas tercatat dengan bulan berbeda. Yaitu Juni dan Juli 1997.

Adanya KTA mau dimanfaatkan untuk menghindar dari kasus catut umur, tetapi kejelian dengan data yang sudah pernah masuk sehingga tidak bisa menghindar. Sangat disayangkan sekali kasus curi umur yang mencuat ditahun 2007 oleh PB Pelti saat itu terungkap setelah diwajibkan setiap ikuti Turnamen nasional diwajibkan membawa coyp Akte Kelahiran sehingga terbongkarlah kasus kasus ini. Saat itu inisiatip August Ferry Raturandang ditenatng banyak pelaku pelaku tenis dengan dalih merepotkan petenis jika setiap pendaftaran turnamen diwajibkan kirimkan copy akte kelahiran. Ini hanya dalih dalih untuk menutupi kasus kasus tersebut. Justru keluhan yang datang bertubu tubi ini ternyata atletnya memalsukan umurnya.
Menurut August ferry Raturandang, mulai tahun 2008, setiap TDP Kelompok yunior akan dievaluasi oleh PP Pelti.jika terbukti ada pemberian uang kepada pemenang maka TDP tersebut akan dicoret dari TDP dan tidak akan mendapatkan PNP bagi pesertanya. Penertiban bukan hanya kepada petenis dalam kasus curi umur tetapi juga kepada pelaksana TDP yunior.

Sabtu, 24 Mei 2008

Kualifikasi PON XVII Perlu dibantu PP Pelti

24 Mei 2008. Ada keragu raguan atas kepemimpinan Referee untuk Kualifikasi PON XVII 2008 di Samarinda. Hal ini disampaikan oleh Hudani Fajri maupun Slamet Widodo tenaga Referee PON XVII 2008. Karena permintaan Panpel Kualifikasi PON XVII 2008 dari Pengprov Pelti Kaltim, sehingga ditunjuklah Referee Rohadi yang berasal dari Samarinda yang seorang wasit nasional tetapi tidak pernah menjadi Referee TDP Nasional. Alasannya cukup masuk akal karena peserta Kualifikasi PON lebih banyak dibandingkan peserta babak utama PON XVII 2008. Peserta PON XVII yang dilangsungkan di Balikpapan terdiri dari 12 tim putra dan 12 tim putri.

Permintaan agar menggunakan wasit lokal diajukan oleh utusan Pengprov Pelti Kaltim sewaktu berkunjung ke Ketua Umum PP Pelti. August Ferry Raturandang sendiri sewaktu rapat di Samarinda sudah menyampaikan kalau perwasitan selama kualifikasi dibantu juga oleh wasit wasit nasional yang berada diluar altim. Tetapi oleh Rudy Nurhadi yang mantan wasit nasional tetap ngotot agar tetap gunakan wasit local sehingga oleh Ketua Umum PP Pelti mengambulkan mengingat pembiayaan dan memberi pengalaman kepada wasit local. Sedangkan Referee Rohadi sewaktu di Samarinda didepan rekan2nya sudah menyanggupinya .
Setelah pertemuan dengan Ketua Umum PP Pelti, August Ferry Raturandang menelpon Rohadi menyampaikan penugasan ini. Kelihatannya yang bersangkutan kewalahan juga.
Hari ini sempat muncul pembicaraan antara Hudani Fajri, Zulkarnaen dan August Ferry Raturandang disekretariat PP Pelti. Karena Kualifikasi PON 2008 juga merupakan gawean PP Pelti sedangkan pelaksanaannya dihibahkan ke PengProv Pelti Kaltim, maka PP Pelti juga sudah harus membantu dan tidak lepas tangan. Harus diakui banyak trik trik bisa dilakukan oleh petenis Indonesia yang sudah berpengalaman disetiap TDP. Jika Referee tidak bisa mengantisipasi maka akan jadi bulan bulanan oleh pelatihnya.

Menjelang PON XVII masih Ada Atlet Bermasalah

24 Mei 2008. Menjelang Pekan Olahraga Nasional XVII 2008 Kaltim permasalahan atlet tenis masih tetap belum selesai. Mulai dari perpindahan atlet dari satu daerah kedaerah lainnya masih belum tuntas. Tapi ada beberapa atlet yang sudah tuntas. Saat ini yang masih belum tuntas adalah Bella Destriana didaftarkan oleh Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat. Masing masing pihak merasa benar, begitu juga opini pelatihnya maupun orangtua. Karena masalah ini didalam event PON yang dimiliki oleh KONI maka aturan yang diapakai adalah aturan yang dikeluarkan oleh KONI Pusat. Dalam hal ini olhe PP Pelti sudah dilemparkan ke Badan Arbitrase Olahraga ( KONI Pusat) untuk memutuskan. Begitu juga Dina Azwar didaftarkan oleh Sumatra Barat dan Kepri.

Technical meeting ajang pertemuan sebelum pelaksanaan pertandingan, sering digunakan oleh wakil wakil daerah untuk beradu argumentasi.Technical Meeting tenis di Pekan Olahraga Nasional XVI yang berlangsung di Pusdiklat PUSRI tanggal 30 Agustus 2004 sempat tersendat gara gara protes tim Jawa Barat. Persoalan ini muncul dalam technical meeting yang dipimpin oleh Technical Delegate August Ferry Raturandang didampingi Ketua Panpel tenis Z Fanani dan Referee Akhyar Matra ketika persoalan keabsahan atlit peserta putri khususnya Angelique Widjaja yang didaftarkan oleh Jawa Barat. Awalnya oleh Bunge Nahor wakil dari Kalimantan Barat diikuti oleh Wiyono Adi dari Kalimantan Timur meragukan kehadiran Angie di PON karena masih bertanding di turnamen Grandslam US Open. Kemudian peserta lainnya mengingatkan pula kejadian yang terjadi di PON yang lalu di Surabaya, Wynne Prakusya tidak bisa hadir karena ikut turnamen Grand slam diluar negeri. Ada yang mempertanyakan soal sign-in tetapi oleh peserta lainnya mengatakan tidak ada aturannya, dan hal ini diiyakan juga oleh Referee Akhyar Matra selaku penaggung jawab peraturan pertandingan. "Kami menjamin Angie akan hadir di Palembang dalam 3 hari lagi, " ujar Atet Wijono mengungkapkan komitmen Angie terhadap daerahnya Jawa Barat. Angie begitu kalah akan langsung pulang dan ke Palembang. Jaminan Atet sangat diragukan sekali oleh peserta karena saat ini Angie masih bertanding tunggal , demikian pula diperkirakan akan bermain ganda maupun ganda campuran. Angie akan bermain ganda di US Open yang dijadwalkan Kamis 2 September 2004. Jika kalah baru Jumat 3 September kembali dan akan memakan waktu 2 hari lagi baru sampai ke Jakarta yaitu Minggu 5 September 2004. Belum lagi adaptasi karena jetleg dalam perjalanan jauh Sedangkan jadwal pertandingan tanggal 5 September adalah semifinal beregu dan 6 September adalah final beregu baik putra dan putri dan juga mulai dari pertandingan perorangan. Sehingga dianjurkan saja Angie ikut perorangan saja. Tapi hal ini belum bisa diterima oleh Atet Wijono wakil dari Jawa Barat, tetap ngotot nama Angie diikutsertakan. Hal ini akan membuat persoalan dalam penyusunan seeding beregu. Nama Angie akan membuat tim Jawa Barat menjadi unggulan pertama. Jika tidak dimasukkan namanya maka Jawa Barat akan menjadi unggulan keempat. Melihat situasi pro dan kontra ini , akhirnya oleh Technical Delegate disampaikan kepada peserta apakah hal ini diserahkan sepenuhnya kepada PB Pelti saja yang memutuskan, dan kelihatannya peserta setuju saja. Setelah itu oleh August Ferry Raturandang sebelumnya mengatakan hasil pengumuman ini agar bisa diterima walaupun dianggap salah ataupun benar pesan dari PB Pelti. Saat itu suasana agak tegang dan semua diam ingin mendengar putusan apa yang akan dilakukan oleh PB Pelti. "Keputusan yang diambil adalah Angie tidak bisa ikut beregu tetapi masih mungkin ikut perorangan jika sudah hadir di Palembang." uajr August Ferry Raturandang. Saat itu juga Atet Wijono wakil dari Jawa Barat didampingi oleh kapten regu putri Meiske Wiguna dan kapten regu putra Alfred Raturandang mengajukan protes keras karena dianggap putusan sepihak. "Kami punya hak untuk banding," ujar Atet dan langsung oleh AF Raturandang disampaikan maksud dari putusan ini adalah untuk menjaga citra dari Pekan Olahraga Nasional dan tidak mau terulang kembali kejadian kejadian seperti PON yang lalu. Bukannya untuk mematikan atlitnya. Protes Jawa Barat diikuti pula bagi peserta lainnya yang ikut mendukung protes Jawa Barat. Bahkan menawarkan agar boleh ikut tetapi dalam penentuan seeding tidak diperhitungkan peringkatnya cukup pemain lainnya saja. Dan usulan ini banyak mendapat dukungan juga dari peserta. Akhirnya oleh AF Raturandang disampaikan kalau akan berkonsultasi ke PB Pelti dan menskor rapat selama 15 menit, ternyata sampai dengan 2 jam karena August Ferry Raturandang sibuk dengan telponnya ke Jakarta untuk menyampaikan protes dari Jawa Barat. "Saya hadir disini berdasarkan SK PB PON dan SK KU PB Pelti. Sehingga putusan PB Pelti harus saya sampaikan kepada peserta. Jika ada protes dan permintaan agar bisa diubah putusan itu maka saya harus sampaikan kembali kepada PB Pelti. Tidak bisa saya putuskan sendiri," ujar AF Raturandang yang kelihatan sibuk diluar gedung.
Setelah mendapatkan hasil konsultasi dengan PB Pelti, August Ferry Raturandang masuk kedalam ruang sidang untuk menyampaikan putusan tersebut. "Ternyata PB Pelti tetap dengan putusan semula yaitu tidak bisa ikut beregu dan masih ada kemungkinan main diperorangan asalkan bisa hadir di Palembang," kata Ferry dengan hati hati. Tapi saat itu juga wakil Jawa Barat Atet Wijono mengajukan kembali protesnya tidak menerima putusan yang dianggap sepihak. Kemungkinan Jawa Barat akan mogok mulai kelihatan sehingga saat itu Ketua Panpel Z Fanani mengajukan 3 opsi kepada peserta sidang dan ternyata menjadi 2 opsi saja yaitu Angi tidak bisa ikut beregu tetapi boleh ikut perorangan atau nama Angie tetap ada diberegu tetapi peringkatnya tidak diperhitungkan untuk penentuan seeding beregu. Saat itu juga August Ferry Raturandang keluar ruangan untuk berkonsultasi kembali dengan PB Pelti dan tidak mengikuti voting yang dilakukan oleh Ketua Panpel Z Fanani didampingi Referee Akhyar Matra. " Ini ada permintaan dari peserta sidang agar ada musyawarah dan mufakat saja dan PB Pelti menghendaki citra PON itu tidak dicoreng dengan kasus kasus seperti PON yang lalu. Kapan lagi kita menertibkan kalau tidak sekarang dan jangan sampai hal hal ini terulang kembali. Angie hanya tidak diperkenankan ikut beregu dalam PON karena belum berada di Palembang dan bisa mengacaukan seeding, bukannya melarang Angie ikut PON XVI," kata August Ferry Raturandang.

Tenaga Medis Amat Dibutuhkan

24 Mei 2008. Disuatu turnamen resmi baik itu skala nasional maupun internasional, sering diabaikan kebutuhan seorang tenaga medis. Pengertian sangat keliru jika hal ini sangat diabaikan. Banyak kejadian kejadian yang tidak pernah dilaporkan khsusunya di turnamen nasional ketiadaan tenaga medis ini. Turnamen tenis merupakan suatu turnamen yang cukup keras walaupun diketahui tidak seperti didunia tinju atau bela diri ada kontak langsung. Tenis sering terjadi petenis cidera didalam lapangan. Bisa dalam bentuk kram atau ototnya ketarik istilah awamnya, bisa juga kepanasan (overheated).
Kejadian lucu pernah terjadi di Tarakan. Diawal pelaksanaan turnamen internasional tenaga dokter didatangkan dari Jakarta, yaitu dokter olahraga. Masuk dalam lapangan dibantu tenaga paramedis. Dokter Dangsina Moeloek minta spray (maksudnya alat semprot) ternyata tenaga paramedis justru mengambil sprei (sarung kasur).

Oleh International Tennis Federation (ITF) maupun ATP-Tour dan WTA-Tour sudah dicantumkan dalam aturannya setiap pelaksana turnamen sudah ada tenaga medisnya. Begitu juga di turnamen nasional. Baru baru ini di Piala semen Padang, karena pertandingan tidak dalam satu kompleks sedangkan tenaga medis ditempatkan ditempat lain maka butuh waktu saat tenaga medis dibutuhkan. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh petenis untuk mencari nafas atau istrahat. Karena aturan yang ada waktu penanganan tenaga medis baru dihitung setelah tiba dilapangan setekah melihat kondisi petenisnya.

Pernah suatu turnamen Salonpas International di Manado, Referee memanggil dokter masuk lapangan, ternyata dokter masuk tanpa membawa peralatannya, dan harus kembali kekantor pertandingan untuk mengambil peralatannya.

Begitu juga sekarang di Surabaya, dibabak semifinal antara Nesa Artha dan Prima Simpatiaji berlangsung. Prima minta bantuan dokter, ternyata dokternya sedang mengantar salah satu petenis Sunu Wahyu ke Rumah sakit.
Seharusnya dokter tersebut tetap stand by dilapangan, dan petenis yang harus ke rumah sakit bisa diantar panitia pelaksana.
Belum mengertinya penyelenggara turnamen akan kebutuhan tenaga medis sudah harus mendapatkan perhatian. Tenaga medis dibutuhkan sepanjang pertandingan. Begitu turnamen dimulai maka sudah harus siap dilapangan. Lengkap dengan peralatannya.

Kamis, 22 Mei 2008

Macam Macam Gaya Melatih

22 Mei 2008. Sebagai pelatih juga harus mengenal masalah Gaya Melatih. Ada 3 gaya melatih yaitu gaya komando ( command style), gaya terserah ( submissive style), dan gaya kooperatif ( cooperative style ). Tetapi banyak pelatih yang memiliki kecendrungan untuk mengarah kepada salah satu dari ketiga gaya melatih tersebut.

Bagaimana Gaya Komando ( Command style) ?
Disini komunikasi antara pelatih dan atlet hanya satu arah. Gaya memerintah dimana pelatih sendiri yang membuat keputusan. Peran atlet hanya merespon perintah perintah pelatih. Asusmi dibalik peran ini adalah karena pelatih lebih tahu dan lebih berpengalaman sehingga peran pelatih adalah memerintah apa yang harus dilakukan atlet. Pemain disini berperan sebagai pendengar dan pengingat dan penurut.

Bagaimana dengan Gaya Terserah ( Submissive style) ?
Peran pelatih disini tidak banyak membuat keputusan atau sedikit mungkin. Mulai dari cara memberikan bola dan instruksi pelatih sangat sedikit, pengarahan sangat minim untuk beraktivitas da membatasi permasalahan hanya bilamana benar benar dibutuhkan. Ini bisa disebabkan pelatih dengan gaya ini kemungkinan kurang memiliki kemampuan untuk memberikan instruksi atau penjelasan dan pengarahan. Bisa juga karena malas untuk memenuhi tantangan dari tanggung jawabnya sebagai pelatih atau sangat tidak mengerti arti dari pelatih. Pelatih dengan gaya ini tidak lain hanya sekedar pengasuh dan biasanya bukan pengasuh yang baik.

Bagaimana dengan Gaya Kooperatip ?
Pelatih dengan gaya ini memberikan kesempatan kepada atlet untuk meberikan keputusan bersama. Komunikasi disini terjadi dua arah. Walaupun mengetahui tanggung jawabnya untuk memberikan pengarahan dan memimpin untuk mencapai tujuannya, pelatih dengan gaya ini mengerti bahwa atlet tidak akan menjadi dewasa yang bertanggung jawab tanpa belajar membuat keputusan.

Gaya mana yang paling baik ?
Nah tinggal pilih, gaya mana yang paling baik. Apakah gaya memerintah atau gaya terserah atau gaya kooperatip ? Sebaiknya tidak memilih gaya terserah. Sedangkan gaya memerintah sudah lama dikenal dan paling sering digunakan oleh pelatih professional. Banyak pelati pemula yang meniru gaya ini karena hanya melihat gaya pelatih professional yang menrapkanya. Atau juga sebagai mantan petenis melihat contoh gaya pelathnya dulu melatihnya. Tetapi sebagian pelatih mengadopsi gaya ini karena dapat menyembunyikan keraguan mereka terhadap kemampuan mereka sendiri. Bilaman atlet tidak diijinkan bertanya, bilamana mereka dapat menghindar dari harus menjelaskan mengapa mereka melatih dengan cara mereka sendiri, maka kelemahan mereka tidak akan terungkap atau itulan yang mereka kira !

Sepintas gaya komando terlihat efektif. Karena atlet harus terorganisasi. Tidak dapat diatur secara efektif sebagai peserta demokrasi. Gaya komando dapat menjadi efektif bilaana pelatih menjadikan kemenangan sebagai tujuan utama dan bilamana gaya otoriternya tidak mematahkan semangat/motivasi para atletnya. Atlet bermain bukan karena secara naluri termotivasi, tetapi atletbermain untuk pujian pelatihnya atau menghindar dari marahnya pelatih sehingga tidak kena hukuman. Gaya komando menghalangi atlet menikmati olahraganya sendiri. Sedangka Keberhasilan adalah milik Pelatih bukan milik Atlet.

Gaya komando tidak sejalan dengan tujuan atlet terlebih dahulu dan kemenangan tujuan kedua. Bila tujuannya untuk membantu pertumbuhan anak anak muda secara fisik, phisiologi dan social memalui olahraga, bilamana tujuannya adalah membantu anak anak muda menjadi mandiri maka gaya komando bukanlah gaya seharusnya digunakan

Kelebihan gaya kooperatif memberikan kesempatan atlet membuat keputusan bersama dan mendahulukan kepentingan atlet, dimana kemenangan sebagai tujuan kedua. Bukan berarti jika mengadospi gaya kooperatif akan meninggalkan tanggung jawab sebagai pelatih atau mengijinkan atlet melaklukan semaunya.

Harus disadari menjadi atlet yang baik bukan sekedar memiliki keahlian mempelajari gerakan/ketrampilan baru. Atlet harus dapat menghadapi tekana, bisa beradaptasi dengan perubahan situasi dan mengahadapi perbedaan pendapat secara rasional sesuai kondisi saat itu, disiplin dan menjaga konsentrasi agar dapat melakukan yang terbaik,
Perilaku ini harus dipelihara terus menerus melalui pelath gaya kooperatif. Pendekatan cara kooperatif dapat memberikan kepercayaan lebih kepada atlet.
Atlet termotivasi bukan karena takut ke pelatih tetapi atas kemauan untuk kepuasan diri. Oleh karena itu gaya kooperatif hampir selalu lebih menyenangkan atlet.
Gaya kooperatif ini harus ada konsukuensinya bagi pelatih. Harus memiliki keahlian lebih. Pelatih dengan gaya kooperatif lebih melatuih secara individu dari pada dengan gaya memerintah. Ada kemungkinan saat saat tertentu harus mengorbankan kemenangan demi kebaikan atlet.Makin banyak pengalaman pelatih pelatih, makin mudah membuat keputusan kapan harus menggunakan gaya melatih yang tepat.

Peran Sorang Pelatih

22 Mei 2008 Sangat dibutuhkan sekali mengetahui bagaimana peran seorang pelatih sebelum terjun menjadi pelatih tenis. Banyak petenis yang prestasinya sudah tidak bisa berkembang sebaiknya mulai memikirkan karir tenisnya menjadi pelatih atau wasit tenis yang juga suatu profesi yang mempunyai masa depan cerah.

Bagaimana Tanggung Jawab seorang Pelatih ?
Sebagai pelatih bisa memberikan lingkungan yang aman dan bisa mengajarkan ilmu bermain tenis kepada murid muridnya. Disamping itu pula harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan kepada murid muridnya. Pelatih yang baik akan memberikan pejaran yang menarik dan mempunyai tujuan.

Apa yang membuat seorang Pelatih Teladan ?
Tentunya untuk mewujudkan ini pelatih harus bisa bermain dengan baik. Mempunyai kemampuan bermain dan memukul bola kepada murid muridnya. Ada kemampuan memperagakan dan menunjukkan cara memukul dengan ayunan yang benar. Ada kemampuan memberikan bola dengan benar sehingga muridnya bisa berlatih dengan baik. Sebagai pelatih harus memahami permainan tenis, mulai dari Rules of Tennis, ukuran lapangan dll. Bisa memahami tehnik tenis seperti cara memegang raket, pukulan dll dan juga harus tahu masalah sejarah tenis.

Tidak kalah penting pelatih harus memahami metode dasar melatih, memiliki reputasi atau penampilan yang baik. Misalnya datang tepat waktu, penampilan baik, bisa dilihat dengan jelas dan mempunyau ekpresei wajah dan bahasa tubuh yang positip.
Pengetahuan dasar mengenai olahraga seperti physiology, biomecahniss, psychology, motor learning, sports medicine, diet, nutrition. Sebagai pelatih tentunya harus mempunyai suara yang baik, sehingga bisa berkomunikasi. Memiliki kemampuan berorganisasi dan menjaga kedisplinan, dan mempunyai empati terhadap murid muridnya Dan tidak kalah penting sorang pelatih harus memiliki filsafat yang mementingkan atlet terlebih dahulu daripada kemenangan , pembentukan jangka panjang lebih penting dari sukses untuk jangka pendek dan tidak berpikir kemenangan adalah segalanya, mengajarkan SPORTIVITAS.

Surat Kaleng soal Suap Wasit

21 Mei 2008. Desas desus adanya suap kepada wasit di dunia olahraga sudah bukan asing lagi, tetapi soal suap dikalangan wasit tenis baru merupakan berita baru. Hal in terungkap waktu terima surat kaleng karena tidak ada alamat surat maupun alamat sipengirim. Surat ini mengatas namakan orangtua pemain yunior yang namanya di expose PB Pelti karena pencatuta umur petenis yunior dengan surat No. 404/K.Pert/VII/2007 tertanggal 27 Juli 2007. Surat ini ditujuka ke Pengda Pelti seluruh Indonesia yang mengumumkan14 petenis yunior yang terlibat masalah catut umur.

Dalam surat kaleng tersebut minta perhatian dan peninjauan kembali PB PON XVII karena 10 nama wasit disebutkan sering menerima suap dari orangtua karena sering bertugas dari satu turnamen ke turnamen lainnya khsususnya turnamen yunior. Kesepuluh nama wasit tersebut termasuk dalam daftar nama wasit2 yang ditugaskan ke PON XVII 2008 di alikpapan 6-15 Juli 2008.

Namanya surat kaleng, tentunya tidak perlu ditanggapi karena belum bisa dipercaya kebenarannya.
Masalah wasit sudah harus dibenahi karena kegiatan turnamen tenis di ndonesia meningkat pesat. Profesi wasit di Indonesia cukupberkembang sesuai dengan berkembangnya pertenisan nasional.
Dalam pertemuan hari ini di restoran Tiga Nyonya hadir Johannes Susanto, Enggal Karjono, Diko Moerdono, Christian Budiman, Danny Walla dan August Ferry Raturandang. Pertemuan rutin dari rekan2 anggota PP Pelti secara informal banyak menceritakan kejadian kejadian sekitar pertenisan Indonesia. Seperti masalah pemberian wild card, perwasitan, keluhan2 dari masyarakat tenis melalui forum komentar di website Pelti.
Diko Moerdono menceritakan masalah pelatih asing yang datang melatih di Ragunan Tarik Benhabells ternyata mempunyai dampak positip. Banyak perubahan dilakukannya terhadap petenis yang dilatih. Selama ini jarang dilihat dari pelatih Indonesia berani merubah cara memukul atlit tenis. Sebagai contoh ada petenis nasional yang mempunyai kelemahan terhadap servisnya . Tetapi dari tahun ketahun tidak berubah.
Acara coaching clinic tanggal 19-20 Mei 2008 di Ragunan dilakukan untuk pelatih2 yang dipersiapkan ikuti program sentra pelatihan didaerah tampak hadir Tintus Arianto Wibowo, Hudani Fajri, Alfred Raturandang, Ngatman, Roniansyah, Bunge Nahor. Disamping itu pula hadir pelatih lainnya Satria TN, Wawan S dari Gresik

Rabu, 21 Mei 2008

Petenis Kram karena Dehydrasi

21 Mei 2008. Istilah “ kram “ sudah diketahui bahkan juga dialami oleh petenis maupun pelatih. Seringkali melihat pertandingan tenis ada saja yang gagal melanjutkan pertandingan atau kalah karena akibat kram atau kejang kejang otot. Bisa terjadi di perut bahkan dilengan maupun kaki. Tetapi banyak juga yang kurang paham sehingga seringkali dialami oleh petenis bahkan petenis nasional. Terakhir kali melihat petenis nasional kram sewaktu pertandingan Davis Cup 2008 di Senayan. Yang sebenarnya kram itu bisa dicegah bagi petenis.

Nah dimana permasalahannya. Biasanya dikatakan karena kurang latihan atau kurang pemanasan sehingga terjadi kram tersebut. Tapi lupa kalau salah satu penyebab kram adalah "dehydrasi".
Secara definisi dikatakan dehydrasi itu adalah gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh atau juga disebutkan kekurangan cairan tubuh. Harus disadari kalau 60-70 % tubuh manusia itu terdiri dari air. Yang fungsi utama adalah mengangkut oksigen, elektrolit dan zat zat lainnya ke seluruh tubuh sehingga organ organ tubuh bisa berfungsi dan pergerakan badan dapat terjadi. Dengan kata lain kebutuhan organ organ tubuh dipenuhi oleh adanya air tersebut. Tubuh membutuhkan air untuk mengekalkan darah. Tubuh membutuhkan elektrolit yang terdiri dari garam yang lazim didalam darah . Jika kekuranga elektrolit maka kebutuhan tubuh akan berkurang. Bagaimana nasibya kalau tubuh kekurangan cairan. Maka kebutuhan makanan bagi otot akan berkurang.

Petenis dikenal sekali mempunyai pergerakan badan yang cukup tinggi sehingga menyebabkan peningkatan panas tubuh, sedangkan upaya tubuh menurunkan suhu tubuh adalah dengan keluarnya keringat. Sedangkan pengeluaran keringat yang banyak berakibat pengeluaran elektrolit bersama keringat seperti Natrium, Kalium maupun Chlorida.
Pengeluaran keringat menyebabkan penurunan berat badan 1 % menyebabkan peredaran darah ke jantung meningkat sehingga dapat menyebabkan gangguan secara psikologis.

Bagaimana gejala dehydrasi ?
Jika dehydrasi ringan, maka muka menjadi merah, kulit jadi panas dan kering, kurang buang air kecil, pening, lemah, sakit kepala, kekejangan di kaki maupun lengan bisa terjadi. Jika sudah lebih berat maka tekanan darah rendah, bisa pingsan, pernafasan menjadi cepat, kejang kejang otot di kaki, lengan terus ke perut dan belakang badan.

Petenis harus memperhatikan sekali pola makan dan minum baik sebelum pertandingan, selama pertandingan dan setelah pertandingan. Tidak sembarangan minuman bisa dilakukan karena beberapa minuman yang pantang diminum petenis. Seperti minuman yang mengandung caffeine( kopi, coca cola) tidak diperkenankan minum sebelum maupun setelah bertanding, karena minuman minuman ini bersifat deuresis atau penambah frekuensi kencing, yang terus menerus akan berakibat cairan tubuh makin banyak hilang. Dianjurkan juga gunakan pakaian yang menyerap keringat seperti pakaian dari katun. Dengan pakaian yang banyak menyerap keringat akan mencegah penguapan cairan tubuh.
Karena pengeluaran cairan tubuh meningkat maka dianjurkan selain minum air yang mengandung elektrolit yang dibutuhkan tubuh. Agar ada keseimbangan pengeluaran dan pemasukan harus sama.

Cinta Itu Meningkatkan Kekebalan

21 Mei 2008 Untuk tetap sehat dan panjang umur kita selalu dianjurkan untuk menjalani pola hidup yang sehat, tetapi kita sering melupakan faktor lain yang juga penting untuk membuat kita selalu sehat yaitu cinta.
Meskipun tidak bisa dilihat bukan berarti cinta tidak berpengaruh pada kesehatan kita. Kalau tidak percaya, lihatlah orang yang sedang jatuh cinta. Meski pola hidup dan pola makannya belum tentu sehat, tapi mereka nampak segar dan penuh energi. Tiba-tiba saja menjadi kuat bekerja siang dan malam seolah mendapatkan energi ekstra.
Kenyataannya, sejumlah penelitian memang menunjukkan bahwa cinta mambuat kita lebih sehat. Namun tidak semua cinta memiliki efek menyembuhkan. Misalnya cinta romantis. Meski bisa membantu penyembuhan; namun cinta jenis ini cepat sekali berlalu. Dan seringkali malah menimbulkan depresi ketika patah hati atau saat bertepuk sebelah tangan. Cinta yang paling baik dalam penyembuhan adalah cinta yang mengandung kasih, penerimaan dan pengertian. Jadi mengandung unsur spiritual dan emosional, walau bisa juga menjadi romantis.
Dr. Bernie Siegel, penutis buku Love, Medicine and Miracle menyebutnya cinta tanpa pamrih (unconditional Iove). Cinta jenis ini menurutnya mengandung energi penyembuhan yang kuat. Bagaimana bisa demikian? Orang Yang Dicintai Dan Mencintai Sama-sama Sehat
Penelitian di Yale University terhadap 119 pria dan 40 wanita yang menjalani pemeriksaan pembuluh darah koroner, hasilnya mereka yang merasa paling dicintai dan didukung oleh pasangannya memiliki lebih sedikit penyumbatan di arteri jantungnya dibandingkan kelompok lainnya.
Jika merasa dicintai baik pengaruhnya bagi kesehatan jantung, memberikan cinta juga bisa membuat orang awet muda. Dengan kata lain, semakin banyak mereka memberikan cinta dan dukungan kepada sesamanya, semakin lambat proses penuaan yang terjadi pada mereka.
Orang yang merasa dicintai, dipedulikan, menikmati dukungan serta kedekatan, akan menjadi lebih berbahagia dan lebih sehat. Risiko menderita penyakit menjadi lebih kecil, dengan begitu kesempatannya menjadi lebih besar untuk bertahan hidup. Mengapa pengaruh cinta bisa sedemikian kuatnya?

Cinta Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Meskipun dalam praktiknya selama ini lebih banyak membantu penderita kanker, Dr. Bemie Siegel begitu yakin bahwa kekuatan cinta bisa mengatasi berbagai penyakit. Menurutnya, cinta tanpa syarat (unconditional love) merupakan perangsang sistem kekebalan yang paling hebat. Dengan sepenuhnya menyayangi diri sendiri dan orang lain, secara otomatis kadar immunoglobulin dalam darah kita akan meningkat.
Jadi tak peduli bagaimana pun kondisi kita, tak ada salahnya untuk mulai mencintai dan mempersiapkan diri untuk dicintai sesama manusia dengan cinta tanpa pamrih seperti yang diteladankan Yesus semasa hidupnya di dunia.

Dalam kehidupan dunia olahraga, prestasi bisa dicapai kalau insan olahraga sendiri mencintai olahraganya . Begitu pula pelaku pelaku olahraga termasuk tenis. Karena saking cintanya terhadap olahraga maka banyak kemungkinan yang bisa dihadapi maupun kekebalan yang didapat dari segala macam problema dan tantangannya. Dan tak luput pula dari serangan serangan yang akan dihadapi. Tetapi cinta itu menyebabkan diri kita kebal terhadap serangan serangan tersebut.
Inilah salah satu resep agar tetap awet dan tetap mencintai olahraga termasuk dunia tenis Indonesia yang penuh dengan intrik intriknya

Persiapan Turnamen internasional Oneject Indonesia

20 Mei 2008. Malam ini dirumah Jahja T Tjahjana di Bandung ada pertemuan persiapan pelaksanaan turnamen internasional yunior Oneject Indonesia. Hadir dari PengProv Pelti , wakil sekretaris A.Rivai, didampingi oleh Hermawan Saedi dan August Ferry Raturandang disamping Jahja beserta istri Lili yang juga aktip dalam pelaksanaan Oneject Indonesia 2007.
Keberadaan Oneject Indonesia selaku pengambil alih sponsor turnamen Panglima Siliwangi Cup yang sudah berlangsung beberapa kali, sangat menolong pertenisan Indonesia. Karena jika Oneject Indonesia tidak bersedia menjadi sponsor dan sekali gus pelaksana maka turnamen internasional yunior dengan kategori ITF grade 4 akan hilang dari peredaran dan sangat sulit lagi unutk kembali ke kalender ITF. Pengda Pelti Jabar tahun 2007, hanya 2 bulan sebelum pelaksanaan memberitahukan PB Pelti tentang mundurnya Panglima Siliwangi Cup ditahun 2007 . Untungnya hasil lobi yang dilakukan August Ferry Raturandang kepada orangtua petenis Bandung yang sedang ikuti Piala Ferry Raturandang di Bandung, muncullah Jahja Tjahjana sebagai penolongnya. Dengan keterbatasan yang dimiliki maka turnamen tersebut bisa berjalan di tahun 2007.
Oleh August Ferry Raturandang dilaporkan segala persiapan keluar negeri sudah dijalankan termasuk negosiasi dengan official hotel yang akan ditunjuk. Pendaftaran peserta sudah masuk dari luar negeri seperti Australia, Malaysia, Filipina, China, Denmark, Jepang, New Zealand, Singapore, USA, Uzbekistan, Korea,India, Perancis dan Indonesia. Saat ini sudah tercatat 117 peserta putra dan putri.
Oleh Jahja Tjahjana dilaporkan rencana penggunaan lapangan di lapangan Taman Maluku, Siliwangi (indoor dan outdoor) dan sebagai cadangan akan digunakan lapangan tenis Kodiklat AD. PengProv Pelti Jawa Barat sangat mendukung keinginan Jahja Tjahjana akan menyelenggarakan turnamen tersebut dengan dukungan dari Pengprov Pelti Jawa Barat selaku pengawasnya.
Dalam rapat tersebut direncanakan mempertandingkan kelompok 18 tahun ( internasional), kelompok 16 tahun, 14 tahun dan 12 tahun baik putra dan putri.
Begitu juga diminta peranan PengProv Pelti Jawa Barat menyemarakkan penonton dengan mengundang sekolah sekolah dikota Bandung agar bisa menonton sehingga tenis di Bandung makin semarak.
Permintaan Jahja Tjahjana agar August Ferry Raturandang bisa membantu dengan menjadi Direktur Turnamen belum bisa dipenuhi karena jadwal pertandingan Oneject Indonesia tanggal 22-29 Juni 2008 bertepatan dengan keberadaan AF Raturandang di Samarinda dalam persiapan dan pelaksanaan Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional XVII Kaltim. Tetapi agar promosi keluar negeri tidajk terhenti August Ferry Raturandang memberanikan diri memasukkan namanya dalam fact sheet yang sudah harus dikirim jauh jauh hari. Sebagai penggantinya nanti diusulkan oleh August Ferry Raturandang adalah Hermawan Saedi yang juga seorang pelatih yang tidak asing lagi bagi pertenisan Indoensia maupun Jawa Barat. Persiapan turnamen tetap dibantu oleh August Ferry Raturandang dari Jakarta.
Masalah uang pendaftaran peserta turnamen adalah peserta WNA dikenakan sebesar US $ 40.00 sesuai ketentuan ITF, sedangkan peserta WNI dikenakan sebesar Rp. 250.00. Tapi bagi yang ikut kelompok umur 12 tahun, 14 tahun dan 16 tahun dikenakan Rp. 200.00 bagi WNI dan tetap US $ 40.00 bagi WNA.

Apa Yang Harus dilakukan Jika ingin selenggarakan Turnamen Tenis ?

20 Mei 2008. Apakah Anda selenggarakan pertandingan tenis untuk pertama kali ? Dan berkeinginan selenggarakan Turnamen Diakui Pelti ? Induk organisasi tenis PELTI membuka kesempatan bagi semua pihak agar bisa selenggarakan turnamen tenis baik nasional maupun internasional. Untuk menciptakan kesan kalau penyelenggaraan turnamen tenis bukan harus oleh induk organisasi tenis. Semua pihak bisa laksanakannya. Ini adalah petunjuk yang bisa digunakan .

Memang berbeda sekali jika selenggarakan turnamen tenis di klub, instansi instansi yang cukup semarak juga di Indonesia. Kalau di klub bisa membuat aturan sendiri sendiri, sedangkan turnamen tenis skala nasional ataupun internasional yang dikenal dengan Turnamen Diakui Pelti (TDP) harus menggunakan aturan yang dibuat PELTI ataupun ITF (International Tennis Federation). Pelti maupun ITF telah membuat Ketentuan ketentuan pelaksanaannya.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari venue yang memadai dengan jumlah lapangan yang digunakan dengan segala fasilitas yang dimilikinya. Pertandingannya yang mana mau diselenggarakan, apakah kelompok yunior atau senior atau dikenal kelompok umum. Begitu juga jenis pertandingannya seperti Tunggal atau ganda, putra ataukah putri. Begitu juga kalau kelompok yunior yang harus dipikirkan adalah kelompok umur 18 tahun, 16 tahun, 14 tahun , 12 tahun dan 10 tahun. Makin banyak kelompok umurnya maka kebutuhan lapangan sangat menentukan. Tetapi ini juga bisa diatasi dengan menggunakan banyak lapangan dengan banyak lokasi. Hanya tingkat kesulitan pelaksana lebih banyak dibandingkan satu lokasi.
Saat ini hanya di Jakarta bisa laksanakan TDP Yunior dis atu lokasi karena jumlah lapangan memadai seperti di Kemayoran dan Senayan.

Sistem pertandingannya juga harus diperhatikan. Beregu berbeda dengan perorangan. Untuk TDP digunakan system gugur ( knock out) dan juga bisa lakukan system consolation. Yang dimaksud dengan consolation adalah pemain yang kalah dibabak pertama (babak utama) masih bisa bertanding melawan yang kalah dan seterusnya sampai mendapatkan hanya juara consolation saja. Tujuannya agar pesertanya masih bisa lebih banyak bertanding. Untuk Turnamen internasional diharuskan selenggarakan tunggal dan ganda.
Kemudian langkah berikut adalah rekruitmen pelaksana turnamen seperti direktur turnamen ( sebagai penanggung jawab turnamen sehari hari), wasit, sekretaris panpel, bendahara, humas, petugas meja, tenaga perlengkapan , kesehatan , fundraising dll. Setelah itu buat anggarannya.
Tenaga Referee akan ditentukan oleh PP Pelti, pelaksana bisa mengusulkan.

Setelah yakin dengan persiapannya, maka langkah selanjutnya kirimkan formulir pendaftaran TDP yang dikeluarkan oleh PP Pelti. Kirimkan formulir TDP tersebut setelah mendapatkan tanda tangan dari PengProv Pelti diwilayahnya masing masing.
PP Pelti akan memberikan petunjuk pelaksanaannya kepada penyelenggara. Dan janga lupa membayar sanction fee ke PP Pelti.

Minggu, 18 Mei 2008

Lapangan Favorit Anda ?

18 Mei 2008. Pembangunan lapangan tenis di Indoneia mulai semarak seiring dengan kemajuan pengembangan tenis di Indonesia. Bisa dilihat saja di tahun 2007 sudah ada beberapa daerah membangun lapangan tenis dan bahkan ditahun 2008 sudah mulai digunakan untuk pertandingan pertandingan nasional maupun internasional. Seperti di Tanjung Selor Bulungan dengan nama lapangan indoor Anggun, kemudian Samarinda dengan nama lapangan Palaran dan Balikpapan (masih dalam pembangunan) yang akan digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional XVII 2008.

Banyak juga pertanyaan datang mengenai keinginan membangun lapangan dengan kurang tahuan akan jenis lapangan. Ada yang mengatakan ingin membangun lapangan plexipave, padahal mereka belum tahu kalau itu nama dagang. Seperti orang mengatakan ingin beli mesin Singer artinya so pasti mesin jahit. Padahal ada merek2 mesin jahit lainnya seperti Butterfly. Begitu juga lapangan tenis. Dikenal lapangan ada lapangan rumput, lapangan keras, dan lapangan clay ( red clay=gravel).
Lapangan keras ini paling banyak di Indonesia, bukan berarti tidak ada lapangan clay. Lapangan clay terbesar ada di 2 kota yaitu Medan ( 10 lapangan) dan Jakarta di Gelora Bung Karno ( 12 lapangan ). Bedanya di Medan dan Jakarta adalah di Jakarta adalah Red Clay sedangkan Medan warna hitam.
Lapangan keras yang ada di Indonesia dikenal seperti lapangan granit (paling banyak di Indonesia terutama diluar Jakarta), kemudian dengan merk Plexipave di Hotel2, Rebound Ace di Gelora Bung Karno, Kemico di Pusat tenis Kemayoran. Masih banyak lagi lapangan lainnya dengan menggunakan cat lapangan merk Propan. Bahkan banyak lapangan yang semula menggunakan Plexipave dilapisi lagi dengan merk Propan.

Jadi lapangan macam apa yang diinginkan !
Sebelum memutuskan jenis lapangan yang akan digunakan maka akan dibantu dengan pertanyaan2 yang diperlukan untuk menjawabnya:
1. Daerah Anda itu Daerah Panas atau Dingin.
2. Apakah lapangan yang akan dibangun itu digunakan untuk Klub saja atau tempat aktifitas
rekreasi sehingga bisa digunakan y\untuk kegiatan lainnya, seperti basketball atau
futsal/sepakbola maupun sepeda maupun skateboard
3. Bagaimana dengan pemeliharaannya
4. Apakah sudah melihat contoh2 lapangan yang sudah ada. Ini akan membantu mengevaluasi.

Mau tahu kesukaan petenis dunia atas jenis lepangan ?
Roger Federer, favoritnya lapangan rumput, keluar sebagai juara Wimbledon 2003,2004,2005,2006.
Rafael Nadal, favoritnya lapangan Clay, keluar sebagai juara French Open 2006,2007
Andy Roddick, favoritnya lapangan Keras (Hard court), keluar sebagai juara US Open 2003.
Novak Djokovic, favoritnya lapangan Keras (hard court), keluar sebagai juara Miami Masters 2007
Maria Sharapova, favoritnya lapangan Rumput, keluar sebagai juara Wimbledon 2004
Serena Williams , favoritnya lapangan Keras, keluar sebagai juara US Open 1999,2002, dan Australian Open 2003,2005,2007
Justine Henin, favoritnya lapangan Clay, juara French Open 2003,2005,2006,2007
Tetapi ada yang favoritnya lapangan clay tetapi juara dilapangan keras yaitu Marat Safin, keluar sebagai juara Australian Open dan US Open. Prestasinya dilapangan clay hanya mencapai semifinal French Open 2002.
Bagaimana dengan petenis Indonesia ? Karena di Indonesia hanya ada turnamen dilapangan keras maka sulit mengatakan mana yang suka gravel.

Lavinia Gagal Juara

18 Mei 2008. Berita dari Tanjung Selor, ambisi Lavinia Tananta asal Semarang gagal menjuarai turnamen internasional Bulungan Women’s Circuit 2008, setelah di final kalah dari petenisChina Chen Liang 76(5) 26 26. Untuk turnamen yang berlangsung di bumi Kaltim , Lavinia gagal keluar sebagai juara. Demikian pula rekan rekan lainnya seperti Sandy Gumulya, Ayu Fani Damayanti dll. Hanya Sandy yang tidak ikuti turnamen Women’s Circuit di Tarakan dan Bulungan.

Di set pertama Lavinia berhasil unggul dengan susah payah sehingga terjadi tie break. Set kedua dan ketiga milik petenis China. Dengan keluar sebagai juara Chen mendapatkan hadiah US$ 1,568 sedangkan Lavinia Tananta mendapatkan US$ 980.
Setelah gagal ditunggal, di final ganda berpasangan dengan Hao Jie, Lavinia gagal lagi setelah dikalahkan rekannya sendiri Beatrice Gumulya/Lutfiana Aris B. 57 64 (9-11).
Pemenang ganda mendapatkan hadiah sebesar US$ 637 sedangkan runner up mendapatkan US $ 343.

Sabtu, 17 Mei 2008

Mimpikan 450 TDP di Indonesia

18 Mei 2008. Keragu raguan terhadap komitmen AFR terhadap turnamen tenis tidak perlu terjadi sebenarnya. Hal ini dikemukakan oleh Harmony Ginting disela sela turnamen Bintang seri yang berlangsung di lapangan tenis Gelora Bung Karno kepada AFR masalah keinginannya menyemarakkan tenis di Indonesia. Jika tahun 2008 sudah direncanakan sejumlah 7 turnamen Bintang seri, maka tahun 2009 direncanakan 50 Bintang seri. Keinginan ini disambut baik oleh AFR karena sudah lama mempunyai keinginan sama di Indonesia bisa diselenggarakan dalam satu tahun 450 TDP.
AFR kemukakan mimpinya sewaktu duduk di PB Pelti dibawah kepemimpinan Moerdiono, AFR telah mencanangkan 450 TDP dalam satu tahun dan pelaksanaan meningkat setiap tahunnya, dimana diakhir 5 tahun bisa mencapai 450 TDP. Hal ini juga dikemukakan bahwa mimpi AFR walaupun hanya wakil sekjen PP Pelti bukannya di bidang pertandingan. Kok bisa. Coba dilihat saat ini ada 33 PengProv Pelti seluruh Indonesia, diambil 30 PengProv yang aktip dan punya sarana lapangan tenis memadai untuk turnamen tenis. Setiap PengProv mempunyai PengKot/Kab minimal 5 . Setiap PengKot/Kab menyelenggarakan 3 TDP ( 1 Yunior, 1 Kelompok Umum dan 1 Veteran), maka akan ada 15 TDP disetiap Provinsi. Dari seluruh Provinsi didapatkan 30 x 15 TDP = 450 TDP, belum lagi setiap PengProv diwajibkan mempunyai 3 TDP maka akan bertambah menjadi 450+ 90 TDP = 540 TDP.
Dalam pembicaraan dengan Harmony Ginting muka baru dipertenisan Indonesia cukup serius dan menarik. Hanya keterbatasan AFR saja sehingga timbul keragu raguan atas rencana tersebut. “Masalah ini tentunya akan saya bantu baik dalam teknisnya maupun non teknis. Karena tenis adalah suatu kebutuhan. Dan saya sudah berhasil di tingkat Persami.” Ujar AFR meyakinkannya. Disampaikan pula dibulan Juni 2008, AFR berkeinginan membuat Piala Ferry Raturandang di Samarinda dan Balikpapan distadion baru. Hanya menunggu kesiapan rekan rekan di Kaltim meminjamkan lapangan tenis tersebut. memang dari Samarinda awalnya rekan disana katakan kesibukannya mereka mempersiapkan Kualifikasi PON. Tetapi AFR katakan tidak butuh tenaga banyak, cukup satu orang saja (kalaupun tidak bisa, AFR bisa lakukan sendiri) dan ijin penggunaan lapangan Palarang. Keinginan tersebut sudah dikemukakan tetapi masih belum ada tanggapan. Semoga berhasil sehingga bumi Kalimantan bisa berkembang dengan petenis daerahnya sendiri.

Memang diakui oelh AFR kalau masalah saat ini masih belum banyak teman teman didaerah yang komit sepenuhnya. Hal ini bisa dimaklumi karena keterbatasan waktu mereka sendiri.
AFR ceritakan kalau pernah menyampaikan kepada rekan2 di Medan, bahkan sejak th 2000 dan kepengurusan Pelti Provinsi Sumut sekarang , AFR sampaikan kalau mau bawa sponsor ditangan ke Medan . Dan rekan2 diminta untuk buatkan proposal atau anggarannya. Bahkan sudah pernah berjabat tangan di Jakarta, toh belum juga terealiser. “ What can I do ? “

Lavinia Masuk Final

17Mei 2008. Selangkah lagi Lavinia Tananta petenis asal Semarang meraih prestasi juara Bulungan Women’s Circuit yang berlangsung dilapangan indoor Anggun Tanjung Selor Bulungan Kaltim. Disemifinal Lavinia berhasil mengalahkan petenis asal Jepang Maki Arai 61 . Besok difinal Lavinia ketemu petenis China Liang Chen yang hari ini mengalahkan petenis Jepang Tomoko Taira 61 62.

Keberhasilan ditunggal diikuti juga di ganda . Lavinia berpasangan dengan Hao Jie asal China masuk final ketemu rekannya sendiri Beatrice Gumulya/Lutfiana AB. Pasangan Lavinia/Hao mengalahkan Mitsuko Ise/Moe Kawatoko 64 62. Sedangkan Beatrice Gumulya/Lutfiana AB disemifinal mengalahkan Lu Xi/Shao Shi-Tong asal China.

Turnamen Bulungan Women’s Circuit yang berlangsung sejak12 – 18 Mei 2008 memperebutkan hadiah US $ 10,000. Seminggu sebelumnya turnamen yang sama berlangsung di Tarakan. Turnamen ini sebagai persiapan petenis putri menghadapi Pekan Olahraga Nasional XVII di Kaltim. Petenis tuan rumah lainnya yang ikuti turnamen ini adalah Ayu Fani Damayanti,Mia Sacca, Dian Anggraeni, Wukirasih Sawondari, Ajeng Aquinia, Dwi Ariyana, Dede Tari Kusrini.

Jumat, 16 Mei 2008

Nadya Syarifah Diundang ITF

17 Mei 2008. Nadya Syarifah petenis Cianjur telah diundang ITF untuk ikuti ITF 14 & Under Team Tour ke Eropa selama 5 minggu. Tahun 2008, selain Nadya Syarifah dan Jessy Rompies ( KU 18 th), Grace Sari Ysidora diundang ITF ikuti salah satu program pembinaan ITF mengikuti ITF Team tiour ke Eropa selama 5 minggu. Jadwal Nadya Syarifah ikuti tur ke Eropa 4 Juli – 9 Agustus 2008.

Ini merupakan problem baru bagi Nadya karena Nadya terdaftar di tim Kalimantan Barat untuk ikuti Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional XVII di Samarinda mulai 26 Juni-1 Juli 2008.
Jikalau tim Kalbar berhasil lolos kebabak utama dikuatirkan Nadya tidak bisa ikuti ITF team.
Jadwal kegiatan selama di Eropa, mulai tanggal 4-6 Juli 2008, training camp di Paris, kemudian turnamen yang akan diikuti adalah BNP Paribas Cup di Paris tanggal 7 – 12 Juli 2008, turnamen Windmill Cup Carl Cantois, di Leeuwarden Belanda tanggal 14-20 Juli 2008, Le 13/14 des Hauts de Seine di Ruell Malmaison Perancis tanggal 21 – 26 Juli 2008 dan 31 Tennis Jungsten Cup di Cologne Jerman tanggal 28 Juli-2 Agustus 2008, Lapperre Young Champions Cup di Hasselt Belgium

Ayu Fani Damayanti Kalah dari Lavinia Tananta

16 Mei 2008. Ayu Fani Damayanti andalan DKI Jakarta gagal ke semifinal turnamen tenis internasional Bulungan Women’s Circuit 2008 yang berlangsung di lapangan indoor Anggun Tanjung Serlor Bulungan Kaltim. Ayu dihadang oleh rekannya asal Semarang Lavinia Tananta 16 61 16.
Sedangkan tiga petenis asing lainnya yang masuk semifinal adalah Maki Arai asal Jepang yang mengalahkan Ngo Viet Ha (Vietnam) 64 61, Liang Chen unggulan 3 asal China yang mengalahkan Hao Jie asal China 60 76(5) dan Tomoko Taira asal Jepang yang mengalahkan petenis cantik asal Russia Elena Chernyakova 62 62.

Untuk pertandingan ganda petenis tuan rumah berhasil masuk semifinal adalah pasangan Beatrice Gumulya/Lutfiana AB setelah mengalahkan unggulan 1 asal China, Chen Yan-Chong/Liang Chen 64 46 (10-6). Lavinia Tanant berpasangan dengan petenis China Hao Jie berhasil masuk semifinal setelah kalahkan Tiffany Welford/Tomoko Taira (AUS/JPN) 26 62 (10-6) Unggulan 2 asal Jepang Ayumi OKA/Kei SEKINE ditumbangkan oleh pasangan Jepang lainnya Mitsuko ISE/Moe KAWATOKO 36 16. Lu Xi/Shao Shi Tong masuk semifinal setelah mengalahkan Chu Chu/He Sirul asal China 63 76(5). Besok pasangan ini ketemu Beatrice Gumulya/Lutfiana AB untuk memperebutkan satu tempat di final.

PENYESALAN ( Hadiah Sang Ayah )

16 Mei 2008 Seorang pemuda sebentar lagi akan diwisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangkupendidikan.Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya, bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan keteman-temannya.Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti keayahnya. Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,.. . bukan sebuah kunci ! Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Kitab Suci yang bersampulkan kulit asli, dikulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan kitab suci ini untukku ? " Lalu dia membanting Kitab Suci itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses, dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu.Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk ke rumah itu,mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap buruk terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Kitab Suci itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu. Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Kitab Suci itu, dan mulai membuka halamannya. Di halaman pertama Kitab Suci itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya, "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan Tuhan Maha Kaya dari segala apa yang ada di dunia ini". Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Kitab Suci itu. Dia memungutnya, .... sebuah kunci mobil ! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan. Dia membuka halaman terakhir kitab suci itu, dan menemukan disitu terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu. Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melihatke dalam. bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobildan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, airmatanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati..... ...SEBERAPA MAHAL DAN BERHARGANYA KITA PERNAH KEHILANGAN SEBUAH BARANG, NAMUNTAK SEMENYESAL JIKA KITA KEHILANGAN ORANG-ORANG YANG KITA CINTAI (Sebelumkita meminta maaf padanya). ( Rina Setyawati Lestari)

Kena Dnda US $ 500.00

16 Mei 2008. Akhirnya Grace Sari Ysidora atlet tenis dikenakan denda sebesar US$ 500.00 oleh ITF karena no show di turnamen tenis Bulungan Women’s Circuit yang berlangsung 12 – 19 Mei 2008. Ini berita didapat AFR dari Referee Keith Sweeney melalui email.
Sebelum turnamen Grace mengajukan permintaan wild card kepada PP Pelti, sesuai dengan aturan yang dibuat Pelti setiap peminat wild card diwajibkan mengajukan secara tertulis. Tanpa sepengetahuan PP Pelti, Grace Sari telah membatalkan juga keikutsertaannya ke ITF. Memang sekarang semua pendaftaran maupun pembatalan atlet dilakukan langsung ke ITF melalui internet.
Oleh August Ferry Raturandang dikirimkanlah nominasi wild card ke ITF tanggal 7 Mei 2008. Kali ini yang dikirimkan nama Grace tercantum, kemudian terima permintaan dari Direktur Turnamen Wijono Adi agar nama Grace diganti saja dengan petenis Vietnam.
Memang penyelenggara mempunyai hak 2 petenis untuk dapatkan wild card, sehingga Wijono minta satu haknya kepada petenis Vietnam. Menyadari pula kalau kemarin salah kirim nominasi Wild card karena dikirimnya bukan ke Bagian Pro Circuit tetapi ke Junior Department ITF, sehingga dikirimkanlah nama nama baru tanggal 8 Mei 2008 ke ITF. Dalam daftar nama Grace diganti dengan petenis Vietnam..
Menjelang sign in hari Minggu 11 Mei 2008, AFR terima email dari Referee Keith Sweeney menyatakan kalau kemungkinan Beatrice Gumulya ( yang dapat wild card), bisa langsung masuk babak utama. Maksudnya baik karena hak wild card bisa diberikan kepada petenis tuan rumah lainnya. Oleh AFR langsung diberitahu kalau nominasi berikutnya sesuai urutan yang telah daftar ke PP Pelti adalah Grace Sari Ysidora.
Sampai hari Selasa 13 Mei 2008, AFR belum tahu kalau Grace sudah minta mundur ke ITF. Pelatih Deddy Tedjamukti yang datang kira kira pkl 10.00 sempat ketemu AFR tapi tidak ada permintaan atau pemberitahuan mundur. Menurut salah satu staf PP Pelti Zulkarnain, telah beritahukan Deddy kalau Grace diberikan wild card. Langsung oleh Deddy dikatakan kalau Grace sudah mundur ke ITF. Sehingga dianggap Zulkarnaen tidak ada masalah. Kemudian Deddy Tedjamukti keluar dari kantor PP Pelti ketempat latihan di hotel Sultan. Sejam kemudian tilpon ke PP Pelti berbicara dengan Zulkarnaen. Tetapi AFR tidak diberitahu juga sehingga AFR keluar ke kantor KONI Pusat jam 12.00. Selesi dari kantor KONI Pusat, kurang lebih pkl. 15.00 AFR terima telpon dari Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti Johannes Susanto menanyakan masalah Grace Sari yang sudah batal masih diberikan wild card. Langsung AFR tanyakan kepada Zulkaranen tentang surat masuk tentang permintaan wild card ataupun pembatalan ikut serta. Disampaikan kalau yang ada hanya surat permintaan wild card secara tertulis dari Grace Sari Ysidora, sedangkan pembatalan tidak ada.

Yang menjadi pertanyaan kenapa waktu tahu kalau dimasukkan wild card tidak langsung buat surat pemberitahuan batal ikut ke PP Pelti. Karena sign-in ditutup hari Selasa 13 Mei pkl. 12.00 wita .

Hari ini AFR terima telpon dari pelatih Deddy Tedjamukti yang menyampaikan kalau sudah baca email AFR ke Keith Sweeney karena email tersebut ditembuskan kepada Grace dan Pelti . Langsung pertanyaan tersebut menanyakan siapa staf Pelti yang beritahu sama dia soal Grace dapat wild card karena merasa tidak pernah diberitahu, dan menuduh AFR buat fitnah ke Keith Sweeney. Langsung AFR jelaskan kalau staf yang dimaksud adalah Zulkarnaen. AFR minta Zulkarnaen bicara langsung ke Deddy karena waktu masalah ini muncul AFR dapat informasi dari Zulkarnaen. Dalam penjelasan Zulkarnaen kepada Dedy yang didengarkan oleh AFR, Zulkarnaen katakan waktu itu sudah sampaikan kepada Deddy di kantor PP Pelti, dapat jawaban kalau Grace sudah mundur. Dan Zulkarnaen berpikiran kalau sudah mundur sudah bukan masalah. Padahal jarak waktu pengajuan mundur dari Grace ke ITF tanggal 29 April cukup lama, sehingga sebagai Referee kemungkinannya sudah membacanya. Bisa terjadi atlet berubah pikiran walaupun sudah mundur bisa masuk lagi dengan fasilitas wild card. Apalagi pemberi nominasi tidak mengajukan mundur maka referee berpikiran tetap bisa masuk.
Tidak mungkin AFR mau buat fitnah. Hanya saja bisa menyayangkan masalah ini bisa terjadi kepada atlet tenis Indonesia. Ada ada saja masalah wild card buat heboh. Semoga ini sebagai pelajaran bagi pelaku pelaku tenis untuk lebih memahami permasalahan ini yang bisa berakibat denda sebesar US $ 500.00

Kamis, 15 Mei 2008

Komputer Kedokteran Canggih

16 Mei 2008 . Suatu hari Joko mengeluh sakit kepada Budi. Joko mengatakan kalau sikutnya sakit. Budi menyarankan untuk pergi ke komputer dokter yang ada di toko obat. Komputer dokter tersebut bisa mendiagnosa penyakit lebih cepat dari dokter dan lebih murah dari dokter biasa."Cukup masukkan sampel urine dan komputer akan mendiagnosa masalahmu lalu mengatakan padamu apa yang harus kamu lakukan. Biayanya cuman Rp. 10.000,-kok."
Joko berpikir tak ada salahnya dicoba, jadi dia mengisi botol kecil dengan sampel urine-nya dan pergi ke toko obat. Melihat ada komputer yang dimaksud, Joko menuangkan urine-nya dan memasukkan Rp. 10.000,-. Komputer langsung mengeluarkan suara-suara aneh dan berkedap-kedipdisana-sini. Setelah muncul bunyi BEEP, keluarlah kertas kecil hasil print yang menganalisa penyakit Joko, tertulis : "Penyakit di sikutmu karena kebanyakan main tenis. Bilaslah sikutmu dengan air hangat. Jangan mengangkat beban yang terlalu berat. Semoga membaik dalam dua minggu."
Malamnya, Joko yang masih terkesima dengan kecanggihan teknologi komputer dokter saat ini berpikir bahwa dunia kedokteran benar-benar mengubah zaman. Joko lalu berpikir apakah komputer itu bisa ditipu. Lalu Joko membuat campuran dari air keran di rumahnya ditambah urine dari anjingnya, istrinya dan anak perempuannya. Lalu di atasnya, Joko menambah spermanya . Lalu Joko kembali ke toko obat, mencari komputer dokter,menuangkan campuran itu dan memasukkan Rp. 10.000,-. Komputer mengeluarkan suara-suara aneh dan berkedap-kedip, lalu mengeluarkan print-out:"Air keran di rumahmu terlalu dingin. Cobalah beli pemanas air. Anjingmu cacingan. Beri dia vitamin. Anakmu pakai kokain. Masukkan dia ke klinik rehabilitasi. Istrimu hamil lagi, bayi kembar perempuan. Bukan dari hubungan denganmu. Cari pengacara. Dan kalau kamu tidak berhenti masturbasi, sikutmu tidak akan sembuh.".

AFR Jadi Petinju

16 Mei 2008. Udara pagi yang cukup terik membuat suasana Jakarta makin garang. Hal ini terbawa dalam diri AFR yang dalam perjalanan ke Senayan alami peristiwa yang tidak akan terlupakan. Pagi pagi sudah latihan tinju. Apakah sudah mau pindah profesi jadi petinju, bukannya tetap jadi petenis. Ini suatu peristiwa yang tidak disangka sangka diluar dugaan.
Disaat dalam perjalanan AFR dengan mobil menyenggol sepeda motor yang tidak disengaja atau tidak diketahuinya. Saat berjalan dengan pelan pelan , tiba tiba disamping mobil muncul pengendara motor yang beri tahu kalau AFR menyenggol motornya. Karena hanya menyenggol dan tidak ada yang rusak dan juga tidak merasa menyenggol maka pemberitahuan tersebut diabaikan sambil berjalan seperti tidak ada kejadian. Memang kehidupan di Jakarta cukup keras, kadang kadang digunakan modus untuk memeras yang bisa menjadi garong, maka pemberitahuan itu diabaikan. Disaat jalan macet di Permata Hijau, tiba tiba muncul serang laki laki yang beritahu kalau AFR tadi menyerempet motornya dan minta pertanggung jawabannya. Karena tidak merasa bersalah maka pemberitahuan itu diabaikan sambil adu argumentasi lebih dulu. Masing masing pihak merasa benar sehingga tidak mencapai titik temu. Akhirnya saking kesalnya maka kaca spion mobil AFR dipecahkan dengan tangannya sampai berdarah. Spontan saat itu AFR langsung keluar mobil dan langsung tanpa tanya menghajar pemuda tersebut dan dua kali pukulan masuk kekepala pemuda tersebut. Anehnya saat itu pemuda tersebut tidak melawan hanya merangkul, untuk menghindar atas serangan tangan kanan AFR. Ibarat petinju sedang bertarung di ring tinju. Untungnya saat itu AFR menggunakan sandal, jika gunakan sepatu tentunya akan keluar tendangan kakinya. Wah mau jadi atlit tinju (kick boxing). Semua kejadian diluar kesadaran AFR sampai bisa naik pitam. Kemudian muncullah petugas satpam memisahkan dan minta AFR meminggirkan kendaraannya karena arus lalu lintas cukup padat.
Kemudian munculah petugas lalulintas untuk menyelesaikannya dan semua diselesaikan secepatnya. Pemuda tersebut akhirnya minta maaf dengan tangan keluar darah..
Kejadian ini terjadi dimana pemuda tersebut mau memotong jalan mobil AFR dan hal yang biasa terjadi dilakukan pengendara motor mau coba coba memotong didepan mobil, tapi tidak kena dengan AFR yang tetap berjalan terus dan kena roda depannya.
Setelah itu AFR merenung sejenak mengingat ingat kejadian yang baru terjadi. Kenapa bisa demikian karena selama kehidupan AFR belum pernah memukul atau berkelahi. Tapi setelah diingat ingat kejadian pertama berkelahi dalam kehidupan sewaktu masih duduk dikelas 5 SR (Sekolah Rakyat No. 3) di Singaraja. Terjadilah gulat dengan rekannya yang lebih besar. Kemudian terjadi tahun 1970 di Manado, AFR tidak siap dipukul oleh salah satu pemuda dan jatuh dan tak sadarkan diri. Baru sadar sudah ditempat tidur beberapa menit kemudian. Karena saat itu pemuda tersebut sedang merangkul dan dianggap rangkulan persahabatan dan tidak menyadari kalau itu strateginya untuk membuat lengah. Dan yang ketiga terjadi hari ini.
Wow, bisa juga jadi petinju. Sedangkan tidak pernah ikut olahraga bela diri kok bisanya menjadi petinju. Ini akibat sering nonton tinju professional di TV. Akhirnya hanya bisa menyesali kenapa bisa naik pitam atas ulah orang lain di tengah jalan. Beda dilapangan tenis tentunya bisa menahan emosi. Sadar kalau punya darah tinggi, tidak perlu meledak ledak ditengah jalan.
Memang ada yang kirimkan SMS untuk menantang adu tinju tetapi tidak dilayani.

Muncul Klub Maesa Senayan

15 Mei 2008. Akhirnya keinginan membuat klub di Senayan bisa tercapai dengan menghimpun beberapa rekan rekan dari Maesa. Walaupun yang hadir diawal latihan tidak banyak tetapi tidak memupuskan keinginan latihan tenis bersama sama teman2 lama.
Maesa Senayan, begitulah nama dari klub ini. Penggagasnya adalah Freddy Paslah disampaikan kepada August Ferry Raturandang dan diwujudkan langsung membuat jadwal latihan setiap Kamis jam 18.00 - 22.00 di lapangan nomer 4 Gelora Bung Karno.
Melelahkan sekali hari ini karena sudah lama tidak main tenis. Terakhir kali dilakukan sewaktu disela sela Jubilee School 14 U Asian Championship 2008 di Kemayoran di akhir Maret 2008. Langsung bertanding bersama sama pelatih asing yang hadir.
Malam ini berlatih dan main tunggal agar keluar keringat. Dua kali main tunggal dan sekali main ganda, ternyata cukup melelahkan. Dan kembali pulang badan lemas.
Tetapi tekad melahirkan klub tidak memupuskan semangat agar tenis di kalangan Maesa tetap langgeng seperti masa lalu. Penuh dengan rasa persaudaraan, penuh canda mengingat masa lalu. Ini kuci rahasia keberhasilan Maesa sejak 1924 tetap eksis dengan pertandingan tenis Maesa Paskahnya.
“Waduh Freddy kalau latihan jago, tapi turnamen AFR lebih jago.” canda AFR kepada Freddy Paslah disaksikan oleh Ine Pasla dan Eddy Pesik. Baru kali ini Freddy bisa mengalahkan AFR. “Kalau so tua baru bisa kalah.” Ujarnya

Ayu Fani dan Lavinia Melaju ke Kuarter Final

15 Mei 2008. Langkas Ayu Fani Damayanti kebabak ketiga cukup berhasil di turnamen Bulungan Women’s Circuit yang berlangsung di lapangan tenisindor Anggun Tanjung Selor Bulungan Kalimantan Timur. Hari ini Ayu mengalahkan petenis kualifikasi asal China Chu Chu 64 61. Begitu juga rekannya Lavinia Tananta asalsemarang berhasil mengalahkan Mia Sacca asal DKI 52 ret. Pertandingan tidak bisa dilanjutkan karena Mia Sacca cidera. Besok Ayu ketemu Lavinia. Petenis muda Beatrice Gumulya gagal maju dihadang oleh unggulan 5 asal China Hao Jie 46 26. Begitu juga Wukirasih Sawondari dikalahkan oleh petenis manis asal Russia Elena Chernyakova 57 64 26. Sehari sebelumnya Elena meumbangkan unggulan 2 asal Jepang Ayumi Oka 62 61.
Unggulan 1 asal China Chen Yan Chong diapatahkan oleh petenis Jepang Aral Muki 46 36. Sedangkan pertandingan sesame petenis Vietnam antara Ngo Viet Ha mengalahkan Huynh Phuong Dai 63 62

Ganda putrid tuan rumah masuk kebabak kedua pasangan Beatrice Gumulya/Lutfiana AB mengalahkan Elena Chernyakova/Tegan Edwards(RUS/RSA) 5\63 61. Pasangan Dwi Aryana/Anggareni Oky Suconong dikalahkan oelh pasangan China ChuChu/He Sirui 06 16. Begitu juga Dede Tari K/Dian Anggareni kalah dari unggulan 3 Hao Jie/Lavinia Tananta 36 16. Pertandingan kurterfinal ganda Beatrice Gumulya/Lutfiana AB akan bertemu unggulan 1 asal China Chen Yan Chong/Liang Chen yang jhari ini mengalahkan Ajeng Aquinia/Elizabeth Rafailidis (INA/AUS) 16 06. Sedangkan pasangan Lavinia Tananta/Hao Jie ketemu Tiffany Welford/Tomoko Taira yang hari ini mengalahkan pasangan Ngo Viet Ha/Yang Zi Jun (VIE/HKG) 62 16 (10-6)